SUKABUMIUPDATE.com - Pengaspalan jalan lingkungan di Kampung Pasir Haleang, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, menjadi sorotan warga. Pasalnya, proses pengaspalan jalan yang disebut baru selesai sejak tiga hari yang lalu nampak kembali rusak dan mudah mengelupas.
Kondisi tersebut memicu kekecewaan warga setempat, mengingat kualitas material pengaspalan dinilai tidak layak dan dibawah standar. Terlebih berdasarkan papan proyek yang ada di lokasi tertera pengerjaan menghabiskan anggaran senilai Rp 144.694.000 juta.
Ketua RT setempat, Eclek, mengungkapkan kekecewaan warga atas hasil pengaspalan yang dinilai tidak sesuai harapan. Menurutnya, kualitas pekerjaan jauh dari standar, padahal anggaran yang dialokasikan terbilang besar.
“Warga jelas kecewa. Jalan ini baru selesai, tapi sudah rontok. Kalau dilihat, materialnya seperti campuran tanah, bukan aspal yang layak. Padahal anggarannya ratusan juta rupiah,” ujar Eclek kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (17/12/2025).
Baca Juga: Dihimpit Dua Aliran Sungai, 21 KK Warga Cisarua Terisolir Segera Dievakuasi Perahu Karet
Diketahui, proyek pengaspalan tersebut merupakan program Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi dengan nilai anggaran sebesar Rp144.694.000. Pekerjaan dilaksanakan oleh pihak ketiga, CV Belharco IDR, dengan masa pelaksanaan selama 45 hari.
Berdasarkan informasi di lapangan, jalan yang diaspal memiliki panjang sekitar 500 meter dengan lebar 2 meter. Namun, ukuran pekerjaan tersebut tidak dicantumkan secara rinci pada papan informasi proyek, sehingga memunculkan pertanyaan dari warga terkait transparansi pelaksanaan kegiatan.
“Di papan proyek tidak disebutkan panjang dan lebar jalan. Ini juga jadi tanda tanya bagi warga,” tambah Eclek.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya telah menindaklanjuti temuan tersebut. Ia memastikan Disperkim telah menginstruksikan pihak pelaksana untuk segera melakukan perbaikan.
“Sudah kami minta untuk diperbaiki. Dan memang sampai saat ini belum ada pembayaran. Itu masih dalam waktu pengerjaan," singkat Sendi.




