SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 58 Nusa Putra University (NPU) Sukabumi berkolaborasi dengan masyarakat Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, dalam dua kegiatan edukatif yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup warga. Dua program tersebut yakni Gerakan Dua Aksi Cegah Stunting dan Mitigasi Bencana, yang digelar berturut-turut pada 14 dan 19 Agustus 2025.
Program Gerakan Dua Aksi Cegah Stunting dilaksanakan di Posyandu Merpati II dan VIII dengan melibatkan ibu hamil, ibu balita, serta kader posyandu. Melalui sosialisasi gizi seimbang dan pemberian makanan tambahan (PMT), mahasiswa KKN bersama para kader mengajak warga memahami pentingnya pemenuhan gizi bagi tumbuh kembang anak.
Kegiatan ini dikemas interaktif, di mana peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga praktik langsung mengenai penyusunan menu sehat. Salah satu ibu balita mengaku kegiatan tersebut membuka wawasan baru. “Kami jadi lebih tahu makanan apa saja yang baik untuk anak-anak dan bagaimana cara menyajikan menu seimbang di rumah. PMT yang dibagikan juga memberi gambaran nyata tentang contoh makanan bergizi,” ujarnya.
Baca Juga: Meski Diteror Curanmor, Mahasiswa KKN Nusa Putra Tetap Wujudkan Rocket Stove untuk Warga Wangunsari
Para kader posyandu menyambut baik inisiatif mahasiswa NPU tersebut. Mereka berharap kegiatan edukatif seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan agar kesadaran gizi di kalangan ibu muda terus meningkat.
Program Gerakan Dua Aksi Cegah Stunting yang diinisiasi mahasiswa KKN Kelompok 58 NPU.
Sementara itu, dalam upaya membangun kesadaran lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, mahasiswa KKN Kelompok 58 juga bekerja sama dengan Madrasah Aliyah (MA) Assafiiyah Tugubandung menggelar kegiatan Mitigasi Bencana pada Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Nurdin Shopian, serta diikuti seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar.
Kepala MA Assafiiyah, Dafi Mubarok, dalam sambutannya mengapresiasi langkah mahasiswa KKN yang turut mengedukasi siswa melalui penyuluhan dan aksi nyata. “Anak-anak perlu diberikan pemahaman tentang bagaimana cara menghadapi bencana. Selain pengetahuan, kami juga ingin mereka terbiasa melakukan aksi nyata seperti menjaga lingkungan agar risiko bencana bisa diminimalisasi,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Nurdin menjelaskan pentingnya peran masyarakat dalam mitigasi bencana. “Bencana memang tidak bisa kita cegah sepenuhnya, namun dampaknya bisa kita kurangi dengan kesadaran, pengetahuan, dan aksi nyata. Menjaga lingkungan, menanam pohon, dan tidak merusak alam adalah bagian penting dari mitigasi,” terangnya.
Usai penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan aksi tanam ratusan bibit pohon di sekitar lingkungan madrasah. Para siswa, guru, dan mahasiswa KKN tampak antusias menanam pohon bersama. Salah seorang siswa MA Assafiiyah bahkan mengaku bangga dapat terlibat langsung.
“Biasanya kami hanya belajar teori di kelas, tapi sekarang kami bisa langsung praktik menjaga lingkungan. Rasanya bangga bisa ikut menanam pohon untuk sekolah dan desa kami,” ungkapnya.
Aksi tanam ratusan bibit pohon di sekitar lingkungan Madrasah Aliyah (MA) Assafiiyah Tugubandung.
Dua kegiatan yang diinisiasi KKN Kelompok 58 Universitas Nusa Putra ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara kampus, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. (adv)