Pakar Lapan: Kondisi Atmosfer Sebabkan Embun Es di Indonesia

Selasa 10 Juli 2018, 01:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena embun es atau embun beku di sejumlah daerah di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi atmosfer. "Atmosfer tanpa awan, sangat kering, dan angin yang tenang pada malam hari jadi faktor penyebab embun beku atau es," kata peneliti di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, Erma Yulihastin, Senin, 9 Juli 2018.

Pada awal Juli ini, yang masuk musim kemarau, muncul fenomena embun es di Indonesia. Selain di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, pendaki dan relawan Gunung Gede Pangrango melaporkan fenomena serupa di Alun-alun Suryakencana Gunung Gede. Waktu kejadian di dua tempat itu dilaporkan antara 4-7 Juli 2018.

Menurut peneliti Sains Atmosfer (Klimatologi) itu, embun beku adalah uap air atau gas yang berubah wujud menjadi padat (solid). Bentuknya menjadi kristal es yang menempel di atas dedaunan atau pepohonan.

Penyebab pertama, kata Erma, terjadi karena kondisi di atmosfer yang bersifat advektif. Hal ini biasanya terjadi pada massa udara dingin bergerak bersama angin kencang yang keluar dari lapisan awan yang tebal.

Kedua, frost yang terjadi karena pengaruh radiasi. Kondisi ini menurutnya umum terjadi terutama di negara-negara lintang menengah yang mengalami empat musim. 
"Frost ini dapat mudah terbentuk apabila kondisi malam hari sebelumnya langit bersih dari awan (clear sky) dan tenang, serta tidak ada angin (calm)," katanya.

Kondisi seperti itu dapat memicu terbentuknya lapisan inversi, yaitu lapisan dengan suhu hangat yang berperan memerangkap lapisan udara dingin yang ada di permukaan sehingga udara dingin dapat bertahan lebih lama.

Selain itu, frost atau embun beku ini memiliki prasyarat agar dapat terjadi yaitu suhu di permukaan tanah harus lebih rendah dari temperatur titik beku yaitu nol derajat Celcius.

Berdasarkan pengamatan terhadap data satelit Himawari dan model prediksi yang dikembangkan oleh LAPAN (Sadewa LAPAN) pada 6 dan 7 Juli 2018, terdapat kondisi ekstrem kering di atmosfer yang terjadi secara merata di seluruh Jawa. Hal itu ditunjukkan melalui data total kolom uap air di atmosfer.

Massa udara kering dan suhu mengalami penurunan yang terjadi di atas Jawa selama dua hari tersebut dipengaruhi oleh pusat tekanan tinggi yang terbentuk di Australia dan konturnya berada persis di selatan Jawa.

Selain itu, kondisi liputan awan di atas Indonesia juga menunjukkan bahwa selama dua hari tersebut, tidak ada awan di sebagian besar wilayah Indonesia karena pengaruh keberadaan Badai Maria di timur Filipina.

Dari kondisi itu, Erma menyimpulkan embun es yang terjadi di Dieng maupun Gunung Gede karena faktor pengaruh radiasi akibat temperatur titik embun yang sangat rendah (kurang dari nol derajat Celcius). Juga atmosfer tanpa awan, angin yang tenang pada malam hari, dan atmosfer yang sangat kering.

Embun es tidak selalu terjadi seterusnya selama musim kemarau. "Namun menjadi bagian dari suatu anomali cuaca yang terbentuk karena efek variasi musim dingin di Australia yang didukung oleh kondisi atmosfer di wilayah Indonesia," ujarnya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat29 April 2024, 21:00 WIB

Hidup Sehat Bebas Asam Urat: Rekomendasi Makanan Sehat dan Pantangan yang Perlu Diketahui

Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan.
Ilustrasi daging merah - Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan. (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)
Life29 April 2024, 20:53 WIB

Bisa Berasal Dari Kemarahan, Ini 3 Penyebab Agresi Pada Balita

Ingin tahu mengapa balita Anda begitu marah dan agresif? Pelajari lebih lanjut tentang agresi balita, dan kapan harus khawatir.
Ilustrasi agresi pada balita / Sumber Foto: Freepik/@stocking
Life29 April 2024, 20:48 WIB

6 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Orang Disiplin Seumur Hidupnya

Melatih anak agar menjadi orang disiplin tentu sangat diidamkan semua orang tua. Oleh sebabnya, perlu dilakukan beberapa langkah mewujudkannya.
Ilustrasi. Cara melatih anak menjadi orang disiplin. | Sumber foto : Pexels/Gustavo Fring
Bola29 April 2024, 20:30 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024.
Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sukabumi29 April 2024, 20:29 WIB

Dibiayai Donatur, Siswa MI Gelarsari Sukabumi Setiap Hari Dapat Makan Siang Gratis

Kepala Sekolah (Kepsek) MI Gelarsari, Solahhudin Sanusi mengatakan program makan siang gratis tersebut merupakan bantuan dari lembaga swasta Indonesia Food Security Review (IFSR) yang berlokasi di Jakarta.
Para siswa MI Gelarsari Bantargadung Sukabumi saat menikmati makan siang gratis program lembaga swasta | Foto : Ilyas Sanubari
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 20:22 WIB

Terpukau dengan Gaya Main Timnas U-23, Badri Yakin Indonesia Bisa Taklukan Uzbekistan

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi prediksi Timnas Indonesia U-23 menang lawan Uzbekistan dengan skor 2-1.
Badri Suhendri, MH / Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : sukabumiupdate
Sukabumi Memilih29 April 2024, 20:03 WIB

Antusias, 7 Orang Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi Lewat PDIP

Sejumlah tokoh sangat antusias mengikuti penjaringan bakal calon Walikota\Wakil Walikota dalam perhelatan Pilkada Kota Sukabumi 2024 melalui DPC PDIP Kota Sukabumi.
Iwan Kustiawan, saat mendaftar menjadi bakal calon wali kota Sukabumi di Pilkada Sukabumi 2024 | Foto : Sukabumi Update
Life29 April 2024, 20:02 WIB

Temukan Alasannya Dengan Segera, Terapkan 10 Cara Berikut Agar Balita Berhenti Memukul

Meskipun balita belum memahami dampak dari memukul, namun sebenarnya mereka tidak memiliki niat jahat. Begini cara menangani agar mereka berhenti memukul.
Ilustrasi cara balita berhenti memukul / Sumber Foto : pexels.com/@Tatiana Syrokova
Sehat29 April 2024, 20:00 WIB

Cara Diet Sehat untuk Diabetes Tipe 1: Bantu Menjaga Gula Darah Tetap Stabil

Penderita diabetes tipe 1 harus berhati-hati dalam mengatur pola makannya untuk menjaga kestabilan kadar gula darah karena tubuhnya tidak dapat memproduksi insulin secara alami.
Ilustrasi. Penderita diabetes tipe 1 harus berhati-hati dalam mengatur pola makannya untuk menjaga kestabilan kadar gula darah karena tubuhnya tidak dapat memproduksi insulin secara alami. (Sumber : Pexels/NataliyaVaitkevich)
Life29 April 2024, 19:53 WIB

7 Cara Membuat Anak yang Keras Kepala Jadi Patuh kepada Orang Tuanya

Anak yang keras kepala terkadang tidak patuh saat diperintah, dinasihati atau dimintai tolong orang tuanya. Maka penting mengubahnya menjadi patuh.
Ilustrasi. Cara membuat anak keras kepala menjadi patuh kepada orang tua. | Sumber foto : Pexels/ Gustavo Fring