PTPN VIII di Ciemas Bangkrut? SPI Sukabumi: Serahkan Lahan ke Petani

Jumat 20 Agustus 2021, 02:00 WIB
Kantor Afdeling IV dan V milik PTPN VIII di Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Kantor Afdeling IV dan V milik PTPN VIII di Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Dewan Pengurus Cabang Serikat Petani Indonesia Sukabumi Rozak Daud ikut menanggapi kondisi PT Perkebunan Nusantara VIII di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Sejak empat tahun terakhir, ia menyebut PTPN VIII Jawa Barat terancam bangkrut karena terlilit utang.

"Pada akhir 2020 ada sekira 3.952 pensiunan karyawan dan pimpinan PTPN VIII yang belum mendapatkan santunan hari tua," kata Rozak, Jumat, 20 Agustus 2021. "Dari jumlah itu, termasuk di PTPN VIII Kebun Administratur Cikaso Afdeling IV dan V Ciemas Kabupaten Sukabumi," tambah dia.

Yang perlu diwaspadai, kata Rozak, ketika PTPN VIII terlilit utang dan terancam bangkrut, jangan sampai asetnya terjual. Apalagi rata-rata Hak Guna Usaha PTPN VIII berakhir pada 2011 hingga 2013. "Makanya kita mengajak petani di Ciemas yang sudah menguasai secara fisik lahan PTPN, mempertahankan garapannya untuk keberlangsungan hidup," imbuh dia.

Rozak meminta para petani tidak melakukan jual beli lahan garapan. "Kita sama-sama mengonsolidasikan diri mendesak pemerintah agar BUMN melepaskan asetnya yang terbengkalai untuk dikembalikan kepada rakyat," kata Rozak menanggapi kondisi PTPN VIII Kebun Administratur Cikaso Afdeling IV dan V Ciemas yang terlantar dan dikuasai petani.

Ia menyebut PTPN merupakan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang dalam praktiknya masih menggunakan pola lama dan mengorbkan rakyat kecil. "Badan usaha tapi terlilit utang dan akan menjadi beban negara. Lebih baik dibubarkan dan tanahnya dikembalikan ke rakyat untuk mewujudkan reforma agraria sejati," kata dia.

Baca Juga :

Sebelumnya diberitakan, bangunan kantor Afdeling IV dan V milik PTPN VIII perkebunan karet, di Kampung Ciemas RT 05/01 Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, tampak dalam kondisi yang rusak dan tidak terurus. Bahkan atapnya roboh dan tinggal separuh. 

Kondisi itu dibenarkan Kepala Desa Ciemas Dede Rukmana. Menurutnya, kantor perkebunan paret tersebut sudah tidak beroperasi sejak lama. "Hampir 2 hingga 3 tahun, kondisi kantor Afdeling seperti itu. Bahkan jarang terlihat karyawan yang hilir mudik," kata Dede Rukmana, Kamis, 19 Agustus 2021.

PTPN VIII di Desa Ciemas menguasai lahan sekira 15 ribu hektare. Adapun untuk lahan yang masih ada pohon karetnya hanya seluas 100 hektare. "Perkebunan di Desa Ciemas awalnya pohon kelapa, terus diganti dengan pohon karet," tambah Dede.

Karyawan PTPN tersebut sudah semakin menyusut, bahkan menurut kabar yang beredar banyak karyawan mengundurkan diri serta tidak diberikan upah santunan hari tua.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life07 Mei 2024, 14:15 WIB

Jarang Disadari, Inilah 5 Kebiasaan Jelek yang Bikin Masa Depan Susah Hidup Kaya

Kebiasaan tertentu menjadi penyebab seseorang sangat susah menjadi kaya raya. Hal ini yang kadang sering disepelekan, padahal dampaknya buruk
Ilustrasi kebiasaan yang menyebabkan susah kaya (Sumber : Pexels.com / @MARTPRODUCTION)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:11 WIB

Lewat Diskumindag, 29 Koperasi Ikut Pelatihan yang Digelar Pemkot Sukabumi

Tujuannya pembinaan dan pengembangan koperasi lewat peningkatan kapasitas.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kiri) dan Kepala Diskumindag Agus Wawan Gunawan (kanan) di acara pelatihan perkoperasian pada Selasa (7/5/2024) di Hotel Fresh. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 14:04 WIB

Serahkan Berkas ke Nasdem, Ayep Zaki Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi ke 4 Partai

Pengusaha sekaligus politisi Sukabumi, Ayep Zaki menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi, hari ini, Rabu (7/5/2024).
H Ayep Zaki saat menyerahkan berkas pendaftaran maju wali kota ke Partai Nasdem Kota Sukabumi | Foto : SU
Sukabumi07 Mei 2024, 14:00 WIB

Kepala Bapenda dan 3 Pejabat Jadi Peserta PKN, Ini Pesan Sekda Sukabumi

Sekda Ade menjelaskan dalam kegiatan tersebut membahas Penilaian Sikap Perilaku dan Strategi Pengembangan Potensi Diri dari Peserta
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadir dan mendampingi keempat pejabat dalam proses PKN yang berlangsung virtual di Aula Utama Pendopo Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber: dokpim kabupaten sukabumi)
Sehat07 Mei 2024, 14:00 WIB

Tantangan di Balik Piring: Memahami 9 Alergi Makanan yang Paling Umum Terjadi

Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa.
Ilustrasi Kerang - Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa. | Foto: Instagram/@enak_makan12
Sukabumi07 Mei 2024, 13:52 WIB

Diserahkan ke Keluarga, Nasib Bayi yang Dibuang di Semak-semak Gunungguruh Sukabumi

Penyerahan bayi akan disaksikan aparat diakhiri penandatanganan surat pernyataan.
Polsek Gunungguruh dan puskesmas saat menitipkan bayi laki-laki yang dibuang ibunya ke bidan. | Foto: Istimewa
Life07 Mei 2024, 13:45 WIB

7 Ciri Orang yang Tetap Hidup Miskin dan Melarat sampai Tua, Kamu Termasuk?

Ciri orang yang akan hidup miskin dan melarat sejatinya sangat nampak pada perilaku seseorang yang memiliki kebiasaan buruk
Ilustrasi ciri orang yang akan tetap miskin (Sumber : Pexels.com/ @Steven Arenas)
Life07 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Sikap Konsumtif yang Membuat Hidupmu Miskin dan Sulit Kaya

Sikap konsumtif orang miskin bisa mengakibatkan hutang yang menumpuk, terutama jika mereka bergantung pada kartu kredit atau pinjaman untuk memenuhi gaya hidup konsumtif mereka.
Kartu ATM. Sikap Konsumtif yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 13:25 WIB

KPU Kota Sukabumi Buka Pendaftaran Bacalon Wali Kota Jalur Perseorangan, Ini Syaratnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi telah membuka pendaftaran bagi warga masyarakat yang akan mencalonkan Pilkada 2024 melalui jalur perseorangan atau calon independen.
Pengumuman pendaftaran bakal calon wali kota Sukabumi melalui jalur perseorangan | Foto : Dok. KPU Kota Sukabumi
Sukabumi07 Mei 2024, 13:21 WIB

Bukan Parafilia Murni, Menebak Pikiran Pelajar SMP Bunuh dan Sodomi Bocah SD di Sukabumi

Alasan Joko tidak meyakini kasus ini sebagai parafilia murni adalah karena terduga pelaku masih dalam kondisi pubertas.
Proses ekshumasi makam MA (7 tahun) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada 25 Maret 2024 oleh tim forensik Polda Jawa Barat. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota