SUKABUMIUPDATE.com - Sekeretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Iwa Kartiwa me-launching peresmian seni bela diri pencak silat menjadi olah raga resmi pondok pesantren (Ponpes) se-Jawa Barat, di Ponpes Syamsul Ulum, Jalan Bhayangkara, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Minggu (2/4).
"Sejak dahulu, pesantren itu olahraganya selalu silat, selain kesehatan dan seni, juga membela diri lembaga pesantren dan masyarakat," ucap Iwa kepada sukabumiupdate.com, usai peresmian.
Oleh karna itu, pada momentum tersebut, ia menilai tepat untuk menggelorakan kembali silat sebagai bagian dari pendidikan internal, baik di dalam pondok pesantren maupun lembaga pendidikan umum.
"Saat ini seni bela diri hanya imbauan saja, ke depannya diarahkan menjadi mata ajaran wajib sebagai ekstrakulikuler. Silat ini kan salah satu olah raga seni bela diri Jawa Barat, mudah mudahan bisa seperti angklung masuk lembaga UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization-red), sebagai seni khas Jawa Barat," pungkasnya.
BACA JUGA:
Dalam Keterbatasan, Garuda Mas Putra Ciracap Kabupaten Sukabumi Lestarikan Warisan Leluhur
Para Pendekar Silat Belia dari Ciracap Kabupaten Sukabumi
Lagi, Alasan Ekonomi Pendekar Silat Ini Memilih Jadi Waria di Sukabumi
Sementara, Ketua Perguruan Paguyuban Seni Beladiri Maung Bodas, Fajar Laksana mengatakan, saat ini seni olah raga silat lahir dari pesantren, dan mengupayakan agar kembali ke pesantren. "Silat itu dari kata santri yang suka shalat, rajin silaturahim, dan bisa menjaga diri dengan silat," katanya.
Intinya silat itu, menurut Fajar, kekuatan silaturahim. Sehingga dengan launching seni bela diri silat, menjadi penyemangat baginya. Selain itu, ia berharap agar jangan sampai kehilangan jati diri, dan bangga memiliki olah raga beladiri asli Tanah Pasundan.
"Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikannya, zaman dahulu saja tokoh ulama pejuang, menjadikan silat sebagai media untuk berjihad menegakan amar maruf nahi munkar," tukasnya.
