UPTD PU Cicurug Sukabumi Lakukan Pendataan Ulang Jalan, Jembatan, dan Irigasi untuk Program 2027

Sukabumiupdate.com
Selasa 14 Okt 2025, 19:01 WIB
UPTD PU Cicurug Sukabumi Lakukan Pendataan Ulang Jalan, Jembatan, dan Irigasi untuk Program 2027

Kepala UPTD PU Wilayah III Cicurug, Asep Saepuloh (Sumber: SU/Ibnu Sanubari)

SUKABUMIUPDATE.com - UPTD Pekerjaan Umum (PU) Wilayah III Cicurug mulai melakukan pendataan ulang terhadap kondisi jalan, jembatan, dan jaringan irigasi di wilayahnya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan data yang digunakan dalam penyusunan program pembangunan 2027 sesuai dengan kondisi lapangan terkini.

Kepala UPTD PU Wilayah III Cicurug, Asep Saepuloh, menjelaskan bahwa kegiatan identifikasi ini merupakan tahap awal dari penyusunan sistem informasi manajemen jalan, jembatan, dan irigasi. “Kita pelajari data yang sekarang ada, kemudian diidentifikasi ke lapangan apakah masih relevan dengan kondisi sebenarnya. Kalau relevan kita checklist, kalau tidak relevan kita update,” terangnya, Selasa (14/10/2025).

Menurut Asep, banyak data yang masih perlu diperbarui karena sebagian besar merupakan hasil pemantauan beberapa bulan lalu. “Oktober ini masa-masanya untuk melakukan pendataan ulang. Karena saya baru masuk ke wilayah Cicurug, tentu saya harus mengetahui ruas-ruas jalan dan jembatan secara langsung,” ujarnya.

Baca Juga: Ngomong Kasar di Forum Resmi, DPRD Tuntut Wali Kota Sukabumi Klarifikasi dan Minta Maaf Secara Terbuka

Dari hasil pemantauan sementara, Asep menemukan sejumlah jembatan di wilayah Cicurug yang kondisinya perlu perhatian. “Beberapa jembatan kondisinya sudah rawan karena faktor usia. Dulu jembatan itu dirancang dengan beban BM70 atau BM100, sedangkan sekarang kendaraan yang melintas jauh lebih besar. Jadi harus ada peningkatan dari sisi struktur jembatan,” ungkapnya.

Selain jembatan, pihaknya juga menyoroti persoalan drainase di sejumlah titik yang mempengaruhi kualitas jalan. “Banyak jalan rusak karena drainasenya tidak berfungsi dengan baik. Air mengalir ke badan jalan dan merusak permukaan aspal,” katanya.

Asep menambahkan, hasil pendataan ini akan dijadikan dasar dalam penyusunan prioritas program 2027, mulai dari pemeliharaan rutin hingga rehabilitasi atau peningkatan jalan. “Jalan yang kondisinya baik dan sedang kita masukkan ke program pemeliharaan rutin, sedangkan yang rusak atau rusak berat kita usulkan untuk rehabilitasi atau peningkatan,” jelasnya.

Baca Juga: Cuaca Panas Menyengat Landa Sejumlah Wilayah Indonesia, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti keterbatasan ruang milik jalan dan koordinasi dengan pemilik lahan, Asep memastikan pihaknya akan terus berupaya maksimal. “Nanti dari hasil identifikasi kami buatkan rekapannya, lalu kami laporkan sebagai bahan pertimbangan pimpinan,” ucapnya.(adv)

Berita Terkait
Berita Terkini