Primaya Hospital Sukabumi Gelar Seminar Pengembangan Potensi Tumbuh Kembang Anak

Sukabumiupdate.com
Rabu 28 Mei 2025, 17:36 WIB
Kegiatan seminar tumbuh kembang anak di Primaya Hospital Sukabumi pada Selasa, 27 Mei 2025. | Foto: Primaya Hospital Sukabumi

Kegiatan seminar tumbuh kembang anak di Primaya Hospital Sukabumi pada Selasa, 27 Mei 2025. | Foto: Primaya Hospital Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Primaya Hospital Sukabumi menyelenggarakan seminar tumbuh kembang anak dengan tema “Pengembangan Potensi Tumbuh kembang Anak“. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 27 Mei 2025 di Lobby Utama Primaya Hospital Sukabumi.

Peserta seminar ini sangat beragam, mulai masyarakat umum, komunitas, tenaga medis, dan tenaga pengajar sekolah inklusi. Kegiatan dibuka langsung oleh Direktur Primaya Hospital Sukabumi yaitu dr. Hans Widjaja Putra, MARS.

Seminar ini diselenggrakan dalam rangka mendukung program pemerintah yaitu mewujudkan “Indonesia Emas 2045“, serta selaras dengan layanan unggulan Primaya Hospital Sukabumi yaitu Mother&Child (Ibu&Anak) serta layanan terbaru Primaya Hopital Sukabumi yaitu layanan Terapi Wicara.

Baca Juga: Primaya Hospital Sukabumi Terima Layanan Mandiri Inhealth

Adapun narasumber dalam kegiatan seminar tersebut antara lain:
- dr. Anggun Puspita Dewi, Sp. A (dokter spesialis anak) Primaya Hospital Sukabumi
- Amalia Hanindita Setiawan, A.md.Kes (Terapi Wicara) Primaya Hospital Sukabumi

Peserta diberikan dua materi, di mana materi pertama disampaikan oleh dr. Anggun Puspita Dewi, Sp. A. Ia memaparkan bahwa mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah dengan cara mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak sejak 1.000 hari Pertama Kelahiran. Ini dilakukan karena anak merupakan generasi penerus bangsa serta gangguan tumbuh kembang anak dapat dideteksi lebih dini jika kita rutin melakukan skrining dan evaluasi tumbuh kembang.

Sesi kedua materi disampaikan Amalia Hanindita Setiawan, A.md.Kes. Ia memaparkan Indonesia saat ini perlu lebih memperhatikan tumbuh kembang anak karena angka terjadinya keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak secara umum mencapai 5-10 persen dan angka tersebut masih tergolong cukup tinggi. Selain itu, sekitar 33 persen dari 83 juta total populasi anak di Indonesia mengalami gangguan keterlambatan berbicara. Angka kejadian keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan tersebut akan meningkat setiap tahunnya. (https://journal.universitaspahlawan.ac.id).

Acara ini berlangsung sangat meriah, dibuktikan dengan banyaknya antusias peserta yang memberikan pertanyaan. Kemudian setelah sesi tanya jawab selesai dilakukan, panitia memberikan arahan kepada peserta untuk melakukan sesi dokumentasi. Panitia juga mengumumkan beberapa peserta yang mendapatkan doorprize.

Kegiatan ini mendapatkan kesan yang positif dari para peserta serta meningkatkan kepedulian para orang tua untuk rutin melakukan skrining terhadap si buah hati. (ADV)

Sumber: Siaran Pers

Berita Terkait
Berita Terkini