Faktor Keselamatan, Evakuasi 21 KK Terisolir di Cisarua Simpenan Digelar Kamis Pagi

Sukabumiupdate.com
Kamis 18 Des 2025, 03:49 WIB
Faktor Keselamatan, Evakuasi 21 KK Terisolir di Cisarua Simpenan Digelar Kamis Pagi

Perahu karet yang disiapkan untuk mengevakuasi warga Cisarua Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi yang terisolir. (Sumber Foto: SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Tim gabungan dijadwalkan mengevakuasi puluhan warga yang terisolir di Kampung Cisarua, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/12/2025) pagi. Evakuasi ini dilakukan menyusul kondisi warga yang terjebak akibat luapan sungai sejak beberapa hari terakhir.

Sebanyak 21 Kepala Keluarga (KK) dengan total 70 jiwa di RT 03/15 terjebak di tengah kepungan banjir sejak Minggu malam (14/12/2025). Lokasi pemukiman mereka kini sangat mengkhawatirkan karena dihimpit dua aliran sungai yang meluap bersamaan, sementara jembatan akses utama telah hanyut disapu arus.

Kapolsek Simpenan, AKP Bayu Sunarti Agustina, menjelaskan bahwa rencana evakuasi yang semula akan dilakukan pada Rabu (17/12/2025) terpaksa ditunda demi faktor keselamatan.

"Karena kondisi tidak memungkinkan dan sudah gelap, maka proses evakuasi warga dilaksanakan Kamis pagi. Namun untuk logistik, sudah kami salurkan kepada warga yang terisolir," ujar Bayu, Rabu malam.

Baca Juga: Satu Kampung Terisolir Akibat Amukan Sungai Cidadap Sukabumi, Warga Tertahan Dalam Keterbatasan

Camat Simpenan, Supendi, menambahkan bahwa evakuasi ini merupakan arahan langsung dari Wakil Bupati Sukabumi. Tim gabungan yang dikerahkan melibatkan Forkopimcam Simpenan, BPBD Kabupaten Sukabumi, Basarnas, serta Satpolairud Polres Sukabumi.

“Warga berada di tengah-tengah dan terjebak karena volume air dari hulu Lengkong sangat besar,” jelasnya.

Selain perahu karet untuk mobilisasi warga, pemerintah juga telah menyiagakan tenaga kesehatan dan bantuan bahan pangan tambahan. Mengingat derasnya debit air, warga dilarang keras mencoba menyeberang secara mandiri tanpa bantuan tim ahli.

“Kami siapkan makanan dan juga tenaga kesehatan. Debit air yang deras tidak memungkinkan warga menyeberang sendiri, sehingga evakuasi harus menggunakan perahu karet,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini