Hari Santri Nasional, Al-Falah Salah Satu Ponpes Tertua di Sukabumi Pencetak Tokoh Ulama

Sukabumiupdate.com
Rabu 22 Okt 2025, 13:03 WIB
Hari Santri Nasional, Al-Falah Salah Satu Ponpes Tertua di Sukabumi Pencetak Tokoh Ulama

Pesantren Al-Falah (Sumber : (Facebook.com/Aden Hildan)).

SUKABUMIUPDATE.com - Hari Santri Nasional 2025 jatuh pada Rabu, (22/10/2025). Pada tahun ini mengusung tema “Mengawal Indonesia, Merdeka Menuju Peradaban Dunia” dengan logo Pita Cakrawala.

Pita Cakrawala merefleksikan tentang santri sebagai satu ikatan kebangsaan, menyatukan keberagaman, sekaligus menuntun bangsa menuju peradaban dunia. Santri yang selalu hadir dalam perjalanan sejarah bangsa ini, diibaratkan seperti pita: mengikat, dan cakrawala yang membuka harapan.

Santri adalah Pita Cakrawala yakni ikatan yang menguatkan bangsa, perjalanan yang tak pernah berhenti, dan pandangan luas yang menuntun langkah menuju masa depan.

Baca Juga: 40 Link Twibbon Hari Santri Nasional 2025, Gratis Tinggal Download!

Berbicara tentang Hari Santri Nasional, maka tidak akan lepas dengan Pondok Pesantren. Pesantren sendiri berasal dari bahasa Sangsekerta yakni "Sashtri" yang memiliki makna manusia baik atau berbudi.

Pesantren bermakna tempat santri hidup untuk belajar agama, mengaji kitab suci dan ajaran-ajaran moral- spiritual. Dalam perkembangannya, tempat pendidikan keagamaan tersebut bertransformasi menjadi pondok pesantren, atau padepokan bagi para santri mencari kehidupan spiritual.

Pondok pesantren generasi pertama yang berdiri di tanah air pada abad ke-17, tepatnya sekitar tahun 1700-an, merupakan cikal bakal pendidikan Islam di Indonesia. Hingga kini, pesantren-pesantren tersebut masih berdiri kokoh dan tetap aktif. Sebagian tetap mempertahankan sistem salaf, sementara lainnya telah bertransformasi menjadi pesantren modern yang dilengkapi dengan sekolah formal.

Ilustrasi - Sudah menjadi kebanggan apabila para guru melihat para anak didiknya yakni santri yang paham ilmu agama.Ilustrasi - Santri. | Instagram/@santriindonesia.

Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu pondok pesantren tua yang telah melahirkan banyak ulama berpengaruh di Indonesia, yaitu Pondok Pesantren Al-Falah. Terletak di Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, pesantren ini dikenal sebagai salah satu yang tertua dan telah mencetak banyak tokoh penting dalam dunia pesantren.

Pondok Pesantren Al-Falah dipimpin oleh KH. Mahbub Sanusi bin KH. Abdullah Sanusi, yang merupakan generasi ketiga sejak pesantren ini didirikan pada tahun 1908 oleh KH. Muhammad Siddiq bin KH. Abdurrohman (alm).

Sejak masa penjajahan Belanda, pesantren ini telah mengalami tiga kali pergantian kepemimpinan: dimulai dari Pertama di pimpin oleh Almarhum KH. Muhammad Siddiq bin KH. Abdurrohman (alm), kemudian Generasi ke dua di pimpin oleh Abdullah Sanusi bin KH. Muhammad Siddik dan sekarang Generasi ke tiga dipimpin KH. Mahbub Sanusi bin KH. Abdullah Sanusi yang akrab di panggil “Abah” oleh para santrinya.

Banyak tokoh ulama dan kyai besar di Jawa Barat yang pernah menimba ilmu di pesantren sederhana ini, di antaranya Ustad Mumu Muhyidin, KH. Ahmad Sanusi (pendiri Ponpes Syamsul Ulum Gunung Puyuh), KH. Muhammad Masturo (pendiri Al Masthuriyah), KH. Ahmad Junaedi (pendiri Ponpes Miftahusa’adah), KH. Muchtar dari Bayah, Banten, dan masih banyak lagi.

Mengutip artikel dari Sukabumiupdate.com berjudul “Al-Falah Cetak Tokoh Ponpes Penting”, santri di Pondok Pesantren Al-Falah diwajibkan menghafal Kitab Kuning dan Al-Qur’an dengan berbagai metode. Selain itu, mereka juga diajarkan keterampilan bercocok tanam dan memelihara ikan, agar ketika lulus tidak hanya mahir dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan bertahan hidup dan mengabdi di tengah masyarakat.

KH. Mahbub Sanusi menjelaskan bahwa awalnya pesantren ini bernama Pesantren Sukamantri, sesuai dengan lokasi di Kampung Sukamantri. Nama Al-Falah kemudian diambil dari madrasah yang berdiri di depan pesantren, yang berarti “Kemenangan”, dengan harapan para lulusan mendapatkan keberkahan ilmu dan kesuksesan dalam kehidupan.

 

Berita Terkait
Berita Terkini