Gempa Dekat Curug Cikidang di Cidadap Sukabumi, Ini Penjelasan BMKG

Selasa 08 Juni 2021, 17:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika mencatat gempa dengan magnitudo 2.3 pada Selasa (8/6/2021) pukul 13:15:29 WIB di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Titik koordinat gempa berada tak jauh dari air terjun atau curug Cikidang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidadap.

"Info Gempa Mag:2.3, 08-Jun-21 13:15:29 WIB, Lok:7.35 LS - 106.88 BT (48 km BaratDaya KOTA-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 16 Km ::BMKG," tulis akun Info Gempa Dunia, Selasa.

Hingga Selasa petang, tidak ada laporan dampak dari gempa darat ini. Menurut Kepala Desa Hegarmanah Rosidin, getaran kecil hanya dirasakan sebagian warga yang memang berada di dekat titik gempa, "Kasara saalit (Kerasa dikit)," jelasnya melalui pesan singkat, Selasa.

. Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono kepada sukabumiupdate.com menyebut gempa ini jika dilihat dari posisi dan kedalamannya dipicu oleh sesar atau patahan aktif yang ada di wilayah tersebut. "Pemicunya sesar cipamingkis kang. Sesar aktif lainnya di Sukabumi selain patahan Cimandiri dan Citarik," jelas Daryono melalui pesan singkat.

Baca Juga :

Badan Geologi Telisik Gempa Merusak di Kebonpedes dan Cireunghas Sukabumi

Seperi berita sukabumiupdate.com sebelumnya, pria yang juga peneliti bidang geofisika ini menjelaskan bahwa sesar cipamingkis berada di sebelah timur sesar Cimandiri. “Arahnya Barat Daya - Timur Laut, seperti zona sesar Garut Selatan (Garsela), pernah ada klaster gempa di sesar ini secara terus menerus pada tahun 2017 dan 2018 silam,” sambung Daryono.

Keberadaan dan keaktifan sesar cipamingkis menurut Daryono hingga saat ini terus dikaji dan diteliti oleh para ahli. Ia kemudian mengirimkan gambar dan hasil kajian ahli serta data kejadian gempa yang terdeteksi di sesar Cipamingkis.

photoKajian peta sesar di Sukabumi selatan, Cimandiri dan Cipamingkis - (BMKG)</span

Sesar ini sangat aktif pada tahun 2018 silam, bmkg mencatat ada 68 kali gempa yang paling banyak terjadi pada bulan April ( 17 kali) dan Mei (18 kali). Kejadian gempa dengan skala periodisitas dibawah tahun 2018, juga terjadi di tahun 2014, 2015 dan 2016.

“Catatan kami skala magnitudo saat itu ada yang mencapai 4 hingga 5 magnitudo,” tegasnya.

Baca Juga :

Gempa Mag 2.9 di Gunung Tanjung Sukabumi, BMKG: Pemicunya Belum Dikenali

Untuk itu, Daryono meminta warga Sukabumi untuk selalu bisa menjalin harmoni dengan potensi bencana khususnya gempa. “Pemerintah daerah harus terus mensosialisasikan potensi ancaman bencana ini kepada warga,” pungkasnya.

Penelitian soal sesar yang diduga berada di wilayah Pajampangan Sukabumi ini menunjukkan jika di wilayah selatan Sukabumi ada dua sumber gempa tektonik, yang berasal dari patahan lokal, yaitu Cimandiri Fault (sesar) dan Cipamingkis Fault. 

Datatan redaksi: Ada perubahan naskah pukul 18.14 WIB. Penambahan statmen Kepada Desa Hegarmanah soal getaran gempa yang dirasakan oleh warganya. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo