Wagub Jabar: Cinta Rupiah Adalah Bentuk Nyata Cinta Tanah Air

Sukabumiupdate.com
Sabtu 08 Nov 2025, 17:33 WIB
Wagub Jabar: Cinta Rupiah Adalah Bentuk Nyata Cinta Tanah Air

Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia Ricky Perdana Gozali. (Sumber Foto: Biro Adpim Jabar)

SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan mengapresiasi Bank Indonesia (BI) dan seluruh pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan Bincang Rupiah dan Pahlawan (Rupawan) di Convention Hall Telkom University, Kota Bandung, Jumat (7/11/2025).

"Kegiatan ini sangat istimewa. Sebuah inisiatif cerdas dari BI untuk menghidupkan kembali semangat kebangsaan melalui makna yang terkandung dalam rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa," ujar Erwan.

Menurut Erwan, rupiah bukan sekadar alat transaksi. Setiap lembar rupiah menyimpan cerita perjuangan, nilai kebangsaan, dan kebanggaan nasional. Wajah para pahlawan yang terpampang di dalamnya mencerminkan keberanian, pengorbanan, dan cinta tanah air.

"Namun, di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, semangat kepahlawanan itu kerap memudar. Generasi muda akrab dengan mata uang digital, tetapi tidak selalu memahami makna filosofis rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa," katanya

"Karena itu, kegiatan seperti Rupawan menjadi penting untuk menyambung ingatan kolektif bangsa bahwa kedaulatan ekonomi, seperti halnya kemerdekaan politik, harus terus dijaga dan diperjuangkan," tuturnya.

Baca Juga: Wagub Erwan: Pemuda Harus Berani Tolak Narkoba

Erwan menambahkan, generasi muda yang hadir saat ini adalah penerus bangsa yang akan membawa Indonesia menuju masa depan ekonomi digital. Namun di tengah kemajuan teknologi, mereka tidak boleh kehilangan identitas dan nilai-nilai kebangsaan.

"Tentu saja, menjaga rupiah berarti menjaga kepercayaan diri bangsa indonesia di tengah arus global. Menjaga rupiah berarti ikut memastikan bahwa perekonomian nasional tumbuh dari karya anak bangsa, bukan dikendalikan oleh kepentingan luar negeri," tegasnya.

Erwan menekankan pentingnya literasi keuangan dan nasionalisme ekonomi sebagai dua hal yang harus berjalan beriringan agar Indonesia tidak hanya tumbuh, tetapi juga berdaulat secara ekonomi.

"Mari jadikan momen ini sebagai ruang refleksi dan inspirasi. Ketika kita berbicara tentang pahlawan, jangan hanya membayangkan mereka yang berjuang di masa lalu. Pahlawan hari ini adalah mereka yang berbuat nyata untuk negeri -- guru yang mengajar dengan dedikasi, petani yang menanam dengan ikhlas, pelaku UMKM yang berinovasi, serta anak muda yang menggunakan teknologi untuk menebar manfaat," ungkapnya.

Lebih lanjut, Erwan mengajak seluruh peserta untuk menjadi "Rupawan", yakni pahlawan dalam keseharian yang menjaga rupiah, mengelola ekonomi dengan bijak, dan menebarkan semangat cinta bangsa.

"Saya berharap Bincang Rupawan 2025 tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga menjadi gerakan kebangsaan baru — gerakan untuk mencintai negeri melalui ekonomi yang berdaulat dan masyarakat yang berkarakter. Mari kita jaga rupiah sebagai simbol kebanggaan bangsa dan terus kobarkan semangat kepahlawanan di setiap langkah kehidupan," pungkas Erwan.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Ricky Perdana Gozali menyampaikan bahwa di era digital, ancaman terhadap kedaulatan bangsa kadang tidak terlihat. Karena itu, generasi muda dapat menjadi pahlawan yang menjaga rupiah sebagai harga diri bangsa.

"Wujudkan kepahlawanan melalui Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta berarti merawat rupiah, mengenal ciri keasliannya, dan menghormatinya. Bangga berarti menggunakan rupiah, mempromosikan karya Indonesia, dan percaya pada potensi bangsa," ungkapnya

"Sementara Paham berarti memahami fungsi rupiah dalam ekonomi, menggunakan dengan bijak, bertransaksi dengan aman, dan menyadari bahwa stabilitas rupiah adalah stabilitas masa depan kita,” jelas Ricky.

Dalam memperluas literasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah, Bank Indonesia Jawa Barat telah melaksanakan 116 kegiatan edukasi dengan total lebih dari 13 ribu peserta. Selain itu, BI Jabar juga memastikan ketersediaan uang layak edar hingga ke pelosok daerah.

"Jika dulu para pahlawan berjuang dengan mengangkat senjata, maka hari ini kita berjuang dengan kecerdasan, integritas, inovasi, serta kemampuan menjaga identitas dan martabat bangsa, baik di dunia nyata maupun dunia digital," tandas Ricky. (adv)

Sumber: Humas Jabar

Berita Terkait
Berita Terkini