Diduga Selewengkan Anggaran, Kades Cidadap Sukabumi Dilaporkan ke Kejari

Senin 21 Januari 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Aksi unjuk rasa warga Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu 16 Januari 2019 di kantor Desa Cidadap berbuntut panjang. Pasalnya mereka tidak puas dengan jawaban Kades Cidadap, Asep Mulyadi saat audiensi yang dilakukan di kantor desa.

Tidak cakup sampai disitu, warga meluapkan ketidakpuasan dan kekesalan dengan pembangunan desanya yang dinilai tidak merata tersebut, dengan melaporkan Kades Ciracap ke Kejaksaan Negeri, Kabupaten Sukabumi. Isi pelaporan mereka adalah dugaan penyelewengan keuangan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa.

"Warga mengindikasi adanya penyelewengan keuangan mulai dari 2016 hingga 2018, makanya melaporkan Kades beserta perangkatnya dan anggota BPD," ujar salah seorang perwakilan warga Desa Cidadap, Nurfajar (19 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Senin (21/1/2019).

Menurutnya, delik aduan warga diantaranya pembangunan rabat beton jalan setapak di Kampung Ciwaru RT 03/03 dengan panjang 200 meter dan lebar 1,5 meter dengan anggaran Rp 22 juta, namun realisasinya hanya Rp 6 juta di 2016 lalu.

"Banyak sekali temuan kami, diantaranya juga rabat beton jalan setapak Kampung Cipanas RT 07/04 dengan panjang 500 meter dan lebar 1,2 meter dengan anggaran sebesar Rp 53 juta, tapi nyatanya terealisasi hanya Rp 7 juta," paparnya.

Selain itu, dugaan penyelewengan dana pembuatan jembatan Bihbul sungai Ciwalahar Dusun IV pun menjadi temuan warga. Jembatan yang memiliki panjang 6 meter, dengan lebar 3 meter, dan tinggi 4 meter ini memiliki anggaran sebesar Rp 109 juta, namun realisasinya hanyalah Rp 40 juta.

"Ini adalah aksi lanjutan kami setelah proses audiensi minggu lalu, kami menemukan banyak sekali kejanggalan makanya kami melaporkan beberapa poin sebagai temuan," jelasnya.

BACA JUGA: Audiensi, Warga Cecar Kades Cidadap Sukabumi

Pernyataan Fajar juga diamini Yana (24 tahun) perwakilan warga lainnya. Ia meminta agar kejaksaan dapat memeriksa dan mengecek ke lapangan meskipun dalam laporannya menyertakan data anggaran dan foto-foto.

“Kami sangat berharap agar laporan atau aduan ini dapat segera ditindaklanjuti, demi terjadinya perubahan yang lebih baik di desa kami,” tegas Yana.

Sementara itu, Jaksa fungsional di Seksi Intelejen Kejari Kabupaten Sukabumi, Aji Sukartaji membenarkan adanya laporan warga Desa Cidadap tersebut. "Iya berkas laporannya sudah ada. Nanti kita pelajari dulu,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 19:44 WIB

Mimpi Ketua DPRD, Kabupaten Sukabumi Jadi Pertahanan Pangan hingga Tujuan Wisata

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan dirinya punya mimpi bahwa Kabupaten Sukabumi kedepan harus menjadi (lokasi) pertahanan pangan nasional.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara | Foto: Dok. SU
Sehat02 Mei 2024, 19:30 WIB

3 Penyebab Utama Asam Urat yang Sering Dianggap Sepele, Tiba-tiba Sakit!

Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah.
Ilustrasi - Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:18 WIB

Hardiknas 2024, Bupati Bicara Pendidikan Karakter dan Kewajiban Ikuti Pramuka di Sukabumi

Pembina upacara Hardiknas 2024, Bupati Sukabumi Marwan Hamami soroti soal pentingnya pendidikan karakter dan kewajiban mengikuti gerakan pramuka.
Bupati Sukabumi saat menjadi pembina upacara dalam peringatan Hardiknas tahun 2024. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Life02 Mei 2024, 19:00 WIB

10 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Diri Sendiri Bahagia Meski Banyak Masalah

Jangan Ragu untuk Melakukan Kebiasaan Sederhana Ini Agar Diri Sendiri Bahagia Meski Banyak Masalah Hidup.
Ilustrasi. Kebahagiaan. Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Diri Sendiri Bahagia. (Sumber : Pexels/BrettSayles)
Life02 Mei 2024, 18:38 WIB

Ketahui 6 Tanda Orang Tua yang Gagal dalam Mendidik Anak, Ini Buktinya

Tidak semua orang tua berhasil dalam mendidik anak. Sebagian di antara mereka justru gagal mendidik anak oleh sebab kesalahan pola asuhnya
Orang tua yang gagal dalam mendidik anak | Foto : Pexels/ Kampus Production
Life02 Mei 2024, 18:30 WIB

10 Cara Membahagiakan Diri Sendiri Tanpa Harus Bergantung Pada Orang Lain

Membahagiakan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain adalah sebuah konsep yang penting dalam pengembangan kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi.
Ilustrasi -  Membahagiakan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain adalah sebuah konsep yang penting dalam pengembangan kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi. (Sumber : pexels.com/@Matheus Bertelli).
Sukabumi02 Mei 2024, 18:23 WIB

Status UHC Non-Cut Off Dicabut, Dinkes Sukabumi Jelaskan Layanan Kesehatan Warga Miskin

BPJS Kesehatan cabut status UHC Non-Cut Off Kabupaten Sukabumi, ini kata Dinkes soal layanan kesehatan warga miskin.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Sukabumi Andi Rahman saat menjelaskan soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Istimewa)