SUKABUMIUPDATE.com – Kerupuk dan keripik merupakan camilan andalan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan di Indonesia. Biasanya, kerupuk hadir sebagai makanan pendamping yang dikenal karena teksturnya yang renyah. Meskipun sering dianggap pelengkap, banyak orang merasa sajian kurang lengkap tanpa kehadiran kerupuk maupun keripik.
Kerupuk memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari aroma, ukuran, rasa, hingga ketebalannya, yang membedakannya dari keripik. Namun, tak jarang orang kesulitan membedakan kerupuk dan keripik, terutama jika ukurannya terlihat mirip.
Sejarah Asal-Usul Kerupuk dan Keripik
Jika ditelusuri, kerupuk dan keripik ternyata berasal dari sejarah yang berbeda.
Kerupuk sudah dikenal sejak abad ke-9 atau ke-10 Masehi oleh masyarakat Jawa Kuno. Dalam Prasasti Taji dari Ponorogo, peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, tercatat adanya kerupuk rambak—kerupuk dari kulit sapi atau kerbau. Hingga kini, kerupuk rambak masih populer di berbagai masakan tradisional seperti krecek.
Keripik, di sisi lain, berasal dari New York pada tahun 1853. George Crum, seorang koki, secara tidak sengaja menciptakan keripik kentang saat mencoba merespons keluhan pelanggan yang merasa kentangnya terlalu tebal. Sejak itu, keripik menjadi camilan populer di seluruh dunia.
Baca Juga: Resep Pempek dari Kerupuk Udang, Camilan Unik Disiram Kuah Cuko yang Menggugah Selera!
Cara Membedakan Kerupuk dan Keripik
Berikut adalah beberapa perbedaan mencolok antara kerupuk dan keripik:
1. Bahan Baku
Keripik: Terbuat dari bahan utuh seperti kentang, singkong, pisang, atau sayuran lainnya.
Kerupuk: Dibuat dari adonan tepung (kanji) yang dicampur dengan ikan, udang, atau bahan lain.
2. Proses Pembuatan
Keripik: Diiris tipis dan langsung digoreng atau dipanggang.
Kerupuk: Diolah menjadi adonan, dicetak, dikeringkan, lalu digoreng.
3. Tekstur
Keripik: Garing, renyah, dan mudah patah.
Kerupuk: Lebih ringan, fleksibel, dan tidak mudah hancur.
4. Rasa
Keripik: Lebih bervariasi, sering diberi tambahan rasa seperti pedas, keju, atau barbekyu.
Kerupuk: Umumnya memiliki rasa netral, cocok sebagai pelengkap hidangan utama.
5. Bentuk dan Ukuran
Keripik: Cenderung seragam, berbentuk bulat atau pipih.
Kerupuk: Lebih beragam, dari bentuk lonjong, gepeng, hingga bergelombang.
6. Keawetan
Keripik: Cepat tengik karena kandungan minyak.
Kerupuk: Lebih tahan lama bila disimpan dengan benar.
7. Kandungan Gizi
Keripik: Tergantung bahan dasarnya, umumnya tinggi lemak dan karbohidrat.
Kerupuk: Mengandung karbohidrat dan protein (terutama dari ikan atau udang), tapi juga tinggi garam dan minyak.
Kesimpulan: Kenali Ciri Khasnya, Nikmati Camilannya
Kerupuk dan keripik memang sama-sama gurih dan renyah, tetapi memiliki perbedaan mencolok dari bahan, cara pembuatan, hingga rasa. Mengetahui ciri khas kerupuk dan keripik membantu kita lebih cermat dalam memilih camilan sesuai selera dan kebutuhan gizi.
Jadi, lain kali saat menikmati camilan, kamu tidak akan lagi salah membedakan antara kerupuk dan keripik!
Sumber: Berbagai Sumber
Penulis: Gina Melani, Mahasiswa Magang Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi