Pesawat Jatuh di Nepal, Korban Tewas Jadi 68 Orang

Minggu 15 Januari 2023, 23:26 WIB
Ilustrasi pesawat. Korban tewas akibat pesawat di Nepal menjadi 68 orang. |Foto: Pixabay/Gerhard.

Ilustrasi pesawat. Korban tewas akibat pesawat di Nepal menjadi 68 orang. |Foto: Pixabay/Gerhard.

SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat di Nepal, kembali bertambah. Pejabat di Nepal menyebut, 68 orang tewas akibat pesawat jatuh ke ngarai saat mendarat di bandara yang baru dibuka di kota resor Pokhara, Minggu (15/1/2023).

Dalam berita sebelumnya disebutkan, korban pesawat jatuh mencapai 40 orang. 

Pesawat tersebut ditumpangi 72 orang, termasuk sejumlah warga asing. Dilansir dari tempo.co, belum jelas apa yang menjadi penyebab pesawat tersebut jatuh. 

Tek Bahadur K.C., seorang pejabat administrasi senior di distrik Kaski, membuat pengumuman tersebut saat tim penyelamat menjelajahi lokasi kecelakaan di dekat Sungai Seti, yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dari Bandara Internasional Pokhara.

Baca Juga: Kata Warga Soal Progres Pembangunan Jembatan Baru Pamuruyan di Cibadak Sukabumi

Tim penyelamat menjelajahi lokasi kecelakaan menggunakan tali untuk mengeluarkan mayat dari reruntuhan, yang sebagian tergantung di tepi ngarai. Beberapa mayat, terbakar tanpa bisa dikenali, dibawa oleh petugas pemadam kebakaran ke rumah sakit, tempat berkumpulnya kerabat yang berduka.

Pesawat ATR 72 bermesin ganda, dioperasikan oleh Yeti Airlines Nepal, terbang dari ibu kota, Kathmandu, ke Pokhara, dalam penerbangan 27 menit. Penerbangan itu membawa 68 penumpang termasuk 15 warga negara asing, serta empat awak, kata Otoritas Penerbangan Sipil Nepal dalam sebuah pernyataan.

Warga asing itu termasuk lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.

Baca Juga: Calon Juara! Ini Dampak Positif Hadirnya Luis Milla di Persib Bandung

Otoritas penerbangan mengatakan pesawat melakukan kontak terakhir dengan bandara dari dekat Ngarai Seti pada pukul 10:50 sebelum jatuh.

Gambar dan video yang dibagikan di Twitter menunjukkan kepulan asap mengepul dari lokasi kecelakaan saat petugas penyelamat, tentara Nepal, dan kerumunan orang berkumpul di sekitar reruntuhan pesawat untuk mencari korban selamat. Badan pesawat terbelah menjadi beberapa bagian yang tersebar di ngarai.

Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal, yang bergegas ke bandara setelah kecelakaan itu, membentuk panel untuk menyelidiki kecelakaan itu.

Baca Juga: Miss Universe 2023 Disabet R'Bonney Gabriel, Ini Daftar 84 Kontestan Termasuk Indonesia

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya masih berusaha untuk memastikan nasib dua penumpang Korea Selatan dan telah mengirim staf ke tempat kejadian.

Jenis pesawat yang terlibat, ATR 72, telah digunakan oleh beberapa maskapai penerbangan di seluruh dunia untuk penerbangan regional jarak pendek.

Diperkenalkan pada akhir 1980-an oleh kemitraan Prancis dan Italia, model pesawat tersebut telah terlibat dalam beberapa kecelakaan mematikan selama bertahun-tahun. Pada 2018, ATR 72 yang dioperasikan oleh Aseman Airlines Iran jatuh di daerah pegunungan berkabut, menewaskan semua 65 orang di dalamnya.

Baca Juga: Mengulas Ramalan Jayabaya Soal Pulau Jawa Akan Terbelah Dua di Masa Depan?

ATR mengidentifikasi pesawat yang terlibat dalam kecelakaan hari ini sebagai ATR 72-500 dalam sebuah tweet.

Menurut data pelacakan pesawat dari flightradar24.com, pesawat itu berusia 15 tahun dan "dilengkapi transponder tua dengan data yang tidak dapat diandalkan." Yeti Airlines memiliki armada enam pesawat ATR72-500, kata juru bicara perusahaan Sudarshan Bartaula.

Pokhara, terletak 200 kilometer di sebelah barat Kathmandu, adalah pintu gerbang ke Sirkuit Annapurna, jalur pendakian populer di Himalaya.

Baca Juga: Bantah Selingkuh dengan Menantu, Ibu Norma Risma Buka Pakaian karena Gerah

Bandara Internasional Pokhara mulai beroperasi dua pekan lalu. Bandara itu dibangun dengan konstruksi Cina dan dukungan keuangan Negara Tirai Bambu. Duta Besar China untuk Nepal, Chen Song, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dia "sangat terkejut" mengetahui kecelakaan itu.

“Pada masa sulit ini, pikiran kami tertuju pada orang-orang Nepal. Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban, dan simpati yang tulus kepada keluarga yang berduka,” tulisnya.

Kecelakaan hari ini dalah yang paling mematikan di Nepal sejak Maret 2018, ketika sebuah pesawat penumpang US-Bangla Airlines dari Bangladesh jatuh saat mendarat di Kathmandu, menewaskan 49 dari 71 orang di dalamnya.

Nepal, rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest, memiliki sejarah kecelakaan udara. Menurut database Keselamatan Penerbangan dari Flight Safety Foundation, telah terjadi 42 kecelakaan pesawat yang fatal di Nepal sejak 1946.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi29 Maret 2024, 03:21 WIB

Terekam CCTV, Dua Pria Beraksi Pecah Kaca Mobil Lalu Gondol Tas Sekolah di Brawijaya Sukabumi

Waspada, korban pecah kaca mobil yang terekam CCTV ini mengaku sudah kedua kalinya mengalami kejadian serupa di Brawijaya Sukabumi.
Tangkapan layar video CCTV dua pria beraksi pecah kaca mobil di Jalan Brawijaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel29 Maret 2024, 03:00 WIB

Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri

Yuk Recook Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri!
Ilustrasi. Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri. Sumber Foto : Instagram/@sukabikinkue
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 22:11 WIB

Modal Rayuan di Medsos, Playboy asal Sukabumi Ini Kencani 5 Wanita untuk Gasak Motor

Polisi berhasil menangkap seorang Playboy asal Sukabumi yang melakukan penipuan dan penggelapan motor milik korban yang dikencaninya.
Tampang HH pria asal Cisaat Sukabumi pelaku penipuan dan penggelapan sepeda motor korban dengan modus berkencan dan berkenalan via medsos saat diinterogasi petugas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:11 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Perumdam TJM Sukabumi Pasang Jaringan Pipa Baru di Cikembar

Perumdam TJM Sukabumi cabang Cikembar melakukan pemasangan koneksi jaringan baru pada Kamis (28/3/2024) pagi.
Perumdam TJM Sukabumi melakukan uji coba sambungan pipa distribusi baru di Cikembar. (Sumber : Istimewa)