SUKABUMIUPDATE.com - Gempa magnitudo 6,0 mengguncang wilayah timur Afghanistan pada Ahad 31 Agustus 2025 malam waktu setempat. Banyak properti runtuh dan menewaskan ratusan orang.
"Kami berdoa untuk Afghanistan, tempat tragedi gempa bumi telah menewaskan 622 orang," kata Jóvenes Católicos dalam unggahanna di X seperti dikutip sukabumiupdate.com, Selasa (2/9/2025).
Melansir dari NBC News seperti dikutop Tempo.co, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat gempa terjadi pukul 23.47 waktu setempat (Senin, 02.17 WIB), dengan pusat gempa berlokasi 27 kilometer sebelah timur laut Jalalabad pada kedalaman 8 kilometer. Kota ini berada di perbatasan Afghanistan dengan Pakistan.
Karena gempa bumi melanda daerah pegunungan terpencil, "akan membutuhkan waktu untuk mendapatkan informasi pasti mengenai korban jiwa dan kerusakan infrastruktur," kata Sharafat Zaman, juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Afghanistan.
"Kami telah meluncurkan operasi penyelamatan besar-besaran dan memobilisasi ratusan orang untuk membantu warga di daerah terdampak," kata Zaman.
Baca Juga: Sempat Ricuh, 8 Jam Demo 1 September Kota Sukabumi Massa Mengaku Puas Tuntutan Diterima
Seorang pejabat kementerian mengatakan kepada Anadolu bahwa korban jiwa telah dilaporkan di distrik Nur Gal, Sawki, Watpur, Manogi, dan Chapa Dara di provinsi Kunar.
Ia mengatakan angka kematian dan korban luka belum final karena para pejabat masih berkomunikasi dengan penduduk setempat di banyak daerah terpencil dan tim bantuan sedang dalam perjalanan.
Jalan menuju Dewa Gul di distrik Sawki dan Mazar Dara di distrik Nur Gul terblokir akibat longsor, sehingga menyulitkan tim penyelamat untuk mencapai daerah terdampak.
Warga setempat menggambarkan gempa tersebut sebagai salah satu yang terkuat yang pernah melanda negara mereka.
Juru bicara pemerintahan sementara Afghanistan Zabihullah Mujahid mengonfirmasi bahwa gempa tersebut telah menimbulkan korban jiwa.
“Sangat disayangkan, gempa malam ini telah menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan properti di beberapa provinsi timur kami,” tulisnya di platform media sosial X milik perusahaan AS.
Baca Juga: Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, Bapenda Siapkan Hadiah Motor dan Umrah bagi Warga Taat Pajak
Mujahid menuturkan pejabat lokal dan penduduk terlibat dalam upaya penyelamatan, dengan tim bantuan dari provinsi pusat dan sekitarnya menuju ke daerah tersebut. “Semua sumber daya yang tersedia akan dikerahkan untuk menyelamatkan nyawa,” ujarnya.
Setidaknya dua gempa susulan dengan magnitudo 5,2 mengguncang daerah yang sama setelah gempa besar, menurut USGS.
Afghanistan sangat rentan terhadap gempa bumi karena terletak di atas beberapa garis patahan pertemuan Lempeng Hindia dan Eurasia. Medan pegunungan di Afghanistan timur juga rawan longsor, sehingga menyulitkan layanan darurat untuk melakukan penyelamatan.
Gempa ini sangat dahsyat karena terjadi pada kedalaman dangkal 8 kilometer, sehingga jauh lebih merusak bahkan pada magnitudo sedang.
Pada 2022, sekitar 1.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka ketika gempa berkekuatan 5,9 skala Richter melanda Afghanistan timur. Gempa itu pun dangkal.
Tahun berikutnya, tiga gempa berkekuatan 6,3 skala Richter melanda Provinsi Herat di Afghanistan barat dalam satu minggu, menewaskan sekitar 1.500 orang, menurut PBB.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Nusa Putra Gelar Cek Kesehatan Gratis bagi Warga Cicadas Sukabumi
Gempa pada hari ini terjadi di saat yang penuh tantangan bagi Afghanistan, salah satu negara termiskin di dunia, yang menderita kekeringan selama empat tahun berturut-turut dan gelombang pengungsi lebih dari 2,3 juta warga Afghanistan yang telah kembali dari Iran dan Pakistan tahun ini.
“Produksi tanaman musim pertama dan kedua yang di bawah rata-rata serta pendapatan ternak yang berkurang membatasi kemampuan mereka untuk menyimpan makanan untuk musim dingin,” demikian pernyataan Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan, yang didirikan oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, dalam sebuah laporan pekan lalu.
Sumber : Tempo