Perang Tanding Cisaat Sukabumi Berujung Maut, Kenapa Remaja Suka Tawuran?

Rabu 06 Desember 2023, 15:45 WIB
(Foto Ilustrasi) Perang Tanding Cisaat Sukabumi Berujung Maut, Kenapa Remaja Suka Tawuran? | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) Perang Tanding Cisaat Sukabumi Berujung Maut, Kenapa Remaja Suka Tawuran? | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Aksi tawuran remaja di Sukabumi kembali memakan korban jiwa, yakni menewaskan M (20 tahun), warga Kampung Kadupugur RT 12/04 Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi yang meninggal di rumah sakit karena kehabisan darah akibat luka bacok di bagian leher. Kasus Tawuran Maut Sukabumi itu terjadi di Jalan Raya Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Rabu (29/11/2023) malam lalu.

Terbaru, Mapolres Sukabumi Kota mengungkap peran kelima tersangka dalam kasus Tawuran Maut di Cisaat Sukabumi pada Rabu (6/12/2023). Kelimanya adalah R alias A (14 tahun), MKR (15 tahun), MFF (17 tahun), AH alias D (15 tahun), dan SBS alias B (17 tahun).

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun mengatakan kelompok korban berjumlah 15 orang, namun hanya tiga yang turun dan terlibat perang tanding. Sementara kelompok tersangka ada 10 orang (terlibat semua), sehingga tawuran tidak dalam kondisi seimbang dan mengakibatkan korban tewas dibacok.

"Mereka janjian menggunakan medsos, kemudian bertemu di suatu tempat untuk perang tanding. Mereka tidak pernah ada permasalahan sebelumnya (bukan tawuran pelajar atau antar sekolah). Medsos kelompok mereka (saling) men-DM menggunakan kode R artinya Ready dan kode COD atau bertemu di sutau tempat," kata Bagus kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: 15 Ciri Anak Memiliki Kepribadian Baik, Bunda Bisa Lihat Sikapnya

Lantas, kenapa remaja suka tawuran? Merangkum dari berbagai sumber, faktor-faktor yang menyebabkan remaja terlibat dalam tawuran bisa sangat kompleks dan bervariasi dari individu ke individu.

Namun ada beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhi kecenderungan remaja untuk terlibat dalam tawuran, yakni melibatkan faktor sosial, psikologis, dan lingkungan. Berikut ulasan tentang kenapa remaja suka tawuran, seperti Tawuran Maut di Cisaat Sukabumi.

Alasan Remaja Suka Tawuran

Identitas dan Pengakuan

Pada masa remaja, banyak individu sedang mencari identitas mereka dan mencari pengakuan dari teman sebaya.

Beberapa remaja suka tawuran mungkin merasa bahwa terlibat dalam tawuran adalah cara untuk mendapatkan pengakuan atau memperkuat identitas mereka di antara kelompok tertentu.

Tekanan Teman Sebaya

Remaja sering merasa tekanan untuk mematuhi norma-norma dan ekspektasi teman sebaya. Jika budaya teman sebaya menekankan kekerasan atau konflik fisik sebagai cara untuk menyelesaikan konflik, remaja mungkin merasa terdorong untuk terlibat dalam tawuran.

Faktor Lingkungan

Lingkungan sosial dan lingkungan di sekitar remaja dapat memainkan peran besar tentang kenapa remaja suka tawuran. Adanya ketegangan atau konflik di lingkungan sekolah atau komunitas dapat menciptakan kondisi yang mendukung terjadinya tawuran.

Baca Juga: 14 Ciri Anak Laki-laki Memiliki Kepribadian Baik, Bunda Perhatikan Sikapnya

Ketidakstabilan Emosional

Beberapa remaja yang suka tawuran mungkin mengalami ketidakstabilan emosional atau kesulitan mengelola emosi mereka. Tawuran bisa menjadi cara ekspresi untuk merilis frustrasi atau marah.

Pentingnya Geng atau Kelompok

Terlibat dalam geng atau kelompok tertentu bisa menjadi faktor pendorong untuk terlibat dalam tawuran. Anak remaja yang suka tawuran mungkin merasa perlindungan atau identitas sosial yang kuat dalam kelompok tersebut.

Kurang Keterampilan Penyelesaian Konflik

Beberapa remaja yang suka tawuran mungkin tidak memiliki keterampilan penyelesaian konflik yang efektif. Jika mereka tidak diajari cara yang sehat untuk menangani konflik, mereka mungkin cenderung menggunakan kekerasan fisik.

Pengaruh Media

Paparan terhadap kekerasan dalam media, baik di televisi, film, atau media online, juga dapat mempengaruhi persepsi remaja tentang cara menyelesaikan konflik.

Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi

Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat menciptakan ketegangan di antara kelompok-kelompok di masyarakat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan konflik dan tawuran warga.

Baca Juga: 13 Ciri Orang Senang dengan Kita Karena Punya Kepribadian Menarik

Sebelumnya diberitakan, R alias A adalah pelaku utama pembacokan leher korban, MKR membacok kaki kanan korban, dan tiga lainnya melempar batu ke arah kelompok korban. Tawuran remaja di Sukabumi ini melibatkan dua kelompok yang terdiri dari para remaja berstatus anak putus sekolah.

Bagus Panuntun mengatakan, Tawuran Maut di Cisaat Sukabumi pecah setelah kedua kelompok yakni dari wilayah Kecamatan Cicantayan dan Kecamatan Cisaat, melakukan perjanjian atau saling menantang di media sosial Instagram.

Melalui pesan Direct Message (DM) akun masing-masing kelompok (bukan individu), mereka menyepakati untuk tawuran dengan menggunakan kode khusus. Setelah bersepakat, kedua kelompok pun bertemu di lokasi kejadian untuk perang tanding.

Setibanya di lokasi kejadian atau Jalan Raya Cisaat menggunakan beberapa sepeda motor, kelompok korban dari Cicantayan membunyikan klakson sambil mengatakan kode "PAKET PAKET", sebagai tanda sudah berada di lokasi.

Baca Juga: 11 Ciri Anak Memiliki Masalah Kepribadian, Bunda Perhatikan Sikapnya!

Dari sejumlah motor, tiga orang turun (termasuk korban) dan mendekati lokasi sembari membawa senjata tajam celurit. Tak lama, dari arah gang dekat tempat tawuran, keluar kelompok tersangka bersenjata celurit dan golok serta langsung mengambil batu.

Kelompok korban terdesak dan berusaha melarikan diri lalu dikejar para tersangka, tetapi korban ditinggalkan teman-temannya. Korban sempat mencoba berduel dengan tersangka.

Adapun upaya untuk mencegah tawuran remaja seperti Tawuran Maut Sukabumi, tentu melibatkan pendekatan yang holistik, termasuk pembinaan emosional, pengembangan keterampilan sosial, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif.

Selain itu cara mencegah Tawuran Warga juga melibatkan keluarga, sekolah, dan komunitas dalam upaya ini dapat membantu menciptakan perubahan positif.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Opini26 Juli 2024, 20:07 WIB

Menengok Pilkada Sukabumi yang Kering Gagasan

Kurang lebih empat bulan lagi, tepatnya pada tanggal 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Sukabumi akan memilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru
Ilustrasi kepala daerah menyampaikan gagasan membangun Sukabumi | Foto : Pixabay