Fisika Menjawab! Kok Badminton Standar Olimpiade Harus 16 Helai Bulu Angsa?

Rabu 20 Oktober 2021, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ternyata shuttlecock atau kok alias bola dalam permainan badminton, berstandar Olimpiade harus terdiri dari susunan 16 helai bulu angsa. Tak mesti dari bulu asli, bisa juga yang sintetis, tapi para pemain profesional lebih memilih yang alami karena faktor kecepatan dan gerak terbang.

Mengutip tempo.co, Badminton World Federation (BWF), induk olahraga badminton dunia, mengatakan apapun materialnya bisa digunakan sepanjang shuttlecock bisa terbang dengan karakteristik yang sama seperti yang terbuat dari bulu angsa. Yang pasti, BWF menetapkan, bulu harus memiliki panjang seragam (62-70 mm) dan bobot bola keseluruhan 4,74-5,50 gram.

Tim fisikawan yang dipimpin Caroline Cohen dari Ecole Polytechnique dan ESPCI Paristech, keduanya di Prancis, pernah mempublikasikan makalah penelitian tentang fisika di balik shuttlecock badminton di New Journal of Physics: 2015. Di dalamnya, mereka juga menyebut shuttlecock atau birdie atau ‘kok’ sebagai objek memanjang 10 sentimeter dan berbobot ringan sekitar 5 gram.

Laporan Cohen dkk menyebutkan bahwa, secara fisika, bentuk bola seperti itu memberi kok bidang gesek dengan udara yang cukup besar. Meski begitu, dari tes yang dilakukan, bola bulu itu masih dapat melesat lebih dari 480 kilometer per jam.

Dalam studinya, para fisikawan itu merekam gerak cepat shuttlecock dalam berbalik arah (flip) menggunakan kamera video beresolusi tinggi. Hasil rekaman video menunjukkan kontak kok dan raket terjadi dalam 1 milidetik, lalu flip awal terjadi 20 milidetik dan 80 milidetik dibutuhkan untuk osilasi sebelum kok kembali terbang stabil di arah yang berbeda--sesuai arah pukulan raket.

Nah, ketika kekuatan pukulan raket berkurang, waktu kontak, flip awal dan osilasi itu akan bertambah panjang. Rekaman video juga memverifikasi fakta terkenal dari sebuah kok kalau benda ini tidak pernah bisa berputar secara penuh 360 derajat.

Lalu, kenapa para pemain berpengalaman lebih memilih versi kok yang terbuat dari bulu alami angsa, bukan sintetis? Alasannya, karena kok dari bulu angsa bisa dipukul lebih kencang tanpa membuatnya menjadi melayang jauh. Dalam konteks pertandingan, tak membuat kok lalu mudah melebar ke luar lapangan, dan memberi lawannya waktu lebih sedikit untuk bereaksi.

photoKok badminton - (freepik)</span

Sebuah studi perbandingan membuktikan kok dari bulu alami memiliki koefisien gesekan yang lebih rendah saat terbang lebih lambat dibandingkan saat dia melaju lebih cepat. Shuttlecock dari bulu sintetis menunjukkan tren yang berbeda—koefisien gesekan yang lebih rendah saat dipukul lebih kencang.

Sementara, uji di kanal angin menunjukkan kok dari bulu asli mengalami deformasi lebih besar daripada yang dari plastik. Semakin besar perubahannya memberikan kok dari bulu angsa arah gerak dengan sudut yang lebih lebar daripada yang diharapkan.

Para ilmuwan juga menyelidiki bagaimana geometri shuttlecock mempengaruhi dinamika gerak berbaliknya (flip) dengan cara melakukan eksperimen jatuh bebas dalam sebuah tanki air. Secara khusus mereka membandingkan prototipe shuttlecock dengan sudut susunan bulu-bulunya yang berbeda-beda.

Mereka menemukan ukuran sudut yang lebih besar atau kecil dari yang sekarang digunakan memberi waktu flipping dan stabilisasi yang lebih panjang. Ini menunjukkan geometri shuttlecock yang ada saat ini telah terpilih secara empirik sepanjang sejarah permainan badminton.

SUMBER: PHYS/COMMUNICATE SCIENCE/TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Keuangan03 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!

Waspada Terhadap Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!
Finansial Terbatas. Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidup Miskin | Foto : Karolina Grabowska/Pexels
Gadget03 Mei 2024, 19:30 WIB

Begini Langkahnya, 7 Tips Mengatasi Memori Internal yang Penuh di HP Android

Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.
Ilustrasi. Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.(Sumber : Freepik/@rawpixel.com)
DPRD Kab. Sukabumi03 Mei 2024, 19:11 WIB

Pelajar Sukabumi Darurat Kekerasan Seksual, DPRD: Penguatan Ilmu Agama, Sekolah dan Rumah

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Budi Azhar merespon dua kasus kekerasan seksual yang melibatkan pelajar.
Budi Azhar Mutawalli, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto: Aji
Sukabumi Memilih03 Mei 2024, 19:10 WIB

50 Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Hasil Pemilu 2024 Ditetapkan, Berikut Daftar Namanya

Sah! Berikut daftar nama Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi hasil Pemilu 2024.
KPU gelar rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi parpol dan penetapan calon angggota DPRD Kabupaten Sukabumi hasil Pemilu 2024, Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Istimewa)
Life03 Mei 2024, 19:00 WIB

Biasa Menjadi Luar Biasa: 10 Kebiasaan Kecil yang Membuatmu Dihormati dan Disegani

Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha.
Ilustrasi -Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha. (Sumber : pexels.com/Alexander Suhorucov)