Inilah Tiga Spesies Satwa Gunung Halimun Salak yang Terancam Punah

Sukabumiupdate.com
Sabtu 24 Feb 2018, 16:47 WIB
Inilah Tiga Spesies Satwa Gunung Halimun Salak yang Terancam Punah

SUKABUMIUPDATE.COM - Tiga spesies satwa yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) terancam punah, sehingga petugas keamanan terus ditingkatkan. "Kami setiap hari terus melakukan survai populasi ketiga satwa langka itu antara lain macan tutul, elang jawa dan owa," kata Kepala Seksi TNGHS Wilayah Kabupaten Lebak Djaja di Rangkasbitung, Kamis (25/8).

Spesies pertama adalah Macan Tutul (Panthera pardus), dan belum lama ini terlihat enam ekor macan tutul yang terekam pada kamera trap yang dipasang di 28 titik. Populasi macan tutul di kawasan TNGHS semakin berkurang, bahkan terancam punah.

Kedua, populasi Elang Jawa  yang ada di TNGHS saat ini diperkirakan sekitar 60 ekor.  Ketiga Owa Jawa, yang hingga kini belum diketahui berapa jumlah populasinya di Gunung Halimun Salak.

Ketiga spesies ini langkah akibat pemburuan yang dilakukan warga sekitar. "Kami tentu merasa prihatin dengan berkurangnya populasi satwa langka itu," ujarnya menjelaskan.

Untuk mencegah kepunahan satwa yang dilindungi itu, pihak TNGHS mengoptimalkan pengamanan dengan melibatkan polisi hutan juga aparat desa dan masyarakat hutan setempat. Bahkan, pihaknya setiap hari melakukan survei dan pengamanan agar satwa langka itu tidak menjadikan perburuan.

"Kami akan memproses secara hukum jika ditemukan pelaku perburuan tiga spesies langka itu," katanya.

Menurut dia, ketiga spesies itu merupakan kebanggaan TNGHS di Indonesia karena masuk kategori satwa langka di dunia. Karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan perburuan.

Kawasan hutan lindung TNGHS yang meliputi tiga kabupaten, yakni Lebak, Bogor, dan Sukabumi, banyak satwa spesies yang dilindungi pemerintah. Ancaman kepunahan macan tutul, elang jawa dan owa bisa saja dengan menipisnya sumber makanan akibat kerusakan hutan seperti adanya penebangan liar juga pertambangan.

Berita Terkini