Isi Ruang Kosong yang Ditinggalkan Pemerintah, Mereka Terpanggil Bantu Warga Sukabumi

Kamis 21 Mei 2020, 09:51 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Pandemi covid-19 memukul kemampuan ekonomi warga dunia, termasuk di Indonesia. Lebih dari separuh warga berteriak minta bantuan kepada negara karena kehidupan sehari-hari mereka terancam, namun apa daya pemerintah tak mampu mencover semua kebutuhan warganya.

Ruang kosong yang ditinggalkan pemerintah ini, mulai diisi oleh orang orang yang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Mereka bergerak dengan komunitas atau perorangan mendatangi setiap rumah yang penghuninya terancam tidak makan dari pandemi ini.

Atau menyusuri jalan-jalan untuk menemukan warga yang membutuhkan makanan atau bahan pangan. Mereka mengumpulkan donasi dari banyak orang dan menyalurkannya juga untuk tidak sedikit warga yang membutuhkan.

Redaksi sukabumiupdate.com coba mengumpulkan data dari beragam aksi komunitas dan perorangan yang bergerak membantu warga terdampak, yang tidak tersentuh bantuan pemerintah. Datanya dari berita dirubrik komunitas atau figur yang sudah ditayangkan di website sukabumiupdate.com, selama satu bulan terakhir. 

Mulai dari komunitas yang membantu sembako, membantu alat kesehatan pelindung diri hingga komunitas yang konsen mensosialisasikan bahaya dan cara pencegahan covid-19. Kebanyakan dari mereka bergerak mandiri walaupun tidak sedikit yang didukung oleh lembaga-lembaga di pemerintahan. Lihat aksi aksi komunitas komunitas keren ini silahkan klik!

BACA JUGA: Ustadz, Kiai dan Guru Ngaji di Empat Kecamatan di Sukabumi ini Dapat Bantuan 

Mengupas hal ini, Dr Mulyawan Safwandy Nugraha pemerhati masalah sosial dan pemerintahan di Sukabumi tegas menyebut pemerintah dari semua level nyaris tidak mampu menangani pandemic covid-19 di Indonesia. “Fenomena komunitas dan warga mandiri membantu sesama ini adalah otokritik atas kinerja pemerintah dalam penanganan covid-19 di Indonesia,” jelas pria yang juga menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam Sukabumi melalui sambung telpon Kamis (21/5/2020).

Kepada sukabumiupdate.com, Mulyawan mengungkapkan fenomena mereka yang bergerak mengisi ruang kosong yang ditinggalkan pemerintah saat pandemi ini memiliki tiga sisi yang berkaitan satu sama lain. Pertama adalah sisi kebijakan pemerintah, yang sejauh ini makin memperlihatkan jika negara tidak hadir, pemerintah menyerah dan tidak siap menghadapi pandemi ini.

“Kekurangan dimana-mana, mereka bergerakan karena pemerintah menyerah tak mampu,” tegas Mulyawan.

Relawan Siaga Covid-19 Jampang Peduli (Jampe) memberikan APD berupa masker kepada warga di Surade, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:Ragil Gilang

BACA JUGA: Relawan Lintas Komunitas di Palabuhanratu Bagikan Ratusan Paket Sembako

Sisi kedua adalah kemanusiaan, dimana komunitas dan personal ini bergerak atas dasar kemanusiaan. Menurut Mulyawan, tanpa melihat latar belakang apapun mereka bergerak untuk membantu sesama yang saat ini benar-benar terdampak.

“Muncul kebaikan untuk membantu orang lain, sisi kemanusiaan bergerak tanpa kepentingan atau apapun, mereka bergerak demi kemanusian, membantu orang yang membutuhkan,” tegasnya.

Sisi yang ketiga atau terakhir terkait fenomena ini menurut Mulyawan adalah kewajiban negara. Disini membuat seolah-solah saat ini ada atau tidak pemerintah tidak berpengaruh masyarakat tetap bisa hidup, warga bisa bergerak sendiri tanpa harus dibantu oleh pemerintah.

BACA JUGA: Komunitas Ini Keluar Masuk Kampung di Surade Sukabumi, Sebar APD

“Eksekusi kebijakan tidak pernah berjalan sesuai rencana, ini fenomena saat ini. Saat pandemic hal ini berdampak pada makin tidak pedulinya masyarakat pada bahaya virus corona. Fenomena akhir-akhir ini rakyat sudah tidak mau peduli, tidak mau ikut aturan pemerintah muncul akibat pemerintah tidak mampu menangani ini secara baik,” bebernya.

Masalah dampak sosial dalam pandemi ini di Indonesia termasuk Sukabumi menurut Mulyawan muncul akibat lalainya pemerintah dalam merencanakan dan mengeksekusi kebijakan yang tepat. Data kemiskinan menjadi salah satu cermin buruknya kinerja pemerintah, dan terbuka dengan jelas saat pandemi ini.

“Ternyata kita tidak pernah benar dalam mengurusi data kependudukan dan kemiskinan. Kesannya malah dibiarkan kacau, saya khawatir ada yang mengambil keuntungan dari kacaunya data kemiskininan yang berujung pada tidak efektifnya semua program terkait penanganan dampak pandemi ini. Saya berterima kasih pada komunitas dan personal yang sudah mengisi ruang kosong yang ditinggalkan pemerintah, teruslah bergerak,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi06 Mei 2024, 22:27 WIB

Momen Hardiknas, Diarpus Sukabumi Bicara Program Pendukung Gerakan Merdeka Belajar

Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi Aisah dukung gerakan merdeka belajar agar generasi Indonesia emas bisa tercapai.
Program Pusling Diarpus Kabupaten Sukabumi di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu 30 Maret 2024. (Sumber : IG UPP Palabuhanratu)
Sukabumi06 Mei 2024, 21:34 WIB

UPTD PU Sagaranten Tangani Longsor di Irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi

UPTD PU Wilayah Sagaranten melakukan penanganan sementara bencana longsor yang sempat menimbun aliran irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi.
Kabag TU UPTD Wilayah Sagaranten, Ami Amalia saat meninjau  penanganan longsor di Daerah Irigasi (DI) Binongsari, Curugkembar Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 21:19 WIB

Solusi Ayep Zaki Soal SDM hingga Penanganan Kemiskinan di Kota Sukabumi

Ayep Zaki menyebut dua persoalan yang harus diperhatikan di Kota Sukabumi yakni soal peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan soal kemiskinan.
Ayep Zaki dan Fungsionari HIMASI Kota Sukabumi | Foto : Ist
Sehat06 Mei 2024, 21:00 WIB

Terbangun dengan Tidak Nyaman, 10 Tips Jitu Menghentikan Asam Lambung Naik Saat Tidur

Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur.
Ilustrasi - Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur. (Sumber : Freepik.com/@stefamerpik).
Sukabumi06 Mei 2024, 20:27 WIB

Ratusan Perumahan di Kota Sukabumi Belum Serahkan PSU, Ini Upaya DPUTR

DPUTR Kota Sukabumi tengah fokus mengintensifkan upaya pengambil alihan PSU Perumahan.
Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi06 Mei 2024, 20:07 WIB

Anggaran Rp36 M: Jalan Rusak Jampangtengah-Kiaradua Sukabumi Mulai Diperbaiki

Sempat dikeluhkan warga, akhirnya jalan provinsi ruas Jampangtengah - Kiaradua mulai diperbaiki oleh Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Perbaikan jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiaradua Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life06 Mei 2024, 20:00 WIB

5 Cara Membantu Anak yang Takut Bertemu Orang Baru, Bunda Harus Tahu Nih

Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru.
Ilustrasi - Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 19:31 WIB

Resmi Berkoalisi dengan 4 Partai, PKS Usulkan Tiga Nama untuk Calon Bupati Sukabumi

Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Sukabumi sudah resmi berkoalisi dengan empat partai lainnya, yaitu PKB, Demokrat, PDIP dan PAN.
M. Sodikin, Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi | Foto : Syams
Life06 Mei 2024, 19:00 WIB

13 Cara Sederhana Mengatasi Asam Lambung atau GERD yang Bisa Anda Lakukan

Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.
Ilustrasi seorang perempuan mengalami asam lambung (gerd) - Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.| Foto : Freepik/@diana.grytsku
Sukabumi06 Mei 2024, 18:40 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Sukabumi Teken Kerja Sama dengan Pemkot Bekasi

Pemkab Sukabumi Teken Kerja Sama dengan Pemkot Bekasi soal Ketahanan pangan hingga pariwisata.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menandatangani MoU kerja sama dengan Pemkot Bekasi. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)