SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi tidak hanya memicu banjir dan longsor, tetapi juga mengancam sektor pertanian warga.
Untuk mencegah dampak lebih luas, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi bergerak cepat melindungi para petani dengan berbagai langkah antisipasi agar produksi pangan daerah tetap aman menjelang akhir tahun.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Aep Najmudin, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiagakan seluruh petugas lapangan untuk melakukan pemantauan dan pendampingan langsung kepada petani di wilayah rawan terdampak bencana.
"Kami fokus menjaga agar petani tidak kehilangan hasil tanamnya. Petugas lapangan diminta siaga dan terus berkoordinasi dengan kelompok tani, terutama di daerah yang berpotensi banjir dan longsor," kata Aep, Jumat (31/10/2025).
Menurut Aep, ancaman terbesar dari perubahan cuaca saat ini adalah risiko gagal panen dan rusaknya jaringan irigasi desa. Karena itu, pihaknya juga mengusulkan bantuan benih, pupuk, serta perbaikan sarana pertanian kepada pemerintah daerah dan pusat.
Baca Juga: Ketua Komisi II DPRD Sukabumi Tinjau Lokasi Banjir Cisolok, Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak
"Kami sudah ajukan bantuan untuk benih dan perbaikan irigasi agar proses tanam tidak terganggu. Prinsipnya, jangan sampai cuaca ekstrem membuat petani kehilangan semangat," tegasnya.
Selain itu, untuk mempercepat pemulihan lahan pertanian yang rusak. Aep menegaskan bahwa perlindungan terhadap sektor pertanian adalah bentuk nyata menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Sukabumi.
"Pertanian adalah sektor vital. Kalau petani terdampak, maka ketahanan pangan pun ikut terganggu. Karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan semua lahan yang terdampak bisa segera pulih," ujarnya.
Aep mengimbau masyarakat tani agar terus mengikuti informasi prakiraan cuaca dan tidak memaksakan tanam di lahan yang berisiko tinggi. Dengan langkah waspada dan dukungan pemerintah, diharapkan produksi pertanian Sukabumi tetap stabil meski di tengah cuaca ekstrem.
"Kami tidak ingin petani kehilangan semangat. Dinas siap mendampingi, memastikan bantuan tepat sasaran, dan mendorong agar proses tanam bisa segera berjalan kembali," tambahnya. (adv)








 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 