SUKABUMIUPDATE.com - Dunia desain grafis mendadak gempar! Canva, platform andalan jutaan kreator, mengalami gangguan total (down) sejak Senin, 20 Oktober 2025, sekitar pukul 14.30 WIB. Bukan sekadar error kecil, gangguan ini membuat pengguna sama sekali tidak bisa login, menyimpan proyek, atau mengakses dashboard. Yang muncul hanyalah pesan "503 Server Error" yang mengesalkan, pertanda ada masalah serius di jantung server Canva.
Lantas, apa penyebab utama kekacauan ini? Sumber masalahnya bukan dari Canva sendiri, melainkan dari masalah besar yang melanda raksasa layanan cloud, Amazon Web Services (AWS). Infrastruktur Canva yang sangat bergantung pada AWS ini langsung kolaps, menyebabkan efek domino yang melumpuhkan layanan secara global. Gangguan ini membuktikan betapa rentannya ekosistem digital ketika penyedia cloud sekelas AWS mengalami masalah.
Dampaknya langsung terasa oleh pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak yang panik karena pekerjaan mendadak terhambat, presentasi tertunda, dan konten media sosial tidak bisa diselesaikan. Para freelancer, pelajar, dan pebisnis UMKM yang mengandalkan Canva pun menjadi korban, merasakan betapa bergantungnya mereka pada platform ini.
Baca Juga: Arsenal vs Atletico Madrid: Pertarungan Sengit di Pekan Ketiga Liga Champions
Canva memberikan beberapa tips darurat. Pengguna disarankan untuk menggunakan browser yang didukung dan terbaru, mencoba mode penyamaran, menonaktifkan VPN, atau menghapus cache browser.
Frustrasi bertebaran di media sosial, menunggu kabar baik dari tim Canva. Tim Canva pun langsung bergerak cepat. Mereka telah mengonfirmasi gangguan ini dan sedang berjibaku menanganinya. Dalam pernyataannya, mereka meminta maaf dan meminta semua pengguna untuk sabar sembari memantau perkembangan terbaru melalui situs status resmi mereka di [https://www.canvastatus.com](https://www.canvastatus.com). Situs ini menjadi sumber informasi paling terpercaya untuk mengetahui perkembangan pemulihan.
Sementara menunggu pemulihan penuh, Canva memberikan beberapa tips darurat. Pengguna disarankan untuk menggunakan browser yang didukung dan terbaru, mencoba mode penyamaran, menonaktifkan VPN, atau menghapus cache browser. Jika berhasil mengakses kembali, segera lakukan backup untuk desain-desain yang paling penting. Namun, intinya, pemulihan penuh masih menunggu koordinasi dengan tim teknis AWS.
Menariknya, gangguan besar ini tidak hanya menimpa Canva. Platform populer lain seperti Snapchat, Fortnite, dan Roblox yang juga "numpang" di AWS ikut merasakan dampaknya. Insiden ini menjadi pengingat keras bagi seluruh industri tech tentang risiko ketergantungan pada satu penyedia cloud yang sama, di mana satu masalah kecil bisa memicu krisis global.
Baca Juga: Warga Keluhkan Jembatan Bailey Palabuhanratu–Ciemas Licin saat Hujan, Sering Makan Korban
Hingga berita ini diturunkan, layanan Canva dilaporkan masih dalam tahap pemulihan bertahap dan belum sepenuhnya stabil, tetapi hari ini (21/10) sejak 5.30 WIB (berdasarkan pengalaman penulis) sudah mulai berangsur membaik dan fungsi berbagai fitur Canva berjalan normal. Kabar baiknya, tidak ada kabar bahwa Founder dan CEO Canva, Melanie Perkins, "kena semprot" akibat insiden ini. Justru, perjalanan inspiratifnya membangun Canva dari nol menjadi raksasa senilai miliaran dolar mengingatkan kita bahwa gangguan teknis adalah bagian dari perjalanan bisnis teknologi. Yang terpenting sekarang adalah kesabaran dan memantau info resmi.