Fosil Tulang Paus dan Gigi Megalodon, Jejak Kehidupan Laut Purba di Jampang Sukabumi

Senin 15 Februari 2021, 13:44 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Museum Geologi Bandung memperlihatkan koleksi langka yang mengungkap jejak kehidupan laut purba di Jampang Sukabumi. Fosil tulang paus, moluska (kerang), dan gigi megalodon (hiu purba) dari Pesisir Kabupaten Sukabumi diperlihatkan kepada publik dalam acara collection talk edisi Senin (15/2/2021).

Dalam talk show online di channel youtube ini, Kepala Museum Geologi Iwan Kurniawan bangga dengan hasil temuan di Sukabumi. "Ini adalah fosil gigi megalodon terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia," tegasnya.

Gigi hiu purba ukuran besar yang ditemukan di Surade Sukabumi menurut Iwan sangat berharga bagi ilmu pengetahuan. Pernah ditemukan di Bojonegoro tapi ukurannya kecil dibandingkan dengan fosil di Surade Sukabumi

"Tahun 1989 pernah ditemukan di Jepang dan Amerika rangkaian gigi Megalodon cukup lengkap sehingga para ahli bisa merekonstruksi ukuran hewannya. Kurang lebih lebar rahangnya 2,4 meter dengan tinggi lebih dari 3,7 meter. Tidak terbayang besarnya megalodon, hitungan berat 48 hingga 70 ton," ungkap Iwan.

Kepala Museum Geologi Iwan Kurniawan perlihatkan fosil gigi hiu purba ukuran besar yang ditemukan di Sukabumi

Ia berharap lokasi temuan fosil hewan laut purba di Kabupaten Sukabumi bisa dikonservasi. "Kami di museum geologi berharap bisa berkolaborasi dengan Pemkab Sukabumi untuk menjaga fosil-fosil tersebut dan kawasannya," pungkas Iwan.

Dalam kesempatan yang sama, dosen sekaligus peneliti geologi ITB (Institute Teknologi Bandung) Dr Aswan menjelaskan daerah pesisir Kabupaten Sukabumi adalah aset penelitian lapangan bagi ilmu pengetahuan khusus geologi dan paleontologi di Indonesia. "Khususnya di daerah Pajampangan yang saat ini daratan, perbukitan bahkan gunung, secara ilmu geologi dan paleontologi dulunya adalah lautan," jelas Aswan.

Baca Juga :

Penemuan fosil-fosil hewan laut purba membuktikan hal tersebut. Menurut Aswan penelitian mengungkapkan bahwa 35 juta tahun yang lalu kawasan Pajampangan dan pesisir Sukabumi itu berubah dari daratan menjadi lautan.

"Karena bumi dinamis, terjadi perubahan kembali pada 5-8 juta tahun silam. Daerah Pajampangan Sukabumi kembali menjadi daratan atau laut dangkal. Bukti ilmiahnya yaitu fosil fosil fauna laut yang ditemukan di daratan wilayah Kabupaten sukabumi yang diprediksi berasal dari 5 hingga 13 juta tahun lalu," ungkap Aswan.

Aswan menggarisbawahi temuan fosil tengkorak, rahang dan bagian tulang belakang paus serta gigi hiu putih purba (megalodon) di Surade Kabupaten Sukabumi mengungkap jejak kehidupan laut purba di kawasan tersebut. "Ini ditemukan dalam satu wilayah di Surade, ikan paus ini adalah makanan utama dari megalodon di jaman itu. Ini luar biasa," jelasnya.

Secara keilmuan menunjukkan kawasan Surade atau tempat ditemukannya fosil-fosil ini dulunya adalah lautan. Baik itu laut dangkal karena banyak ditemukan fosil moluska maupun laut dalam tempat perburuan paus oleh megalodon. 

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Science03 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 3 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional03 Mei 2024, 01:02 WIB

Jokowi Teken UU Desa Baru, Kades Dapat Uang Pensiun dan Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan UU Desa baru, Kades dapat uang pensiun hingga jabat 2 periode.
Ilustrasi Kepala Desa atau Kades. | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat03 Mei 2024, 00:01 WIB

Bahas UHC, Sekda Kabupaten Sukabumi Hadiri Monev Implementasi JKN

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadiri acara monev Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN di Bandung.
Sekda Kabupaten Sukabumi didampingi perangkat daerah hadiri acara monev implementasi inpres terkait JKN di Bandung. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).