Janda Bakar Diri di Atas Api Kremasi, Pemakaman Masatia Dihapus Tahun 1905

Senin 10 Juli 2023, 15:30 WIB
Ilustrasi. Janda Bakar Diri di Atas Api Kremasi, Pemakaman Masatia Dihapus Tahun 1905 (Sumber : Twitter/@idwiki)

Ilustrasi. Janda Bakar Diri di Atas Api Kremasi, Pemakaman Masatia Dihapus Tahun 1905 (Sumber : Twitter/@idwiki)

SUKABUMIUPDATE.com - Masatia, salah satu bentuk tradisi pemakaman di Bali, Indonesia yang cukup menarik perhatian. Bukan hanya soal kesan sadis, praktik pemakaman ini juga menyentuh relung hati karena kisah sedih janda yang ditinggal suaminya.

Masatia atau Masatya (dalam bahasa Bali berarti "setia"), dikutip dari p2k.stekom.ac.id, adalah praktik pemakaman religius yang pernah dilangsungkan di Pulau Bali. Praktik Masatia dilakukan ketika wanita dari keluarga kerajaan yang baru saja menjadi Janda membakar diri di atas api kremasi suaminya.

Awalnya, deskripsi praktik ini tercatat Ma Huan, anggota ekspedisi Cheng Ho ke Jawa antara 1413 dan 1415. Kemudian, catatan kesaksian Belanda pertama mengenai pengorbanan perempuan di Bali dicatat oleh Jan Oosterwijck.

Baca Juga: Kosmologi Kasepuhan, Konsep Hidup Masyarakat Kampung Sinaresmi Sukabumi

Oosterwijck merupakan seorang saudagar kepala (Opperkoopman) dalam kongsi dagang VOC. Pada Februari 1633, Gubernur Jendral Hendrik Brouwer mengirim Oosterwijck untuk misinya ke Bali, yaitu bertemu dengan raja yang sedang berduka setelah kematian dua anak dan ibunya.

Saat proses kremasi, tercatat 22 budak perempuan melemparkan diri ke kobaran api setelah menikam diri atau mendapat tikaman keris dari algojo. Sementara dalam prosesi pemakaman dua putra raja, 42 perempuan dan 34 lainnya ditikam dan dibakar, termasuk dua istri utama dari pangeran tersebut.

Praktik Masatia di Bali, Indonesia, dilaksanakan oleh keluarga kerajaan di setidaknya hingga tahun 1903 silam. Konon, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Willem Rooseboom sangat murka karena tidak dapat menghentikan upacara Masatia di Tabanan pada tahun tersebut.

Baca Juga: Penelitian: Melihat Wajah Pria Tampan Berdampak Positif untuk Otak

Akhirnya, pemerintahan Hindia Belanda (baca: Indonesia) dengan alasan kemanusiaan dan terdorong oleh tindakan Inggris yang melarang praktik Sati di India, memaksa para penguasa di Bali untuk melarang Masatia.

Hingga pada tahun 1905, semua penguasa Bali telah bersedia menghapuskan praktik Masatia tersebut.

Menurut pengamat dari Belanda pada abad ke-17, hanya janda dari keluarga kerajaan yang dapat dibakar hidup-hidup. Jika selir dan orang-orang lain -yang dianggap "rendah" darahnya- ingin melakukan Masatia, mereka harus ditusuk hingga mati terlebih dahulu sebelum dapat dibakar.

Sumber: p2k.stekom.ac.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel02 Mei 2024, 06:00 WIB

9 Langkah Mudah Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing untuk Menurunkan Gula Darah

Yuk Ikuti Langkah Mudah Berikut untuk Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing guna Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi - Daun kumis kucing. Foto: Instagram/@kebonmojo
Science02 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 2 Mei 2024, Pagi Hari Cerah dan Siang Hujan Sedang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi01 Mei 2024, 22:58 WIB

Kepergok Warga, Maling Kotak Amal Kabur Tinggalkan Motor di Cicantayan Sukabumi

Berikut kesaksian warga terkait upaya pencurian kotak amal di Cicantayan Sukabumi. Pelaku kabur tinggalkan motor.
Motor maling kotak amal yang ditahan warga Kampung Cijabon RT 19/07, Desa Cimahi, Cicantayan Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life01 Mei 2024, 21:37 WIB

6 Gaya Bicara yang Menjadikan Anda Lebih Berwibawa dan Berkharisma, Ini Caranya

Gaya bicara seseorang menentukan apakah nanti akan dipandang berwibawa atau justru diremehkan orang lain di masyarakat.
Ilustrasi. Gaya berbicara yang dipandang berwibawa. | Sumber foto : Pexels/Werner Pfenning
Life01 Mei 2024, 21:31 WIB

Fokus Pada Jangka Panjang, Ini 10 Tips Menerapkan Disiplin Pada Anak Tetap Konsisten

Penerapan disiplin pada anak tidaklah mudah, maka dari itu orang tua perlu melakukannya dengan konsisten.
Ilustrasi menerapkan disiplin tetap konsisten / Sumber : pexels.com/@Emma Bauso
Sehat01 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi dalam Tubuh

Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif.
Ilustrasi - Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
DPRD Kab. Sukabumi01 Mei 2024, 20:56 WIB

May Day, Komisi IV DPRD Sukabumi Serap Aspirasi Buruh Terkait Upah Hingga Isu Pungli

Komisi IV DPRD Sukabumi serap aspirasi serikat buruh terkait upah hingga isu praktik pungli di perusahaan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar terima kunjungan serikat buruh di momen May Day 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat01 Mei 2024, 20:30 WIB

Pantangan! 4 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi.
Ilustrasi - Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi. (Sumber : pexels.com/@Julia Filirovska).
Life01 Mei 2024, 20:00 WIB

8 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental, Melepaskan Emosi yang Terpendam

Salah Satu Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental Yakni Menjadi Sarana Melepaskan Emosi yang Terpendam.
Ilustrasi. Bersedih. Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental. (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Sukabumi01 Mei 2024, 19:57 WIB

Termasuk dari Bule, Uluran Tangan Berdatangan Bantu Titin Penghuni Rumah Reyot di Sukabumi

Bantuan mulai berdatangan untuk mak Titin, janda paruh baya asal Surade Sukabumi yang sebatang kara huni rumah reyot.
Seorang Bule asal Australia saat berkunjung ke rumah Mak Titin di Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)