SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang masa tanam padi, puluhan petani dari dua Desa di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi rela antre dan berdesakan untuk mendapatkan pupuk subsidi jenis urea dan phonska di kios pupuk di wilayah tersebut pada Kamis (9/10/2025).
Berdasarkan informasi, antrean terjadi karena stok pupuk di kios tersebut sangat terbatas mengingat adanya kendala pengiriman dari pihak distributor di wilayah Kota Sukabumi, sehingga petani terpaksa harus menunggu dan mendapatkan jumlah pupuk yang sangat terbatas.
Kurdi (55 tahun) seorang petani yang turut antre mengatakan bahwa menjelang masa tanam pagi, pupuk sangat dibutuhkan oleh petani, mengingat jika telat melakukan pemupukan, petani terancam gagal panen.
“Sekarang lagi mulai tanam padi, jadi pupuk sangat dibutuhkan. Hari ini saya baru bisa bayar dan menyerahkan e-KTP untuk pengecekan kuota pupuk. Pupuknya baru bisa diambil besok,” ujarnya kepada Sukabumiupdate.com pada Kamis (9/10/2025).
Baca Juga: Cantik Tapi Terlarang, Curug Sudin Ditutup Karena Masuk Zona Konservasi TNGGP
Sementara itu, Rismawan (39 tahun) selaku pemilik kios pupuk membenarkan sempat terjadi antrean petani di tokonya itu yang disebabkan oleh keterbatasan stok yang ada di tokonya.
“Memang tadi sempat antre kurang lebih 50 - 60 petani, tapi penyalurannya tetap kami atur agar merata. Misalnya ada petani yang ingin beli lima kuintal, kami beri tiga kuintal saja supaya yang lain juga kebagian,” kata Rismawan.
Di sisi lain, pihaknya menjelaskan bahwa keterlambatan pengiriman dari pihak distributor menjadi faktor utama antrean terjadi. Saat ini toko hanya memiliki stok pupuk phonska sebanyak 4 ton dan urea 4 ton yang juga sudah disalurkan.
Baca Juga: Ammar Zoni Diduga Terlibat Peredaran Narkoba di Rutan Salemba, Mimpi Bebas Pupus
“Setiap hari sebenarnya ada pengiriman dari Kota Sukabumi, tapi kadang terlambat. Penyaluran tetap kami lakukan sesuai SOP agar adil bagi semua petani, jadi tidak ada yang menunggu hingga satu bulan,” ucapnya.
Adapun harga pupuk subsidi yang berlaku di toko tersebut, yakni Phonska Rp 2.300 per kilogram dan Urea Rp 2.250 per kilogram. "Besok juga ada pengiriman, dan petani sudah ada yang bayar untuk besok," tutupnya.
Meski sempat menimbulkan antrean panjang, para petani berharap distribusi pupuk subsidi dapat kembali lancar agar proses tanam tidak terganggu.