SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus berupaya menekan laju inflasi daerah, khususnya keberadaan bahan pokok penting di pasar. Evaluasi sepanjang tahun 2022 dilakukan untuk menemukan formula yang tepat dalam menekan laju inflasi 2023.
Evaluasi ini digelar pemerintah provinsi bersama seluruh pemerintah kota dan kabupaten di Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2023 secara virtual. Sekda Ade Suryaman memimpin tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten Sukabumi dalam rakor tersebut di Pendopo Sukabumi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat M. Taufiq B Santoso, dalam rakor tersebut membahas dampak keseluruhan dari inflasi di 2022 di seluruh wilayah tatar pasundan.
Baca Juga: Data Diskumindag 13 Januari: Cek Sejumlah Harga Bapokting di Kota Sukabumi
"Kita perlu mengevaluasi inflasi di 2022 agar di 2023 bisa terus ditekan lajunya. Salah satu yang kita lakukan lewat rakor mingguan ini," ungkap Taufiq dilansir portal resmi Pemkab Sukabumi, Jumat (13/1/2023).
Ia juga mengungkap sejumlah strategi mengendalikan inflasi di Jawa Barat. Mulai dari, operasi pasar, gerakan penghematan energi, gerakan tanam pangan cepat panen, kerjasama antar daerah, mengintensifkan jaring pengaman sosial, hingga membangun kepedulian sosial.
"Selain itu, tidak lupa mengintensifkan koordinasi dan pelaporan perkembangan di setiap daerah. Kita perkirakan inflasi di 2023 lebih rendah dibanding 2022," ucapnya.
Baca Juga: Cerita Mas Heris, Jualan Bakso di Sukabumi Dari Harga 10 Sen Per Mangkok
Untuk itu setiap daerah bisa menindaklanjuti langkah pengendalian inflasi dengan berbagai cara. Seperti berkoordinasi dengan BPS untuk mengetahui perkembangan inflasi bulanan dan tahunan.
Selain itu, berkoordinasi juga dengan pihak terkait untuk menstabilkan harga dan ketersediaan stok komoditas. "Optimalkan juga tugas-tugas TPID dan satgas pangan. Pengendalian inflasi harus menjadi prioritas daerah," ungkapTaufiq.