SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pariwisata mulai memperketat persiapan untuk menghadapi lonjakan wisatawan. Persiapan ini dilakukan setelah terbitnya Surat Edaran Bupati Sukabumi Nomor 500.13/2025/Dispar/2025 tentang Penyelenggaraan Wisata Aman dan Nyaman pada Libur Natal dan Tahun Baru.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa momentum libur panjang ini selalu menjadi waktu padat kunjungan sehingga diperlukan kesiapan menyeluruh. Menurutnya, “Tentu harus kita persiapkan, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha, pemerintah harus berjibaku mempersiapkan nataru, karena di waktu ini orang bisa berliburan dan tentu harus mencari tempat bisa berwisata.” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa sektor pariwisata memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi. “Kita punya keyakinan jika itu terjadi maka perputaran uang terjadi di masyarakat maka kesejahteraan bisa hadir di masyarakat, tentu secara umum juga menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan,” ujarnya kepada Sukabumiupdate.com, Kamis (4/12/2025).
Baca Juga: 1.924 Pegawai Dinas Kesehatan Sukabumi Resmi Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
Sebagai bagian dari persiapan, Dinas Pariwisata mendorong penerapan prinsip Sapta Pesona pada setiap destinasi wisata. “Kami harus memberikan sapta pesona/daya tarik agar orang mau datang berwisata, harus aman tertib bersih ramah indah dan berkesan, kita sebut dengan sapta pesona sehingga orang datang dalam suasana menyenangkan dan ingin kembali datang ke Sukabumi,” ucapnya.
Penataan Sampah dan Tarif Wisata Jadi Fokus
Salah satu isu prioritas menjelang liburan adalah penanganan sampah, terutama di destinasi berbasis alam seperti pantai dan kawasan air terjun. Dijelaskan bahwa, “Kaitan dengan sampah ini menjadi persoalan kita, kita perlu mengolah supaya tidak menjadi musibah melainkan berkah, kita akan mencari formula tepat, faktor kesulitannya adalah faktor angkutan sehingga harus ada upaya agar sampah bisa diolah di sumber sampah.” Ia juga menyebut kemungkinan pelibatan masyarakat dalam sistem transportasi sampah. “Mungkin kita mendorong agar kita punya angkutan yang dikelola oleh warga masyarakat,” katanya.
Selain itu, pemerintah meminta pelaku usaha wisata agar tidak lagi mematok harga sewenang-wenang. “Masyarakat tidak boleh mengenakan tarif seenaknya, kita akan dorong untuk tidak lagi terjadi, kita meminta kepada pelaku usaha wisata agar memajang harga jualannya,” tegasnya. Ia juga menambahkan, “Tarif parkir juga sesuai peraturan daerah, tidak boleh menjadi potensi pungli dan menjadi delik hukum, harus sesuai aturan dan norma yang ada.” Kata dia.
Baca Juga: Cuaca Jabar 4 Desember 2025, Sukabumi Waspada Hujan Lebat Disertai Petir
Pengawasan di lapangan akan dilakukan secara langsung. “Kita akan melakukan deseminasi langsung cek spot ke setiap kecamatan, menyebarluaskan dan menjaga agar kemudian bisa dipatuhi menjelang libur natal dan tahun baru,” katanya.
Mitigasi Bencana dan Kolaborasi Lintas Sektor
Sebagai daerah wisata yang didominasi destinasi alam, mitigasi keselamatan wisatawan menjadi salah satu poin mendesak dalam Surat Edaran Bupati Sukabumi. Kepala Dinas Pariwisata menyebut, “Wisata Sukabumi itu basisnya alam, harus ada mitigasi bencana, kita harap semua patuh, misalnya mematuhi tanda bahaya ketika berenang di laut.” Ia menambahkan.
Ia juga meminta wisatawan mengikuti aturan dan rekomendasi pengelola. “kita tidak bermain tidak dalam pengawasan yang kita siapkan di tempat wisata, baca prakiraan cuaca agar bisa diprediksi bagaimana cuaca yang akan terjadi, sehingga kita bisa melakukan antisipasi, kita harus safety dengan cara mengasuransikan jiwa kita,” katanya.
Dalam upaya tersebut, akan dibangun kolaborasi dengan berbagai pihak. “Banyak pihak yg akan kita kerjasama kan, PHRI, ASITA, Pemandu wisata, malawista, komunitas masyarakat pelaku pariwisata, pecinta alam, semuanya kita akan coba bangun kolaborasi, tentu juga dengan seluruh stakeholder pemda, TNI, Polri, pemerintah kecamatan, pemerintah desa,” ujarnya.
Target: Lonjakan Kunjungan hingga Kontribusi PAD
Pada akhir masa liburan, pemerintah menargetkan peningkatan jumlah wisatawan sekaligus lama tinggalnya. “Target pertama jumlah kunjungan, jumlah yang dikunjungi, no insiden, tidak hanya banyak berkunjung tapi juga lama berkunjung,” katanya.
Ia optimistis sektor pariwisata akan memberi dampak pada pendapatan daerah. “Kita berharap, pada Februari atau Maret kita sudah bisa melihat angka yang menyenangkan kaitan kontribusi pariwisata pada produk domestik regional bruto kita, akhir tahun kita berharap mencapai target 50% dari 1,5 M,” ungkapnya. (adv)






