SUKABUMIUPDATE.com – Misi kemanusiaan tim relawan Sukabumi Sehati Gerak Bersama di lokasi bencana Aceh–Sumatera berujung pada penemuan dramatis 38 pekerja bangunan, termasuk 13 warga Sukabumi, yang terisolasi selama 10 hari di pedalaman Aceh Tengah. Para pekerja ini sempat mengalami kekurangan pangan ekstrem hingga terpaksa minum air mentah untuk bertahan hidup.
Relawan Sehati, Andri Kurniawan, menceritakan bahwa penemuan itu terjadi saat timnya mengirim bantuan logistik ke Desa Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Aceh Tengah, Sabtu 6 Desember 2025.
"Kita lagi kirim bantuan ke Aceh Tengah. Saat race naik ke atas, ada warga yang jemput donasi," ujar Andri kepada sukabumiupdate.com, Senin (8/12/2025).
Dalam obrolan dengan kelompok penjemput donasi tersebut, relawan baru menyadari bahwa beberapa di antara mereka adalah pekerja asal Sukabumi yang sedang mencari bantuan karena kehabisan makanan.
"Mereka pekerja bangunan. Mereka pengen pulang karena sudah habis makanan, bahkan sempat dua hari tidak makan. Minum pun sampai minum air mentah," ungkap Andri.
Baca Juga: Minibus Elf Surade–Sukabumi Kian Redup: Dari 50 Tinggal 10 Armada, Sering Gugur Di Tengah Jalan
Para pekerja itu mengaku sudah sebulan berada di lokasi proyek dan baru menerima gaji sekali sebelum bencana melanda yang kemudian memutus akses keluar-masuk desa.
Andri menjelaskan bahwa medan menuju lokasi sangat berat dan hanya bisa dilalui kendaraan berpenggerak ganda.
“Medannya ripuh, tidak bisa mobil biasa. Yang bawa offroad juga harus yang benar-benar terbiasa. Tebing curam, longsoran kiri kanan,” jelasnya.
Selain medan sulit, komunikasi juga menjadi kendala. “Di sana tidak ada sinyal. Alhamdulillah teman-teman offroad menemukan kampung ini dan mereka yang membuka akses, termasuk menyediakan internet Starlink,” katanya.
Tim Relawan Sehati saat ini fokus membantu warga yang masih terisolasi di 11 desa, dengan prioritas distribusi beras, minyak, kebutuhan listrik, bensin untuk genset, serta bantuan kesehatan.
Baca Juga: Dramatis, 38 Pekerja Termasuk 13 Warga Sukabumi Dievakuasi dari Aceh Tengah Usai 10 Hari Kelaparan
Proses evakuasi para pekerja akhirnya bisa dilakukan berkat kerja sama Relawan Sehati bersama tim SAR gabungan yang terdiri dari Double Cabin Aceh, BASARNAS Aceh, IOF Aceh (Indonesia Offroad Federation), SAR Pidie Aceh dan Ruang Peduli Sukabumi.
“Kami dibantu banyak pihak. Berkat koordinasi cepat tim SAR gabungan, evakuasi bisa segera diupayakan,” ujar Andri.
Sebanyak 13 pekerja asal Sukabumi, 23 dari Cirebon, dan dua lainnya kini berada di tempat aman, di rumah salah satu anggota komunitas Tiger Bikers Pidie (BTB-P) Aceh di Geumpang, Kabupaten Pidie, menunggu kepastian jadwal pemulangan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.
“Pihak Lanud siap memulangkan mereka, tapi waktunya belum ditentukan,” jelas Andri. Lanud meminta para pekerja bersabar karena banyaknya proses evakuasi dan penyaluran bantuan yang harus ditangani.
Andri juga sudah berkoordinasi dengan Camat Cibadak agar Pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat membantu kebutuhan harian para pekerja asal Sukabumi selama menunggu jadwal penerbangan.
“Selama menunggu kepulangan ke Jakarta, mereka tidak punya biaya. Makanya saya minta pemerintah membantu kebutuhan sehari-hari mereka,” pungkasnya.





