Dramatis, Begini Kisah Warga Sukabumi Selamatkan Diri dari Tsunami di Palu

Sabtu 29 September 2018, 03:23 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Sukabumi dalam satu tahun terakhir mengirim delapan orang utusan untuk mengawal rintisan usaha tempe menuju Palu, Sulawesi Tengah. Usaha tersebut berada dibawah pengawasan Rudhian Arifin, warga Kampung Gulingjawa, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, selaku pemilik usaha.

Ketua FKDB Sukabumi, Ayep Zaki menyebut, Rudhian bersama tujuh orang lainnya juga dipersiapkan untuk mengikuti pameran UMKM se-Sulawesi Tengah dalam giat Festival Pesona Palu Nomani di Pantai Palu. Namun nahas, saat mengikuti festival, tiba-tiba pantai diterjang tsunami. Enam orang warga Sukabumi yang saat itu tengah berada di sekitar stand festival UMKM ikut tersapu ombak.

"Bermula pada saat karyawan jaga stand tempe HB di Festival Palu Nomoni yang diadakan setiap tahun di sepanjang Pantai dari mulai ujung jembatan Palu 4 sampai Anjungan Nusantara yang diisi oleh para UMKM se-Sulteng. Sekitar pukul 17.00 WITA, Rudhian kembali ke rumah dari stand pameran untuk mengambil stok tempe dengan maksud menambah barang dagangan di stand pameran. Tempat dia mengambil stok dengan lokasi kejadian itu jaraknya empat kilometer dengan kontur berbukit," papar Zaki.

BACA JUGA: Terseret Tsunami di Palu, Dua Warga Sukabumi Dikabarkan Selamat

"Sampai di rumah tiba-tiba terjadi gempa. Selang beberapa saat, datang tiga orang karyawan yang jaga stand di festival, sambil nangis dan langsung tergeletak di tanah karena kaget, sakit terkena benturan dan kecapekan diterjang tsunami, jalan kaki dari lokasi kejadian ke rumah. Pak rudi ingat kalo anaknya tertinggal di stand beserta satu lagi karyawannya," sambung Zaki.

Masih kata Zaki, begitu mendengar kabar putranya yang berusia 6 tahun tertinggal di stand, Rudi kembali ke lokasi pameran yang dia lihat sudah terjadi tsunami. Rudi lantas mencari anaknya, Qurun Pamungkas dan satu orang karyawannya, Nurmansyah. Ia juga memperdengarkan kesaksian Qurun yang saat itu dihubungi langsung dari Sukabumi.

BACA JUGA: Gempa dan Tsunami di Sulteng, 6 Warga Asal Sukabumi Hilang Kontak dengan Keluarga

"Saat terjadi tsunami, saya dan Qurun lagi ada di pinggir jalan, agak jauh dari stand. Tiba-tiba air laut pasang sampai di ketinggian perutnya. Banyak pohon tumbang dan kayu yang bergelinpangan menyebabkan kaki saya terjepit pada saat mau menyelamatkan Qurun. Melihat air terus mengejar Qurun dan terus meninggi, Qurun cepat berlari sampai tepian jalan dan memilih tempat yang lebih tinggi. Saya lihat Qurun berlari di depan saya, segera melepaskan diri dari jepitan kayu," kata Nurmansyah.

Nurmansyah, kemudian bergegas membantu Qurun menuju tempat yang lebih tinggi sambil menggendong Qurun. Sekitar pukul 23.00 WITA, Nurmansyah dan Qurun sudah berhasil menyelamatkan diri di tempat bangunan yang lebih tinggi. Namun nahas, sambung Nurmansyah, bangunan tempat mereka menyelamatkan diri justru mulai retak akibat getaran gempa. Keduanya kembali mencari tempat yang lebih aman untuk menyelamatkan diri.

"Sudah ketemu tempat yang aman, kami lihat banyak orang yang tersapu ombak. Ada yang lehernya kena sayatan besi, ada yang badannya berdarah, pokoknya memilukan sekali. Sampai pagi, kami masih mencoba mencari bantuan dan tidak sempat tidur. Jam 8, saya kembali ke lokasi kejadian dan melihat banyak orang sudah ditutupi kain dan plastik. Di lokasi juga kami bertemu Pak Rudi yang saat itu sedang membuka kain penutup mayat satu per satu," pungkas Nurmansyah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life21 Mei 2024, 11:00 WIB

Pikiran Jadi Tenang, 12 Cara Menghentikan Kebiasaan Overthinking yang Toxic

Perhatikan kapan mulai overthinking dan kenali pemicu-pemicunya. Menyadari bahwa Anda sedang overthinking adalah langkah pertama untuk mengatasi pikiran berlebihan yang toxic.
Ilustrasi. Cara Menghentikan Kebiasaan Overthinking yang Toxic (Sumber : Pexels/AntoniShkraba)
Sukabumi21 Mei 2024, 10:51 WIB

Dilarang! Pedagang Kucing-kucingan dengan Petugas di Pantai Pasir Putih Sukabumi

Siapa pun tidak boleh memasuki tempat ini kecuali untuk penelitian dan pendidikan.
Warung milik pedagang yang berdiri di Pantai Pasir Putih, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life21 Mei 2024, 10:45 WIB

3 Faktor Menyebabkan Anak Hiperaktif yang Perlu Diketahui Para Bunda

Banyak faktor yang berperan mengapa anak berperilaku sangat aktif atau hiperaktif. Selain itu juga ada beberapa permainan yang cocok untuk menyalurkan energi tinggi si kecil
Ilustrasi anak hiperaktif yang sedang menyalurkan energinya dengan bermain (Sumber : Pexels.com/@Simaomoreira)
Sehat21 Mei 2024, 10:30 WIB

12 Cara Alami Menurunkan Gula Darah dengan Cepat Tanpa Obat-obatan

Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat, penderita diabetes bisa membantu menurunkan gula darah secara alami tanpa obat-obatan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Ilustrasi. Cek Kadar Diabetes. Cara Alami Menurunkan Gula Darah dengan Cepat Tanpa Obat (Sumber : Freepik)
Life21 Mei 2024, 10:15 WIB

Yuk Intip 10 Cara Mudah Agar Menghasilkan Lebih Banyak ASI Untuk Bayi

Jika tidak yakin apakah seorang ibu menghasilkan cukup ASI untuk memberi makan bayi? Cobalah pengobatan rumahan berikut untuk meningkatkan suplai ASI secara alami.
Ilustrasi cara mudah menghasilkan ASI dengan makan makanan sehat (Sumber : pexels.com/@Artempodrez)
Life21 Mei 2024, 10:00 WIB

Mengenal 7 Perkembangan Fisik Pada Anak Usia Dini, Yuk Ketahui Bund!

Orang tua mesti mengetahui perkembangan fisik pada anak-anaknya
Ilustrasi. Orang tua mesti mengetahui perkembangan fisik pada anak-anaknya. Sumber foto : Pexels/Jonathan Borba
Nasional21 Mei 2024, 09:56 WIB

MK Putuskan Gugatan Pileg PPP di Jawa Barat Tidak Dapat Diterima

Hakim konstitusi Guntur Hamzah mengatakan pemohon mempermasalahkan perbedaan perhitungan perolehan suara PPP dengan Partai Garuda.
(Foto Ilustrasi) MK menyatakan permohonan PPP dalam sengketa pileg DPR RI di sejumlah dapil di Jawa Barat tidak dapat diterima. | Foto: PPP
Sukabumi21 Mei 2024, 09:40 WIB

Kusmana Bahas Dua Raperda Penting di Paripurna DPRD Kota Sukabumi

Kedua Raperda ini adalah tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah dan Raperda Bantuan Hukum untuk Masyarakat Miskin.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menyampaikan penjelasan terkait dua Raperda dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Sukabumi pada Senin, 20 Mei 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Inspirasi21 Mei 2024, 09:30 WIB

Loker S1 Semua Jurusan di Jakarta, Syarat: Mampu Berkomunikasi Bahasa Inggris

Loker S1 Semua Jurusan di Jakarta ini ini dibuka hingga 22 Juli 2024 mendatang.
Ilustrasi. Loker S1 Semua Jurusan di Jakarta, Syarat: Mampu Berkomunikasi Bahasa Inggris | Foto: Pixabay/styles66
Sukabumi21 Mei 2024, 09:15 WIB

Edi Jabrig: Preman Pensiun Versi Ciracap Sukabumi, Kini Jualan Gorengan

Edi menghabiskan uang hasil kerjanya untuk berfoya-foya.
Edi Sutedi atau Edi Jabrig (67 tahun), warga Kampung Pananggapan, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ragil Gilang