Ingin Adopsi Bayi Warungkiara? Simak Penjelasan Dinsos Kabupaten Sukabumi

Kamis 22 November 2018, 10:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dinsos Kabupaten Sukabumi akan berkoordinasi dengan RSUD Sekarwangi Cibadak untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi perempuan yang ditemukan di dalam lubang di pinggir Jalan Raya Warungkiara-Palabuhanratu, Selasa (21/11/2018) lalu. Bagi Dinsos, hal yang penting saat ini adalah kesehatan bayinya.

"Besok saya mau kesana bersama pak Kadinsos. Kita sudah berkomunikasi dengan pihak RSUD bahwa perawatan bayi membutuhkan waktu yang lama. Memang pernapasan si bayi juga dibantu, masih kritis," ujar Kasi Penanganan anak dan Lanjut Usia Dinsos Kabupaten Sukabumi Cece Irawan kepada sukabumiupdate.com, Kamis (22/11/2018).

Cece mengungkapkan, apabila pihak RSUD Sekarwangi Cibadak menyatakan bayi sudah dalam keadaan sehat maka tahapan selanjutnya yaitu harus ada berita acara dari pihak kepolisian sebagai dasar dari penemuan bayi tersebut. Setelah semua hal terpenuhi, bayi tersebut bisa diserahkan ke negara melalui Dinsos.

Cece yakin saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus ini dan berharap pelaku tertangkap. Semisalnya polisi mengungkap bahwa bayi tersebut dibuang oleh orang tuanya dan orang tuanya terjerat hukum maka ada dua pilihan, bayi diserahkan kepada kerabat terdekat dari orang tua bayi ini atau diserahkan ke negara.

"Mudah-mudahan sih ketemu si pelaku. Kalau ketemu pelaku berarti nanti si bayinya mau diserahkan ke negara dititip ke panti atau ke saudara-saudaranya itu. Nanti menunggu BAP dari kepolisian," ujarnya.

Kalau diserahkan kepada negara selanjutnya bayi diasuh Rumah Perlindungan Balita dan Anak (RPBA) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat di Bandung.

BACA JUGA: RSUD Sekarwangi Tugaskan Dua Dokter Spesialis, Rawat Bayi Warungkiara

Cece yakin banyak yang ingin mengadopsi bayi tersebut. Untuk adopsi, orang tua asuh hanya perlu mengajukan permohonan adopsi kepada Dinsos. Tapi itu hanya awal, selanjutnya banyak persyaratan dan prosedur yang harus dijalani calon orang tua asuh. Dinsos pun akan melakukan survei hingga ke rumah, melihat latar belakang calon orang asuh hingga kemampuan ekonomi orang tua asuh ini.

Tujuan dari banyaknya persyaratan dan prosedur yang harus dijalankan ini agar bayi itu nantinya tak terlantar. Terdapat kategori orang tua asuh yang diprioritaskan dalam hal ini yaitu yang sudah menikah tapi belum memiliki anak sama sekali.

"Kita mempriotaskan bagi yang delapan tahun menikah tapi belum punya anak," jelas Cece.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life08 Mei 2024, 19:15 WIB

7 Langkah yang Bisa Dilakukan Orang Tua Untuk Menghindari Memanjakan Anak

Membesarkan anak yang tidak manja berarti kita menikmati kebersamaan dengan mereka dengan lebih sedikit konflik dan lebih banyak kesenangan.
Ilustrasi menghindari memanjakan anak (Sumber : pexels.com/ @PolesieToys)
Sehat08 Mei 2024, 19:00 WIB

Mengenal Apa Itu Penyakit Jantung: 5 Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Penyakit jantung tidak boleh dianggap sepele, karena sangat mengancam jiwa.
Ilustrasi seseorang terkenan serangan jantung - Penyakit jantung tidak boleh dianggap sepele, karena sangat mengancam jiwa.. (Sumber : Freepik/jcomp)
Jawa Barat08 Mei 2024, 18:45 WIB

Jamin PPDB Jabar 2024 Bersifat Terbuka dan Adil, Pj Gubernur: Tak Ada ‘Titip Titipan’

Pendaftaran PPDB Jabar 2024 tahap 1 dimulai tanggal 3 Juni 2024. Pemprov Jabar deklarasikan bersih, berkualitas, dan berintegritas.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin berbincang dengan pelajar saat acara Kick Off Penerimaan PPDB 2024 (Sumber : Biro Adpim Pemprov Jabar)
Sukabumi08 Mei 2024, 18:23 WIB

Keluarga Akui Tidak Tahu Ibu Pembuang Bayi di Sukabumi Hamil Sepulang dari Dubai

Bayi laki-laki baru dilahirkan yang ditemukan warga telah resmi diserahkan kepada pihak keluarga dari ibu sang bayi oleh pihak Puskesmas dan Forkopimcam Gunungguruh Kabupaten Sukabumi
Penyerahan bayi ke pihak keluarga di Puskesmas Gunungguruh Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Life08 Mei 2024, 18:15 WIB

Bunda Perlu Tahu, 7 Tips Mengajari Balita Tata Cara Makan yang Baik

Ingatkan balita bahwa tata krama makan yang baik, seperti tata krama pada umumnya, seperti bersikap hormat dan menunjukkan rasa terima kasih atas suatu makanan
Ilustrasi tata cara makan yang baik pada balita (Sumber : pexels.com/@AlexGreen)
Life08 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa Setelah Sholat Tahajud Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Selain doa, dalam sholat Tahajud, dianjurkan untuk membaca beberapa ayat Al-Quran, baik itu surat-surat pendek maupun ayat-ayat yang lebih panjang.
Ilustrasi - Doa setelah shalat tahajud. (Sumber : via muslimvillage)
Life08 Mei 2024, 17:45 WIB

8 Tata Krama Ketika Makan yang Dapat Diajarkan Orang Tua Kepada Anak

Anak-anak perlu diajari tata cara makan di meja makan saat dirumah maupun di luar rumah, agar hal ini membuat mereka terbiasa dengan kebiasaan baik.
Ilustrasi cara mengajari tata krama makan kepada anak (Sumber : pexela.com/@AlexGreen)
Sukabumi08 Mei 2024, 17:35 WIB

Ada Alumni, 10 Remaja Jadi Tersangka Duel Maut Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi

Polisi tetapkan 10 remaja jadi tersangka duel maut yang tewaskan pelajar SMP di Cikembar Sukabumi.
Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo saat menunjukan barang bukti dan para tersangka duel maut pelajar SMP. (Sumber : Istimewa)
Keuangan08 Mei 2024, 17:33 WIB

Kebanyakan Swasta, Jawaban Pemerintah Soal Gaji Dosen di Bawah Rp3 Juta

Menurut hasil penelitian SPK, meski memiliki tanggung jawab yang besar, mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.
Ilustrasi dosen (Sumber: freepik)
Life08 Mei 2024, 17:30 WIB

Anak Jangan Sering Dimarahi Bund! Ini 7 Efek Psikologi yang Sangat Serius

Anak yang sering dimarahi akan berdampak pada psikologisnya.
Ilustrasi. Anak yang sering dimarahi akan berdampak pada psikologisnya. | Foto : pixabay.com/RudyandPetterSkitterians