SUKABUMIUPDATE.com — Nusa Putra University (NPU) kembali menggelar Ambassador Talk Series yang menghadirkan kalangan diplomatik dan akademisi. Acara ini berlangsung pada Rabu (22/10/2025) di Auditorium NPU, Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Dalam edisi kali ini, Ambassador Talk Series menghadirkan eks Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Swedia yang juga Wakil Ketua Indonesian Council on World Affairs (ICWA), Bagas Hapsoro.
Karier diplomatik Bagas dimulai di Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Ia pernah menjabat sebagai Konsul Jenderal RI di Houston Amerika Serikat, Duta Besar Indonesia untuk Lebanon (2007–2010), serta Duta Besar untuk Swedia dan Latvia (2016–2020). Selain itu, Bagas adalah seorang tenaga ahli untuk Menteri Luar Negeri dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN dari tahun 2010 hingga 2012.
Kegiatan ini mengusung tema “ASEAN dan Transformasinya di Dunia yang Dinamis – Menuju Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan.” Acara tersebut diikuti oleh akademisi Nusa Putra, dosen tamu dari berbagai negara, dan dosen nasional, yang berperan penting dalam memahami dinamika global dan peran ASEAN dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut mendukung negara-negara Asia Tenggara dalam membina persahabatan dan kerja sama, mewujudkan perdamaian, dan membangun landasan bersama bagi kolaborasi regional yang berbasis pada kesetaraan dan kemitraan.
Baca Juga: Ambassador Talk Nusa Putra: Dubes Uni Eropa untuk ASEAN Bicara Pendidikan dan SDGs
Dalam paparannya, Bagas Hapsoro menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para peserta dan atmosfer akademik di Nusa Putra University.
“Saya menerima kehormatan ini dengan penuh cinta. Antusiasme civitas akademika—baik dosen maupun mahasiswa—luar biasa. Saya percaya bahwa hubungan internasional harus terus diperkenalkan kepada masyarakat, karena kesadaran akan pentingnya koneksi internasional sangatlah penting,” ujarnya.
Bagas juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara akademisi, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Kita perlu terus menjalin koneksi antara akademisi, LSM, dan kementerian. Jika semua pihak bekerja sendiri-sendiri, kita tidak akan maju. Kesadaran akan isu-isu ekonomi, politik, dan lingkungan sangat penting bagi ASEAN, dan kita harus memahaminya bersama-sama,” jelasnya.
Selain itu, ia menilai kegiatan seperti ini sangat penting untuk membuka perspektif mahasiswa terhadap konteks global, termasuk memahami kerja sama antarnegara ASEAN dan relevansi kebijakan regional terhadap Indonesia.
"Diskusi seperti ini tidak hanya memperluas perspektif, tetapi juga dapat memberikan masukan konkret bagi pemerintah. Saya melihat Nusa Putra sebagai tempat yang tenang, kondusif, dan menjanjikan untuk mendidik para diplomat dan pemimpin masa depan," pungkasnya.
Sementara itu dari pihak tuan rumah, Teddy Lesmana, selaku Sekretaris Nusa Putra University, menanggapi bahwa Ambassador Talk Series merupakan bagian dari upaya Nusa Putra untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan memperkuat posisi Nusa Putra sebagai kampus global.
“Kehadiran sosok terhormat seperti Duta Besar Bagas Hapsoro tentu menjadi suatu kehormatan bagi kami. Nusa Putra berkomitmen untuk menjadi ruang dialog internasional di mana mahasiswa dapat belajar langsung dari para praktisi dunia. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menghasilkan lulusan yang berpikir global dan bertindak nyata untuk keberlanjutan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Nusa Putra University menegaskan perannya sebagai kampus terkemuka dan aktif secara internasional, berkontribusi pada dialog global, memperkuat diplomasi akademik, dan mempersiapkan generasi muda untuk bersaing dalam lanskap dunia yang dinamis. (adv)
