SUKABUMIUPDATE.com - Viral video duel antar siswa SMP dan Mts di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, menuai sorotan publik. Video tersebut beredar luas di grup WhatsAap Pajampangan. Sehingga memicu keprihatinan banyak pihak, termasuk Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi.
Kepala Seksi Kesiswaan SMP Disdik Kabupaten Sukabumi, Devi Indra Kusumah, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima video itu dan beredar di berbagai platform media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, TikTok hingga media online. Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, menyesalkan kejadian yang mencoreng dunia pendidikan tersebut.
“Jujur kita merasa prihatin terkait peristiwa ini. Anak-anak kita mengalami degradasi moral. Ini sebagai warning bagi kita semua orang dewasa untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak. Karena sedikit saja lengah, potensi perilaku menyimpang pada anak pasti muncul,” ujar Devi kepada sukabumiupdate.com, Kamis (2/10/2025).
Baca Juga: Video Duel Pelajar SMP Beredar di WhatsApp, Jadi Sorotan Warga Pajampangan Sukabumi
Menurutnya, Disdik Kabupaten Sukabumi sudah mengimbau para kepala satuan pendidikan agar memperkuat edukasi serta literasi mengenai pencegahan perilaku menyimpang di sekolah. Hal itu dilakukan melalui peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Satuan Pendidikan (PPKSP) yang harus berkoordinasi dengan komite sekolah, orang tua, serta para stakeholder eksternal.
“Kami sudah mengingatkan sekolah agar lebih aktif dalam mengedukasi warga sekolahnya. Peran tim PPKSP harus berjalan, sekolah juga harus berkoordinasi dengan komite, orang tua wali, serta pihak terkait lainnya,” tambahnya.
Devi menegaskan, berdasarkan informasi yang diterima, kasus duel pelajar di Surade saat ini sudah ditangani oleh pihak Polsek Surade. Polisi telah memanggil para pihak terkait untuk dimintai keterangan.
“Untuk sanksi di satuan pendidikan memang belum ditetapkan, namun kami sudah melakukan koordinasi secara langsung melalui telepon. Saat ini kami terus memantau perkembangan kasus tersebut. Harapan kami, kejadian serupa tidak lagi terulang di masa mendatang,” pungkasnya. (adv)
