SUKABUMIUPDATE.com – Plaza Amphitheater Geopark Ciletuh di Bukit Panenjoan, Kampung Cigaok RT 04/01, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, sudah dua tahun terbengkalai tanpa kejelasan peresmian, meski pembangunannya rampung pada Agustus 2023. Kondisi ini membuat homestay yang menjadi bagian fasilitas mulai kusam dan terancam dimakan rayap.

Pantauan sukabumiupdate.com, Senin (11/8/2025), area destinasi wisata yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu tampak sepi. Di pintu gerbang, suasana lengang langsung terasa. Areal parkir masih terhalang bambu, sedangkan bangunan vila atau homestay berbahan bambu dan kayu, berkonsep rumah panggung di atas alas batu pasang, mulai terlihat kusam.

Di lokasi hanya tampak seorang petugas keamanan dan dua orang cleaning service yang sedang membersihkan area terbuka publik tersebut.

Baca Juga: Aturan Royalti Musik Bikin Pengusaha Kafe di Sukabumi Resah

Petugas keamanan Plaza Amphitheater, Rion, mengatakan saat ini terdapat delapan unit homestay berukuran masing-masing 3 x 3 meter, dengan dua kamar, ruang tengah, dan dapur, di dalamnya belum ada perlengkapan tidur atau rumah tangga. Selain homestay, ada juga sembilan unit gazebo dan dua unit shelter.

"Cat homestay memang sudah pudar karena belum ada anggaran pemeliharaan, tapi bilik dan kayunya masih kuat. Ancaman terbesarnya rayap, jadi hampir tiap hari kolong homestay kami bersihkan, kadang disemprot obat anti rayap," ujar Rion kepada sukabumiupdate.com.

Plaza Amphitheater dibangun oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, sebelum pengelolaannya dialihkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar. Namun, setahun lebih pasca rampung, belum ada kepastian kapan objek wisata ini akan diresmikan dan dibuka untuk pengunjung.

"Kami tidak tahu kapan akan dibuka untuk umum," tutupnya.