Sapi Sukabumi Pilihan Prabowo: Perjalanan Limousin 1,2 Ton dari Curuggelar ke Gang Ampera

Sukabumiupdate.com
Rabu 04 Jun 2025, 11:50 WIB
Sapi kurban Presiden Prabowo Subianto di kandang milik Haji Nurdin (50 tahun) di Kampung Curuggelar Tespong, Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Rabu (4/6/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin

Sapi kurban Presiden Prabowo Subianto di kandang milik Haji Nurdin (50 tahun) di Kampung Curuggelar Tespong, Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Rabu (4/6/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Sapi limousin seberat 1,2 ton milik peternak asal Kampung Curuggelar Tespong, Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Haji Nurdin (50 tahun), menjadi pilihan Presiden Prabowo Subianto untuk berkurban saat Idul Adha.

Sapi berusia empat tahun itu rencananya akan disembelih pada Sabtu, 7 Juni 2025 di Masjid Gang Ampera, Ciaul, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Hewan ini pertama kali didatangkan oleh Haji Nurdin ke peternakannya ketika berusia satu tahun dengan bobot 260 kilogram.

Dengan perawatan yang prima, pada usianya yang keempat tahun, sapi itu mencapai 1,2 ton dan menjadi pilihan Prabowo untuk berkurban. Pembelian sapi oleh presiden dilakukan melalui komunikasi anak Haji Nurdin yang merupakan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

“Alhamdulillah, sapi ini dibeli Bapak Presiden seharga Rp 110 juta. Dulu saya beli harganya masih Rp 18 juta, beratnya 260 kilogram. Adapun untuk prosesnya, melalui negosiasi (jadi sapi kurban Prabowo), dan saya bersyukur bisa dipercaya,” ujar dia kepada sukabumiupdate.com, Rabu (4/6/2025).

Baca Juga: Bolehkah Memberi Daging Kurban kepada Non-Muslim? Ini Penjelasannya

Berat sapi terus bertambah sekitar dua kilogram setiap hari dengan perawatan dan pemberian pakan dengan komposisi khusus yang terjaga. Perhatian Haji Nurdin juga tertuju terhadap kesehatan sapi, mengingat pertumbuhannya akan terhambat jika tidak terjaga dengan baik.

“Sapi ini harus dalam kondisi prima. Kalau stres atau kurang makan, bobotnya bisa turun. Makanya kami rawat betul-betul,” katanya.

Haji Nurdin pun rutin berkonsultasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) Kota Sukabumi untuk pemeriksaan labolatorium serta tes darah dan kotoran. “Oleh dinas kami diminta menjaga kondisi kaki sapi agar tidak bengkak dan memastikan kandang tetap steril,” ujar dia.

Berita Terkait
Berita Terkini