SUKABUMIUPDATE.COM – Anggota DPRD Jawa Barat, Hasim Adnan, mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama melakukan pertobatan ekologis sebagai langkah nyata memulihkan kondisi lingkungan pasca-bencana di Sukabumi. Langkah ini dinilai mendesak untuk meminimalisir dampak dari kerusakan ekosistem yang memicu bencana seperti banjir dan longsor.
Menurut Hasim, kerusakan lingkungan, terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS), perlu segera diatasi diantaranya dengan gerakan penghijauan dan rehabilitasi lahan.
“Penting bagi kita semua untuk melakukan pertobatan ekologis. Kita perlu menghijaukan kembali lahan-lahan yang gundul dan sudah dalam kondisi kritis, serta memulihkan daerah-daerah di sepanjang DAS,” kepada sukabumiupdate.com, Senin malam (09/12/2024).
Hasim mengambil contoh berdasarkan hasil riset terbaru dari Yayasan Sabadesa terhadap kondisi Sungai Cicatih, yang masih masih termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri. Menurutnya, dari 18 titik yang diteliti di sepanjang DAS Cimandiri, hanya dua titik yang masuk kategori baik.
"Selebihnya dalam kondisi rusak dan berpotensi membahayakan,” jelasnya.
Kerusakan di DAS, menurut Hasim, menjadi salah satu penyebab utama bencana banjir dan longsor yang terjadi berulang kali di Sukabumi. Ia menekankan perlunya kerja sama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk memulihkan kawasan ini.
“Rehabilitasi ekosistem bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Dengan kesadaran dan upaya kolektif, kita bisa memulihkan kondisi lingkungan dan meminimalisir risiko bencana di masa mendatang,” tambahnya.
Hasim berharap seruan ini dapat menggugah kepedulian masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan dan mendukung program pemulihan lingkungan yang dilakukan pemerintah daerah. Pertobatan ekologis diharapkan menjadi langkah awal menuju Sukabumi yang lebih aman dan lestari.