Sampah Elektronik Menumpuk di Rumah, Bagaimana Mengelolanya?

Senin 10 Oktober 2022, 22:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sampah elektronik dihasilkan dari segala jenis peralatan elektronik. Seiring berjalannya waktu jumlah sampah elektronik akan semakin meningkat apalagi di tengah perkembangan teknologi dan semakin majunya industri elektronik.

Produk industri elektronik menciptakan produk yang semakin bervariasi dan canggih. Kemudahan yang ditawarkan oleh dunia digital juga turut menjadi daya tarik meskipun sampah elektronik adalah dampak negatif dari kemajuan tersebut.

Mengutip dari Digitalbisa.id, beberapa informasi berikut dapat membantumu lebih memahami seputar sampah elektronik.

Definisi Sampah elektronik

Sampah elektronik didefinisikan sebagai sampah yang sumbernya berasal dari berbagai peralatan elektronik.

Sampah elektronik juga dikategorikan sebagai Sampah B3 karena mengandung berbagai macam bahan beracun dan berbahaya. 

Fakta Sampah Elektronik yang Wajib Kamu Ketahui

Pada tahun 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah merilis data jumlah sampah elektronik dalam Global E-Waste Monitor.

Jumlah sampah elektronik ternyata mencapai 53 juta ton pada tahun tersebut.

Sedangkan sepanjang tahun 2021, data lain dalam Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) Forum menyebutkan jumlah sampah elektronik atau e-waste tercatat lebih banyak dari tahun 2019 lalu, yaitu mencapai 57,4 juta ton.

Artinya, dalam kurun waktu dua tahun telah terjadi peningkatan sekitar 4,4 juta ton.

Tak hanya itu, fakta mengejutkan lainnya adalah PBB telah memprediksi adanya penumpukan sampah elektronik sebanyak 74 juta ton pada tahun 2030 mendatang. Lonjakan juga diprediksi akan terjadi pada tahun 2050 sehingga menjadi 120 juta ton. 

Selain itu juga diketahui, sampah elektronik memiliki berbagai kandungan metal berharga seperti emas, perak, logam, tembaga, dan platinum.

Sayangnya perhatian terhadap sampah elektronik tergolong masih sangat kurang karena hanya sekitar 17,4% saja dari kandungan tersebut yang dapat didaur ulang.

Baca Juga :

Berantas Sampah di Kota Sukabumi, Yuk Ketahui Kode Daur Ulang Segitiga Plastik!

Bahaya Sampah elektronik

photo(Ilustrasi) Sampah elektronik seringkali menumpuk di rumah karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki - (Unplash/Markus Spiske)</span

Pengelolaan yang tidak benar dari sampah elektronik akan berdampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungan sekitar.

Kandungan B3 pada sampah elektronik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang juga membahayakan kesehatan manusia, seperti memicu terjadinya kanker, kerusakan organ tubuh, bahkan hingga kerusakan DNA.

Sampah elektronik ini memerlukan penanganan yang tepat dan ramah lingkungan.

Konsumsi masyarakat Indonesia yang meningkat pada perangkat elektronik dapat berpotensi menyebabkan ledakan timbunan sampah elektronik. Ditambah lagi dengan Indonesia jumlah penduduk yang padat dan termasuk negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia.

Isu sampah elektronik kerap dipandang sebelah mata karena kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mengelola sampah elektronik masih sangat rendah.

Jenis Sampah elektronik

Setelah mengetahui definisi dari sampah elektronik, kamu wajib mengetahui jenis-jenisnya. Apa saja jenis dari sampah elektronik ini? Sampah elektronik yang terdapat di lingkungan sekitar kita dapat berupa ponsel, tablet, laptop, kipas angin, televisi, kulkas, mesin cuci, kamera dan peralatan lain yang memiliki komponen listrik ataupun daya baterai yang sudah tidak digunakan lagi.

Pengelolaan Sampah Elektronik

Kamu tentu sudah asing dengan jenis-jenis sampah elektronik kan? Jika ya, kamu wajib tahu langkah tepat yang dilakukan!

Penumpukan sampah elektronik perlu ditangani segera dan harus  dengan langkah ang tepat. Kamu dapat melakukan dengan tips berikut yaitu Pilah, Olah, Buang.

Baca Juga :

Para Pemuda Ini Sulap Sampah Kayu di Pantai Loji Sukabumi Jadi Energi Terbarukan

1. Pilah

Sampah elektronik yang telah kamu simpan dan kumpulkan di tempat terpisah dari sampah domestik selanjutnya dapat kamu pilih atau melakukan proses sortir.

Dampak buruk sampah elektronik dapat dicegah dengan cara kamu harus memilah sampah tersebut dan tidak boleh dicampurkan dengan sampah domestik jenis lainnya.

Pilah merupakan langkah pertama agar kamu dapat memisahkan jenis sampah elektronik mana yang akan kamu olah dan mana yang akan kamu buang.

Pastikan identifikasi jenis sampah kamu lakukan dengan benar agar kamu tidak salah mengkategorikan sampah elektronik yang masih dapat didaur ulang untuk dibuang.

2. Olah

Hasil seleksi peralatan yang masih memiliki kemungkinan untuk direparasi kemudian kamu lanjutan ke tahapan yang kedua yaitu Olah. 

3. Buang

Pengelolaan sampah elektronik pada tahap yang ketiga adalah Buang.

Sampah elektronik yang sudah tidak ingin kamu pakai namun masih dapat digunakan atau direparasi dapat kamu buang dengan berbagai cara.

Buang yang dimaksud bukan kamu dengan membuang habis tanpa sisa, namun kamu dapat menjual, atau memberikan sampah elektronik yang masih layak pakai kepada orang yang lebih membutuhkan misalnya tempat servis.

Sampah elektronik yang sudah tidak terpakai dapat juga kamu serahkan kepada lembaga-lembaga pengelolaan sampah elektronik.

Mengapa harus pada lembaga pengelolaan sampah elektronik? Hal ini dikarenakan pengelolaan sampah elektronik sudah memiliki dasar hukumnya lho.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), pengelolaan sampah elektronik harus dilakukan oleh pihak yang telah memiliki izin.

Pengelolaan sampah elektronik tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang.

Selain dengan adanya peraturan perundang-undangan dan regulasi yang diberlakukan pemerintah, pengelolaan sampah elektronik harus melibatkan semua komponen masyarakat, mulai dari produsen, distributor, maupun konsumen produk sampah elektronik. 

Para produsen barang-barang elektronik juga harus bertanggung jawab dalam upaya pengelolaan dan daur ulang produk bersumber sampah elektronik yang mereka buat.

Setelah menyimak uraian tadi, dapat disimpulkan bahwa permasalahan sampah elektronik bukan lah tanggung jawab individu namun menjadi tanggung jawab global.

Namun demikian, upaya mengurangi penumpukan sampah elektronik dapat dimulai dari diri sendiri. Konsumen atau para pengguna produk elektronik wajib menjaga dan memelihara barang agar tidak menjadi sampah elektronik.

Pengurangan sampah elektronik ditentukan oleh daya beli konsumen.

Daya beli konsumen juga harus didasarkan pada asas kebutuhan agar pembelian tidak hanya keinginan semata.  Konsumen harus selektif dalam memilih keputusan apakah mereka harus membeli atau cukup menyewa peralatan elektronik.

Edukasi sampah elektronik juga wajib dilakukan oleh siapapun yang memahami hal tersebut. Upaya menjaga wajib dilakukan bersama dengan dilandaskan pada ilmu pengetahuan yang cukup tentang sampah elektronik.

Sehingga diharapkan semua unsur dapat terlibat secara maksimal dalam upaya pengelolaan sampah elektronik.

Baca Juga :

Word Clean Up Day: 1 Jam Pungut Sampah dari Jalanan Sukabumi: Puntung Rokok Dimana-mana

Writer: Nida Salma Mardiyyah

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih18 April 2024, 21:56 WIB

Usai Daftar di Demokrat dan PDIP, Ayep Zaki Buka Opsi Maju Pilwalkot Sukabumi Lewat Koalisi Besar

Pengusaha sekaligus Pembina FKDB, Ayep Zaki resmi menyerahkan berkas formulir pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke dua partai politik di Kota Sukabumi, yaitu Partai Demokrat dan PDI Perjuangan
H. Ayep Zaki resmi mendaftar ke Partai Demokrat dan PDIP untuk maju Pilkada Kota Sukabumi | Foto : Syams
Sehat18 April 2024, 21:00 WIB

Cara Simpel Membuat Jus Mengkudu untuk Mengontrol Gula Darah, Ini Langkahnya

Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah.
Ilustrasi - Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah. (Sumber : YouTube/@Angela Kim).
Keuangan18 April 2024, 20:30 WIB

Pengunjung Membludak Namun PAD Wisata Belum Maksimal, Ini Respons Bapenda Sukabumi

Bapenda Kabupaten Sukabumi menyoroti soal ramainya wisatawan yang berkunjung di libur Lebaran 2024 namjn tak berbanding lurus dengan pendapatan asli daerah (PAD).
Para pengunjung sedang melakukan aktivitas libur lebaran di objek wisata pantai Karanghawu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life18 April 2024, 20:00 WIB

10 Alternatif Kegiatan Menyenangkan Agar Tidak Stres Saat Menghadapi Masalah

Yuk Lakukan Alternatif Hal-hal Menyenangkan Berikut Agar Tidak Stres Saat Menghadapi Masalah Hidup.
Ilustrasi. Mendengarkan Musik. Alternatif Kegiatan Menyenangkan Agar Tidak Stres Saat Menghadapi Masalah (Sumber : pixabay.com/@Martine)
Sehat18 April 2024, 19:45 WIB

Pradibetes: 10 Makanan yang Harus Dihindari Agar Tidak Terjadi Lonjakan Gula Darah

Bagi Anda penderita diabetes, penting untuk selalu menjaga asupan untuk menjaga kadar gula darah.
Ilustrasi Makanan Manis - Bagi Anda penderita diabetes, penting untuk selalu menjaga asupan untuk menjaga kadar gula darah. (Sumber : YouTube/@Teri Raradini)
Bola18 April 2024, 19:30 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Australia U-23 di Piala Asia, Gratis!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Australia U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Australia U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sukabumi18 April 2024, 19:20 WIB

Diduga Rem Blong, Truk AMDK Hantam Angkot di Cicurug Sukabumi

Kecelakaan terjadi di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, tepatnya depan Kantor Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, melibatkan Colt Diesel Isuzu dan Angkot, Kamis (18/04/24).
Kondisi Angkot trayek Cibadak-Cicurug usai ditabrak Truk AMDK di depan Kantor Kelurahan Cicurug, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sehat18 April 2024, 19:00 WIB

10 Makanan dan Minuman yang Dianjurkan untuk Penderita Gula Darah

Berikut Beberapa Makanan dan Minuman yang Dianjurkan untuk Dikonsumsi Penderita Gula Darah.
Ilustrasi. Sayuran Hijau Brokoli. Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Gula Darah | Foto: Pixabay/silviarita
Sukabumi18 April 2024, 18:42 WIB

Kecelakaan Tunggal Di Depan SMAN 5 Sukabumi, Diduga Ngerem Mendadak Di Jalan Berpasir

Kecelakaan tunggal dialami Asep Syarif Mulyana (43 tahun) asal Kuningan Jawa Barat (Jabar) di Jalan Sarasa tepatnya di Jalan Sarasa Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi
Asep Syarif Mulyana (43 tahun) asal Kuningan Jawa Barat korban kecelakaan tunggal di Jalan Sarasa Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi18 April 2024, 18:35 WIB

Batu Unik Diduga Benda Prasejarah Ditemukan di Sungai Cikarang Ciracap Sukabumi

Batu unik diduga benda prasejarah berupa batu dakon ditemukan warga di aliran Sungai Cikarang Ciracap Sukabumi.
Bongkahan batu unik diduga batu dakon di aliran sungai Cikarang Ciracap Sukabumi. (Sumber : Istimewa)