Mengenal Onomatope, Kearifan Lokal Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi

Senin 19 Juni 2023, 07:00 WIB
Mengenal Onomatope, Kearifan Lokal Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi (Sumber : Instagram/@ryco_arnaldo)

Mengenal Onomatope, Kearifan Lokal Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi (Sumber : Instagram/@ryco_arnaldo)

SUKABUMIUPDATE.com - Onomatope adalah peniruan bunyi alam dan aktivitas dalam masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi.

Onomatope juga termasuk representasi antara kedekatan masyarakat Kampung Adat Ciptagelar Sukabumi dengan alam sekitar, sehingga menjadi budaya sekaligus ciri kearifan lokal masyarakat setempat.

Onomatope dalam bahasa Indonesia adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kata-kata yang terbentuk dari tiruan bunyi.

Baca Juga: Pelet untuk Memikat Pasangan, Apakah Orang Pakai Susuk Shalatnya Diterima?

Contoh Onomatope yang umum dikenal  misalnya kata 'telolet' yang dahulu sempat viral adalah Onomatope yang dibentuk dari bunyi klakson. Meski begitu, Onomatope satu daerah belum tentu sama dengan daerah lainnya.

Mengenal Onomatope, Kearifan Lokal Masyarakat Kampung Adat Ciptagelar Sukabumi

Onomatope di Ciptagelar sebelumnya pernah diteliti oleh Rahmawati & Supriyana (2022), bertajuk "Onomatope dalam Masyarakat Desa Adat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi Jawa Barat".

Onomatope berasal dari bahasa Yunani, onoma dan poieo, yang berarti memberi nama sebagaimana bunyinya, dikutip dari Balai Bahasa Jateng Kemdikbud. Onomatope dapat dibentuk dari bunyi benda-benda, bunyi binatang, dan bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia (suara) yang bukan merupakan kata (misalnya saat orang tertawa, menangis, mendengkur).

Di Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi, Rahmawati & Supriyana (2022) berhasil mengidentifikasi 10 jenis Onomatope berupa suara alam/benda, diantaranya ngahiliwir, hiliwir, ngepris, ngagebrét, keclak, gumuruh, ngarekét, ngakeclak, pras-pris, keclak, cikaracak dan guludug.

Tentang Kampung Adat Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi

Dilansir dari disparbud.jabarprov.go.id dan sukabumikab.go.id, Desa Adat Kasepuhan Ciptagelar, merupakan salah satu kampung adat di Indonesia yang terletak di kawasan Pegunungan Halimun, tepatnya di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Ciptagelar merupakan salah satu kampung adat yang masuk dalam kesatuan adat Banten Kidul, mengutip dari laman resmi Kabupaten Sukabumi. Masyarakat Banten Kidul sendiri adalah masyarakat yang mendiami kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, tersebar meliputi 3 kabupaten, yaitu Lebak, Bogor dan Sukabumi.

Kasepuhan Adat Ciptagelar Sukabumi masih memegang kuat adat dan tradisi yang diturunkan sejak 640 tahun yang lalu.

Kasepuhan Ciptagelar dipimpin oleh seorang tetua adat (baca:abah) yang diangkat berdasarkan keturunan. Saat ini Kasepuhan Adat Ciptagelar dipimpin oleh abah ke-9 sejak tercatat di kasepuhan tahun 1368.

Tak hanya itu, Kasepuhan Ciptagelar diketahui masih memiliki keterikatan dengan kerajaan sunda Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger: Pengidap Disabilitas yang Cerdas, Termasuk Autis?

Penelitian Rahmawati & Supriyana (2022) menyebutkan ada beberapa tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat desa adat Ciptagelar. Diantaranya rumah khas Sunda yang dibangun semi permanen, sistem bercocok tanam (secara tradisional tanpa pupuk kimia, traktor dan tidak memakai varietas padi dari luar), dan larangan jual-beli padi.

Berkat cara hidup damai dengan alam ini mereka mampu mencapai swasembada pangan. Masyarakat Ciptagelar juga masih rutin menyelenggarakan upacara adat turun temurun seperti Ngaseuk (taman padi), Mipit (panen padi), Nganyaran (mencicipi hasil panen), Ponggokan (penyerahan/pembagian hasil panen) dan Seren taun (pesta panen).

Meski masih kental dengan kearifan lokalnya, mengutip dari Disparbud Jabar, masyarakat Kampung Adat Ciptagelar tidak menolak adanya modernisasi. Buktinya, ada aliran listrik bersumber dari PLTA yang dibangun secara swadaya, serta stasiun televisi dan radio yang dikelola oleh masyarakat sekitar.

Sumber: Berbagai Sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin