SUKABUMIUPDATE.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Sukabumi pada Rabu (3/12/2025) menyebabkan serangkaian bencana di Kota Sukabumi. Berdasarkan laporan Pusdalops-PB BPBD Kota Sukabumi, bencana tersebut melanda total 7 titik lokasi yang berbeda, termasuk banjir limpasan, tanah longsor, dan kerusakan bangunan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Yoseph Sabaruddin, menyatakan bahwa penyebab utama kejadian adalah hujan deras disertai angin kencang serta adanya penyumbatan sampah dan saluran drainase yang tidak berfungsi optimal.
Berdasarkan hasil assesment, 7 titik kejadian tersebut meliputi:
- 5 Titik Banjir Limpasan: Banjir terjadi di Jalan Lio Kampung Babakan, Jalan Lio RT 04 RW 08, dan Jalan Lio Santa (Kelurahan Cikondang, Citamiang). Limpasan juga terjadi di Jalan Dwikora (Warudoyong) dan Jalan Gunungkarang (Limusnunggal, Cibeureum).
- 1 Titik Longsor: Tanah longsor terjadi di Jalan Lingkar Selatan Kampung Cibitung (Kelurahan Limusnunggal).
- 1 Titik Kerusakan Bangunan: Sebagian atap rumah warga ambruk di Kampung Caringin (Kelurahan Baros).
Baca Juga: Banjir Rendam Rumah Warga dan PAUD di Cikondang Kota Sukabumi
Dampak dan Kerusakan
Dampak yang ditimbulkan meliputi terendamnya satu rumah warga atas nama Sandi Andriansyah. Selain itu, fasilitas pendidikan seperti PAUD dan MDTA Safinatul Falaah serta Pesantren Jamiatul Quro ikut tergenang. Sementara itu, di lokasi longsor, material tanah dengan tinggi 15 meter sempat menutup saluran air.
"Kerusakan atap rumah di Kelurahan Baros tercatat sebagai kerusakan bangunan yang membuat air hujan masuk ke dalam rumah," jelas Yoseph.
Meskipun beberapa lokasi terdampak, Yoseph memastikan nihil korban jiwa maupun korban mengungsi. Tim BPBD bersama unsur kelurahan, TNI, RT/RW, dan masyarakat telah melakukan penanganan awal di seluruh lokasi. Hingga laporan terakhir, situasi dinyatakan kondusif dan penanganan awal telah selesai.
Baca Juga: Dirancang Era Achmad Fahmi, Tugu Batas Kota Sukabumi Pakujajar Diwujudkan Ayep Zaki
BPBD juga menyampaikan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah bantuan terpal bagi warga terdampak atap rumah yang ambruk di Baros.
Yoseph Sabaruddin kemudian mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, menjaga kebersihan lingkungan terutama saluran air agar tidak terjadi penyumbatan, serta segera melapor apabila ada kejadian atau potensi bahaya di wilayah masing-masing,” tegas Yoseph.





