Pilpres, 4 Daerah Ini Medan Pertarungan Sengit Jokowi vs Prabowo

Minggu 24 Februari 2019, 13:31 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pengamat politik, Adi Prayitno, mengatakan daerah dengan jumlah pemilih yang cukup banyak berpotensi terjadi kecurangan dan kerawanan di Pilpres 2019. Dia engatakan, secara umum daerah dengan jumlah penduduk yang banyak menjadi kotak kunci pemenangan pilpres yang menghadapkan pasangan Jokowi - Ma'rif Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Adi pun membuat ranking daerah rawan tersebut. Dalam catatannya, Jawa Barat masih menempati urutan pertama.  "Potensi yang eskalasinya agak naik tetap Jawa Barat dengan jumlah pemilihnya 31 juta," kata Adi dalam diskusi di Nanami Ramen, Jakarta, Sabtu, 23 Februari 2019.

Dengan jumlah pemilih sebesar itu, kata Adi, tentu saja Jawa Barat akan menjadi wilayah primadona bagi kontestan untuk mencari suara maksimal bagi kedua kandidat, yakni Jokowi dan Prabowo.

Jawa Barat dulu merupakan lumbung suara calon presiden Prabowo Subianto di pilpres 2014. Adi yakin, calon presiden inkumben Jokowi tak ingin mengulangi kekalahan yang sama di daerah itu. "Kalau bisa menyalip. Kalau tidak bisa, minimal draw (seri). Eskalasi pertempuran naik. Konon, Pak Jokowi sempat tertinggal jauh gara-gara kontribusi suara Jawa Barat yang dimiliki Prabowo."

Daerah kedua yang berpotensi rawan adalah Jawa Timur. Adi menuturkan, medan pertarungan di Jawa Timur kini menarik. Bahkan, bisa serupa di Jawa Barat. Pasalnya, pada pilpres 2014, Partai Demokrat dan ketuanya, Susilo Bambang Yudhoyono, tidak memiliki sikap politik. Sehingga, Jokowi pun unggul pada pemilu lalu.

Namun, Partai Demokrat kini memutuskan untuk mendukung Prabowo pada pilpres 2019. Sehingga, Adi menilai hal itu membuat calon presiden nomor 02 itu terlihat percaya diri karena mendapat suntikan amunisi, meski Demokrat terlihat terbelah.

Selanjutnya, Jawa Tengah juga menjadi wilayah perebutan suara kedua calon presiden. Pada pilpres 2014, Jawa Tengah merupakan wilayah yang memberikan kontribusi besar terhadap kekalahan Prabowo.

Suara Jokowi pada pilpres 2014 di berbagai provinsi dan daerah kalah dari Prabowo, namun bisa ditutupi karena unggul di Jawa Tengah. Bahkan, kata Adi, perolehan suara Jokowi di Jawa Tengah setelah dikurangi kekalahan di berbagai daerah pun masih kelebihan 3,5 juta suara.

"Rata-rata perolehan di Jawa Tengah, Jokowi unggul 5,6 juta. Hampir separuh menang dari Prabowo. Ini lah kenapa strategi 02 menggempur Jawa Tengah. Karena dianggap basisnya Jokowi, basis merah. Ini disebut perang total," kata dia.

Untuk wilayah di luar Jawa yang selalu dilirik sebagai basis pertarungan perebutan suara adalah Sumatera Utara, dengan jumlah suara di atas 8 juta. Kemudian disusul Jakarta, Banten, dan Lampung. Adi menduga, wilayah-wilayah tersebut akan menjadi ladang subur pertandingan Jokowi dan Prabowo.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Nasional19 Mei 2024, 17:31 WIB

Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan, 3 Orang Tewas

Pesawat latih jatuh di BSD Tangerang Selatan. Tiga orang dikabarkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Kondisi pesawat latih yang jatuh di BSD Tangerang Selatan. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi19 Mei 2024, 17:04 WIB

BPJS Kesehatan Soal Isu Data Fiktif Kepesertaan JKN yang Dikeluhkan Bupati Sukabumi

BPJS Kesehatan angkat bicara terkait isu data fiktif kepesertaan JKN yang dikeluhkan Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
Kepala BPJS Kesehatan cabang Sukabumi Dwi Surini. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Musik19 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Espresso Sabrina Carpenter yang Viral di TikTok

Lagu Espresso Sabrina Carpenter sudah ditonton sebanyak lebih dari 61 juta kali dan banyak dijadikan backsound music video viral di TikTok.
Ilustrasi. Official Video Lagu Espresso Sabrina Carpenter (Sumber : YouTube/SabrinaCarpenter)
Kecantikan19 Mei 2024, 16:00 WIB

8 Bahan Alami untuk Menghilangkan Komedo dan Cara Penggunaannya

Menggunakan bahan-bahan alami secara teratur dapat membantu mengurangi dan menghilangkan komedo.
Ilustrasi -  Komedo dapat muncul di berbagai area wajah, seperti hidung, dahi, dan dagu. (Sumber : Freepik.com)
Inspirasi19 Mei 2024, 15:00 WIB

Loker S1 Tekpang di Perusahaan Makanan, Jobseeker Ayo Daftar!

Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Admin PDN ini dibuka hingga 1 Juli 2024 mendatang.
Ilustrasi. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Admin PDN ini dibuka hingga 1 Juli 2024 mendatang. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih19 Mei 2024, 14:38 WIB

PKS Resmi Usung Achmad Fahmi Jadi Bacalon Wali Kota Sukabumi untuk Pilkada 2024

DPD PKS Kota Sukabumi deklarasikan Achmad Fahmi jadi bacalon Wali Kota Sukabumi untuk Pilkada 2024. Siapkan dua nama untuk jadi pendamping.
DPD PKS Kota Sukabumi resmi mendeklarasikan Achmad Fahmi sebagai Bacalon Wali Kota Sukabumi untuk kontestasi Pilkada 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat19 Mei 2024, 14:00 WIB

13 Cara Menyembuhkan Nyeri Sendi Asam Urat Secara Alami

Meskipun metode alami dapat membantu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat untuk meredakan nyeri sendi asam urat. Pengobatan medis mungkin diperlukan untuk mengontrol kadar asam urat & mencegah komplikasi.
Ilustrasi. Cara Menyembuhkan Nyeri Sendi Asam Urat Secara Alami (Sumber : Freepik/@krakenimages.com)
Sukabumi Memilih19 Mei 2024, 13:29 WIB

Bangun Ekonomi Masyarakat, Ayep Zaki Luncurkan Dana Abadi Bagi Komunitas RW di Kota Sukabumi

Bacalon Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyerahkan dana abadi untuk komunitas RW 11 di Gunung Puyuh.
Ayep Zaki saat membagikan dana abadi untuk komunitas RW 11 di Gunung Puyuh Kota Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi19 Mei 2024, 13:15 WIB

Spot Mancing di Jembatan Cikaso Sukabumi, Mengincar Ikan Sidat 9 Kilogram

Warga jadikan Jembatan Cikaso Sukabumi jadi spot mancing ikan sidat.
Ade saat berburu sidat (Lubang) di atas Jembatan Cikaso Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil Gilang)
Sukabumi19 Mei 2024, 13:15 WIB

Distan Sukabumi Sosialisasikan Rencana Reklasifikasi Usaha Perkebunan Besar 2024

Dinas Pertanian menginformasikan secara masif agenda reklasifikasi kepada seluruh pengelola perkebunan besar di Kabupaten Sukabumi agar memiliki pemahaman yang sama.
Kadistan Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap saat membuka acara sosialisasi reklasifikasi pengelolaan usaha perkebunan besar tahun 2024. (Sumber : IG Distan Kabupaten Sukabumi)