SUKABUMIUPDATE.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijadwalkan ulang pada 28 April 2025 batal terlaksana di SMPN 2 Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sebelumnya, program ini direncanakan 17 April 2025, namun ditunda tanpa pemberitahuan yang jelas.
Humas SMPN 2 Cibadak Irman Muhammad Ridwan mengungkapkan penjadwalan awal program MBG ke sekolahnya berasal dari informasi pihak dapur yang menyatakan sekolah mereka mendapat jatah pada 17 April. “Kesepakatan itu disampaikan melalui surat. Maka dari itu, mulai dari kepala sekolah, kesiswaan, hingga para guru, langsung mengadakan rapat dan menyiapkan berbagai hal,” ujarnya saat ditemui pada Jumat (2/5/2025).
Namun, saat hari pelaksanaan tiba, tidak ada konfirmasi atau kedatangan tim distribusi dari dapur MBG. “Padahal di lapangan sudah siap, bahkan siswa sudah diarahkan untuk membawa misting (maksudnya tempat makan). Tapi hingga pagi hari belum ada kabar,” kata Irman.
Setelah dilakukan konfirmasi, barulah pihak sekolah mendapatkan kabar bahwa program tersebut ditunda. “Kami dapat dua informasi waktu itu: kemungkinan tanggal 26 atau 28 April. Karena tanggal 26 itu Sabtu dan sekolah libur, maka ditetapkan tanggal 28 April,” jelasnya.
Pihak sekolah pun kembali mengumumkan kepada siswa bahwa program akan dilaksanakan pada 28 April. Tetapi program ini kembali batal. “Ketika kami konfirmasi ulang, dapur MBG menyebut bahwa pelaksanaan ditunda lagi karena mereka masih menunggu arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN). Mereka tidak punya wewenang untuk memutuskan sendiri,” kata Irman.
Baca Juga: Sosialisasi Program MBG di Warnasari Sukabumi, Warga Diajak Jadi Mitra Dapur Sehat
Pembatalan berulang ini memicu kekecewaan di kalangan pelajar, terutama mereka yang datang ke sekolah dengan harapan mendapatkan makan siang gratis. “Ada siswa yang sengaja tidak sarapan dan membawa perlengkapan makan dari rumah. Tentu mereka kecewa, karena ternyata tidak ada pembagian makanan,” lanjutnya.
Terkait upaya membangun kembali semangat dan kepercayaan siswa, Irman menekankan pentingnya peran guru. “Kami arahkan dan bimbing siswa. Mungkin antusias mereka tidak seperti pertama kali, tapi tetap kami usahakan agar mereka kembali percaya," kata dia.
Irman berharap program pemerintah seperti MBG bisa berjalan lebih baik ke depannya. “Kami dari pihak sekolah sangat menyambut baik program ini. Namun komunikasi dan konfirmasi harus jelas, jangan sampai membuat siswa sebagai penerima manfaat justru merasa dikecewakan,” ujarnya.
Redaksi sukabumiupdate.com berusaha meminta keterangan dari pihak dapur MBG, tetapi kesulitan mendapatkan akses.