Alasan Sering Ngantuk Setelah Makan, Dokter: Kebanyakan Karbo

Jumat 03 Maret 2023, 05:15 WIB
Menguap Ketika Bekerja | Alasan Sering Ngantuk Setelah Makan, Dokter: Kebanyakan Karbo (Sumber : Freepik/@user18526052)

Menguap Ketika Bekerja | Alasan Sering Ngantuk Setelah Makan, Dokter: Kebanyakan Karbo (Sumber : Freepik/@user18526052)

SUKABUMIUPDATE.com - Kegiatan sarapan adalah rutinitas makan yang biasa dilakukan di waktu pagi sebagai persiapan amunisi menjalani hari. Menu sarapan bisa bermacam-macam misalnya nasi dan aneka lauknya hingga buah dan camilan tinggi serat.

Meski manfaat sarapan diketahui hampir seluruh masyarakat Indonesia, nyatanya masih ada yang belum menerapkannya. Alasannya cukup beragam mulai dari tidak sempat, masih kenyang hingga malas.

Data dari Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020, dikutip via Suara.com menunjukkan, dari 25.000 anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi, terdapat 47,7 persen anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan.

Baca Juga: Cara Ikut Tren Instagram National Little You Day, Nostalgia Foto Masa Kecil

Bahkan, 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi rendah atau belum terpenuhi kebutuhan gizi terutama asupan vitamin dan mineral.

Kondisi tubuh tidak nyaman, seperti mengantuk atau bahkan sakit perut, setelah sarapan menjadi salah satu alasan enggan makan pagi. Dokter Spesialis Gizi Klinik Dr. Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp. GK., menjelaskan bahwa penyebab mengantuk maupun sakit perut pasca sarapan sebenarnya dipengaruhi karena salah pemilihan makanan.

Ilustrasi Mengkonsumsi Kopi karena Mengantuk Saat BekerjaIlustrasi. Mengantuk Saat Bekerja (Sumber: Freepik/pressfoto)

"Sarapan bikin ngantuk itu biasanya kalau kita makan mayoritas karbohidrat, gak ada serat, protein, lemak. Akhirnya karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan dilepaskan jadi gula. Gula itu kalau gak ada serat, protein, lemak, naiknya akan cepat banget dalam waktu setengah jam. Waktu gula lagi tingginya itu kita akan swiming mood, ngantuk," jelas dokter Juwalita, dikutip Kamis (2/3/2023).

Dokter Juwalita juga membenarkan jika kebanyakan menu sarapan khas masyarakat Indonesia rata-rata terlalu banyak karbohidrat. Sebut saja, nasi uduk yang dilengkapi dengan lauk bihun, kerupuk, juga Gorengan yang tinggi karbohidrat. Atau roti yang hanya dioles dengan selai.

"Lihat lagi komposisi makanannya. Jangan-jangan yang dimakan nasi uduk, bihun, bakwan. Triple karbo. Akhirnya biar gak ngantuk minum Kopi Sachet, gula lagi. Kalau terlalu banyak gula bisa ngantuk," imbuhnya.

Ilustrasi. Makan Berat di Malam Hari Bikin Tampil Gak PD Karena Perut BuncitIlustrasi. Sarapan | Makanan Kebanyakan Mengandung Karbohidrat (Sumber: Freepik)

Sementara itu, penyebab perut sakit pasca sarapan juga bisa dipicu pemilihan menu makanan yang salah. Dokter Juwalita mengatakan, menu sarapan berupa gorengan salah satu pemicu perut jadi sakit.

"Karena itu lemak. Lemak itu di dalam lambung akan lebih lama keluar. Sehingga keluhannya biasanya begah, perutnya sakit," paparnya.

Oleh sebab itu, ia menyarankan agar orang dewasa sebaiknya lebih banyak komposisi makanan berupa protein saat sarapan. Sementara anak-anak, dianjurkan lebih banyak karbohidrat karena aktivitas juga gerak tubuhnya yang bisa lebih sering.

Sementara untuk waktu sarapan paling tepat, dokter Juwalita menyarankan untuk sarapan paling lama dua jam sejak bangun tidur.

"Sebetulnya sampai 2 jam setelah bangun itu periode tepat untuk sarapan. Malah justru jangan ditunda," sarannya.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)