Pemerintah Buka Peluang UMKM Kelola Tambang? Menteri Maman: Harus Pengusaha Lokal

Sukabumiupdate.com
Jumat 10 Okt 2025, 14:32 WIB
Pemerintah Buka Peluang UMKM Kelola Tambang? Menteri Maman: Harus Pengusaha Lokal

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman saat diwawancara di Sukabumi, Kamis (9/10/2025). (Sumber: SU/Turangga Anom)

SUKABUMIUPDATE.com - Menanggapi wacana pemberian konsesi tambang kepada pelaku usaha menengah dan koperasi lokal atau UMKM tanpa melalui proses tender yang digulirkan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurrahman menyambut baik niat tersebut.

Dalam kunjungan kerjanya ke Sukabumi pada Kamis (9/10/2025), Meneteri Maman mengatakan peluang itu merupakan niat serius Presiden Prabowo untuk memberikan peluang kepada para pelaku usaha kecil di daerah.

“Alhamdulillah, ada minat serius dan dorongan dari Pak Presiden untuk memberikan ruang kepada usaha kecil dan menengah, khususnya usaha menengah, agar pengusaha daerah bisa mendapatkan kesempatan bekerja di sektor pertambangan,” kata Maman.

Baca Juga: Lapor Polres Sukabumi, Emak-emak di Warungkiara Resah dengan Oknum Wartawan

Ia menjelaskan, kebijakan tersebut telah diatur dalam peraturan pemerintah (PP) yang memberi kesempatan kepada pelaku usaha menengah untuk mengelola tambang dengan luas maksimal 2.500 hektare. Namun, calon pengelola tambang diwajibkan berdomisili di wilayah tempat tambang berada.

“Misalnya tambangnya di Kabupaten A, maka pemilik usaha juga harus berasal dari Kabupaten A. Tujuannya agar masyarakat lokal mendapat manfaat langsung,” jelasnya.

Selain membuka peluang bagi pengusaha menengah, Maman juga menegaskan pentingnya pelaksanaan Corporate Business Responsibility (CBR) bagi setiap perusahaan yang memperoleh izin tambang. Melalui tanggung jawab bisnis ini, perusahaan wajib menjalin kemitraan dengan usaha mikro di sekitarnya.

“Siapapun yang mendapatkan jalur prioritas tambang ini wajib melakukan CBR. Artinya, mereka harus menjalin kerja sama dengan usaha mikro di sekitarnya agar ada manfaat nyata. Misalnya perusahaan tambang bekerja sama dengan pengusaha rotan, pembuat keripik, atau perajin batik, supaya mereka juga bisa tumbuh,” ucapnya.

Berita Terkait
Berita Terkini