6 Fakta Menarik Gunung Salak, Salah Satu Gunung Api Aktif di Jawa Barat

Selasa 07 Juni 2022, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Salak merupakan salah satu gunung di Jawa Barat selain Gunung Gede Pangrango, Gunung Ciremai, Gunung Guntur dan lain-lain. Gunung Salak sendiri terletak di antara Bogor dan Sukabumi.

Melansir dari Tempo.co, sejak 2003 kawasan ini ditangani oleh Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Gunung Salak usianya relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak, dan yang tertinggi adalah Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga :

Ada beberapa fakta yang menarik untuk diketahui dari gunung yang terkenal memiliki jalur pendakian ekstrim ini.

Berikut adalah beberapa fakta gunung salak yang dirangkum Tempo.co.

1. Gunung berapi aktif di Jawa Barat

Terdapat sejumlah kawah aktif, seperti kawah Ratu, Cikuluwung Putri, dan kawah Hirup yang merupakan bagian dari Kawah Ratu. Sejak 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan. Letusan terakhir terjadi pada 1938, berupa erupsi freatik di Kawah Cikuluwung Putri.

2. Jalur pendakian yang sulit

Meski termasuk sebagai gunung rendah, tapi tingkat kesulitan daki cukup tinggi, baik karena karakteristik vegetasi maupun medannya. Inilah yang membuat para pendaki merasa tertantang. Adapun jalur pendakiannya terbilang cukup banyak.

Jalur yang paling ramai adalah melalui Curug Nangka, dari sisi utara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II. Jalur lain lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, dekat Gunung Bunder. Sementara itu, puncak yang paling sering didaki adalah Puncak Salak II dan Salak I.

3. Rawan bagi penerbangan

Pengamat penerbangan sekaligus pilot pesawat nonkomersial, Alvin Lie, pernah mengatakan pada Koran Tempo (2012), kawasan Gunung Salak sering terjadi kabut.

Cuaca buruk ini bisa menyebabkan turbulensi yang membuat pesawat tak stabil. Menurutnya, gunung di perbatasan Bogor-Sukabumi ini rawan untuk pesawat ukuran kecil.

Seperti diketahui di kawasan gunung salak tercatat pernah terjadi sembilan kecelakaan pesawat, termasuk insiden Sukhoi 2012 silam.

photoGunung Salak, Jawa Barat. - (Istimewa)</span

4. Kawasan konservasi hutan hujan tropis pegunungan yang luas

Gunung salak merupakan kawasan konservasi hutan hujan tropis pegunungan terluas di pulau Jawa, yakni sekitar 113.357 hektare. Taman nasional ini terletak di tiga wilayah kabupaten sekaligus, Lebak, Sukabumi, dan Bogor, di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Taman Nasional Gunung Halimun Salak dihubungkan oleh hutan koridor yang membentang sejauh 11 kilometer dari barat ke timur. Secara administratif, hutan koridor terletak di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi.

5. Terdapat tempat kursus alam bebas

Di lereng Gunung Salak terdapat beberapa lokasi yang bisa digunakan kegiatan khas alam bebas, yakni berkemah dan untuk praktik bertahan di alam bebas.

Di kawasan Cagar Alam Sukamantri terdapat arena pelatihan survival yang dihelat perusahaan wisata alam bebas. Sementara arena berkemah tersedia di kawasan Batu Tapak, hutan lindung Bukit Cangkuang, Desa Cidahu.

Di area ini banyak bebatuan besar yang bisa jadi arena berswafoto. Kawasan ini kaya dengan keanekaragaman hayati dan menjadi rumah berbagai jenis burung dan biota lain.

6. Tradisi dan pantangan

Di gunung salak, tepatnya desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, terdapat tradisi berumur ratusan tahun, Seren Taun, namanya. Perayaan yang dilakukan di ketinggian 1.200 meter di sisi timur gunung salak ini ditandakan sebagai ungkapan syukur masyarakat adat Sunda atas hasil panen.

Ini merupakan tradisi menutup dan membuka tahun baru dalam kalender Jawa, biasanya pada Kamis Wage dan Jumat Kliwon.

Sementara itu, ada beberapa pantangan yang tak boleh dilanggar saat Anda berada di gunung salak. Anda dilarang memetik bunga anggrek dengan sembarangan.

Selain itu, Anda juga dilarang menyebut buah salak karena bertolak belakang dengan nama salak yang diambil dari bahasa Sansekerta 'salaka' yang berarti perak. Sehingga gunung salak mempunyai arti 'gunung perak'.

SUMBER: TEMPO.CO/KAKAK INDRA PURNAMA 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi29 Maret 2024, 03:21 WIB

Terekam CCTV, Dua Pria Beraksi Pecah Kaca Mobil Lalu Gondol Tas Sekolah di Brawijaya Sukabumi

Waspada, korban pecah kaca mobil yang terekam CCTV ini mengaku sudah kedua kalinya mengalami kejadian serupa di Brawijaya Sukabumi.
Tangkapan layar video CCTV dua pria beraksi pecah kaca mobil di Jalan Brawijaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel29 Maret 2024, 03:00 WIB

Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri

Yuk Recook Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri!
Ilustrasi. Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri. Sumber Foto : Instagram/@sukabikinkue
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 22:11 WIB

Modal Rayuan di Medsos, Playboy asal Sukabumi Ini Kencani 5 Wanita untuk Gasak Motor

Polisi berhasil menangkap seorang Playboy asal Sukabumi yang melakukan penipuan dan penggelapan motor milik korban yang dikencaninya.
Tampang HH pria asal Cisaat Sukabumi pelaku penipuan dan penggelapan sepeda motor korban dengan modus berkencan dan berkenalan via medsos saat diinterogasi petugas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:11 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Perumdam TJM Sukabumi Pasang Jaringan Pipa Baru di Cikembar

Perumdam TJM Sukabumi cabang Cikembar melakukan pemasangan koneksi jaringan baru pada Kamis (28/3/2024) pagi.
Perumdam TJM Sukabumi melakukan uji coba sambungan pipa distribusi baru di Cikembar. (Sumber : Istimewa)