Harus Amputasi? Pelajar Sukabumi Divonis Kanker Tulang, Waspada Gejalanya!

Rabu 09 November 2022, 16:35 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Quinsa (12 tahun), pelajar SMPN 1 Lengkong, Kabupaten Sukabumi, divonis mengalami kanker tulang oleh dokter di salah satu klinik Sukabumi, Selasa (8/10/2022). Kimia Farma Sukabumi merekomendasikan kaki Quinsa menjalani prosedur amputasi  untuk mencegah penyebaran kanker ke bagian tubuh lain.


Hingga kini Quinsa masih terbaring di rumahnya. Opsi dari fasilitas kesehatan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit, Quinsa berharap ada tangan-tangan dermawan yang membantunya.


Lalu apa itu kanker tulang dan gejalanya. Diawali dengan nyeri hingga bengkak, mengutip dari Indonesian Orthopaedic, perlu waspada terhadap gejala kanker tulang!


• Gejala Kanker Tulang


Seperti yang dialami pelajar lengkong Sukabumi, gejala kanker tulang mirip dengan keseleo seperti pegal dan nyeri. Gejala tersebut seringkali tidak diindahkan karena dianggap biasa terjadi.


Padahal, gejala yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat dapat semakin memburuk dan memperparah kondisi.


Hal ini menyebabkan terlambatnya penanganan kanker tulang karena kanker sudah berada di stadium yang tinggi.


1. Nyeri


Tanda yang paling umum dari kanker tulang adalah nyeri pada bagian tulang tertentu.


Awalnya, nyeri bersifat hilang timbul. Namun, nyeri semakin terasa saat malam hari atau saat tulang yang terdampak digunakan beraktivitas, seperti, nyeri tungkai bawah saat berjalan.


Kanker yang berkembang seiring waktu menyebabkan nyeri tulang semakin parah saat beraktivitas.


2. Bengkak


Beberapa minggu kemudian setelah nyeri, tulang yang terdampak kanker akan mengalami bengkak. Benjolan juga teraba secara fisik disertai rasa nyeri hebat di lokasi tertentu.


3. Patah Tulang


Kanker tulang menyebabkan struktur tulang menjadi rapuh hingga patah. Seseorang dengan fraktur pada kanker tulang biasanya tiba-tiba merasa nyeri di area tulang.


4. Gejala lain


Kanker yang menyerang tulang belakang bisa menyebabkan terjepitnya saraf. Saraf yang terjepit akan memicu perubahan sensasi atau rasa kebas disertai otot ekstremitas yang melemah.


Bahkan, kanker tulang yang telah berlangsung lama dapat menurunkan berat badan dan membuat tubuh lemah.


Kanker tulang adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel pembentuk tulang. Kanker tulang menyebabkan pertumbuhan sel di luar kendali. Sel di hampir semua bagian tubuh berpotensi menjadi kanker dan menyebar ke bagian tubuh lain.


Kanker termasuk tumor ganas.

Keganasan kanker tulang dibedakan menjadi dua jenis, primer dan sekunder.


• Kanker tulang primer : keganasan dimulai di tulang itu sendiri, disebut sarkoma. 


Tak hanya di tulang, sarkoma juga dapat terjadi di otot, jaringan fibrosa, pembuluh darah, jaringan lemak, dan beberapa jaringan lain.


Pada tubuh, sarkoma berkembang di area manapun dan memiliki nama berdasarkan bagian tulang atau jaringan sekitar yang terpengaruh atau jenis sel yang membentuk tumor ganas tersebut.


1. Osteosarkoma


Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) adalah kanker tulang primer yang paling umum ditemukan.


Osteosarkoma paling sering terjadi di usia muda antara usia 10 - 20 tahun, tetapi sekitar 10% kasus osteosarkoma bisa berkembang pada orang berusia 60 sampai 70-an.


Selain usia, perkembangan osteosarkoma paling sering ditemukan di area pertumbuhan tulang yang pesat.


Sebagian besar osteosarkoma ditemukan pada tulang sekitar lutut, baik berasal dari ujung bawah tulang paha maupun ujung atas tulang betis.


Berdasarkan pemeriksaan mikroskop, jenis osteosarcoma dibedakan menjadi dua:


• derajat keganasan rendah (jenis parosteal dan low-grade central) 

• derajat keganasan tinggi (jenis osteoblastik, kondroblastik, fibroblastic, small cell, telangiectatic, juxtacortical high grade)


Derajat keganasan menentukan stadium kanker osteosarkoma. Penentuan stadium osteosarcoma sangat penting dalam tatalaksana dan perkiraan perkembangan lanjutan yang akan dilakukan.


2. Kondrosarkoma


Kondrosarkoma adalah kanker tulang yang bermula dari sel tulang rawan.


Kasus Kondrosarkoma jarang terjadi pada orang muda atau kurang dari 20 tahun. Resiko kondrosarkoma meningkat pada sekitar usia 20 hingga 75 tahun. 


Tak terbatas jenis kelamin, pria dan wanita memiliki risiko yang sama untuk terkena kanker kondrosarkoma.


Berdasarkan hasil temuan pemeriksaan patologi, kondrosarkoma diklasifikasikan menjadi derajat keganasan rendah, sedang dan tinggi.


Semakin rendah derajat keganasan maka peluang terjadinya penyebaran tumor ke organ lain lebih rendah karena kondrosarkoma berkembang semakin lambat.


3. Tumor Ewing


Tumor Ewing adalah kanker tulang primer yang jarang ditemukan pada orang dewasa lebih dari 30 tahun.


Penamaan Tumor Ewing (sarkoma Ewing) didasarkan pada nama Dr. James Ewing, orang yang pertama kali mendeskripsikan Tumor Ewing di tahun 1921.


Sebagian besar tumor Ewing berkembang di tulang, meskipun dapat juga berasal dari jaringan lunak dan organ lain. Tumor Ewing umumnya tumbuh di bagian tulang panjang ekstremitas.


• Kanker tulang sekunder : keganasan dimulai dari organ lain dan telah menyebar ke tulang, disebut metastasis tulang.


1. Metastasis tulang


Kanker yang telah menyebar ke tempat tulang lainnya disebut sebagai kanker metastasis.


Kanker metastasis bisa terjadi bersamaan dengan jenis kanker stadium lanjut lain, seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker paru-paru.


Misalnya, seseorang yang menderita kanker paru-paru dan telah menyebar ke tulang, maka sel kanker di tulang tersebut terlihat seperti sel kanker paru-paru.


Oleh karena sel kanker ini masih seperti sel kanker paru-paru, pengobatan yang perlu dilakukan adalah dengan penggunaan obat untuk kanker paru-paru.


Metastasis tulang sering terjadi di area tulang belakang, tapi juga biasa ditemukan di area panggul, tungkai atas, lengan atas, tulang rusuk dan tulang kepala.


Sumber : Indonesia Orthopaedic


#SHOWRELATEBERITA


Writer: Nida Salma M


Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Sehat29 April 2024, 16:00 WIB

Bantu Kontrol Darah, 9 Manfaat Makan Beras Merah untuk Kesehatan

Serat yang tinggi dalam beras merah membantu mengatur penyerapan glukosa dalam darah, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Hal ini bermanfaat bagi penderita diabetes atau individu yang ingin mencegah diabetes tipe 2.
Ilustrasi - Nasi merah. Bantu Kontrol Darah, Manfaat Makan Beras Merah untuk Kesehatan. (Sumber : Freepik.com/@topntp26)
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 15:35 WIB

Komisi II DPRD Sukabumi Susun Raperda Penyelenggaran Perhubungan

Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi kini tengah fokus menyusun Rapncangan Peraturan Daerah Tentang Penyelenggaraan Perhubungan (Raperda RPP).
Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi menggelar FGD dengan Organda dan Komunitas Angkot untuk bahan penyusunan Raperda Penyelenggaran Perhubungan | Foto : Ist
Life29 April 2024, 15:30 WIB

6 Tips Mengobati Rasa Sakit Hati Akibat Dikecewakan Pasangan, Yuk Dicoba!

Guna menyembuhkan sakit hati dikecewakan pasangan, maka penting kiranya agar setiap diri memiliki keinginan untuk move on yang tinggi.
Ilustrasi. Cara menyembuhkan sakit hati dikecewakan pasangan. Sumber foto : Pexels/ SHVETS production
Inspirasi29 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Kasir di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sebagai Kasir di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA. (Sumber : Freepik/pressfoto)
Sukabumi29 April 2024, 14:43 WIB

Dinas PU Perbaiki Kerusakan Jalan Kompa-Cipanggulaan di Parungkuda Sukabumi

Perbaikan jalan sepanjang 200 meter ini untuk meningkatkan kualitas dan keamanan.
Proses perbaikan kerusakan Jalan Kompa-Cipanggulaan, tepatnya di Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 28 April 2024. | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 14:26 WIB

Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Budi Azhar Prediksi Timnas Menang 2-1

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali optimis Timnas Indonesia U-23 bisa menang atas Uzbekistan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali. (Sumber : Dok.SU)
Sukabumi29 April 2024, 14:14 WIB

Dua Remaja Citamiang Sukabumi Ditangkap, Bergilir Cabuli Anak di Bawah Umur

Kedua pelaku ditangkap setelah polisi menerima laporan soal dugaan pencabulan ini.
Lokasi dugaan pencabulan yang dilakukan RJ dan RE di rumah RE di Jalan Pemuda Kampung Baru, Kelurahan/Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. | Foto: Polres Sukabumi Kota
Bola29 April 2024, 14:00 WIB

Optimis! Shin Tae-yong Ingin Bawa Timnas Indonesia ke Olimpiade Paris 2024

Shin Tae-yong berambisi bawa Timnas Indonesia terbang ke Olimpiade Paris 2024.
Shin Tae-yong berambisi bawa Timnas Indonesia terbang ke Olimpiade Paris 2024. (Sumber : pssi.org).
Life29 April 2024, 13:41 WIB

Jangan Diabaikan! Ketahui 7 Penyebab Balita Sering Memukul

Apakah balita Anda memukul anak lain saat pertama kali merasa frustasi? Jika ya, berikut cara menangani perilaku ini.
Ilustrasi balita memukul. | Foto: Freepik/@freepik
Life29 April 2024, 13:30 WIB

Jangan Dibentak! Ini 5 Cara Agar Anak Selalu Mau Dinasihati Orang Tua

Orang tua harus memiliki pendekatan yang bagus dan baik selama mengasuh anak agar mereka mau dinasihati dan tidak memberontak.
Ilustrasi. Cara agar anak mau dinasihati orang tua. Sumber foto : Pexels/Elina Fairytale