Proyek Galian yang Jadi Lokasi Tewasnya 3 Bocah Nyalindung Sukabumi Belum Berizin

Jumat 12 Januari 2024, 15:34 WIB
Lokasi tewasnya 3 bocah di galian proyek di Nyalindung Sukabumi | Foto : Asep Awaludin

Lokasi tewasnya 3 bocah di galian proyek di Nyalindung Sukabumi | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Aktivitas penambangan di lokasi galian tambang tipe C yang menjadi lokasi tewasnya tiga bocah Nyalindung pada Kamis 11 Januari 2024 kemarin, diketahui belum memiliki izin operasi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, lokasi galian tersebut sebelumnya merupakan peternakan ayam pedaging milik Sugiarto yang beberapa tahun kebelakang mengalami kerugian hingga akhirnya diduga direncanakan untuk dialihfungsikan menjadi galian tambang pasir tipe C.

Sugiarto selaku pemilik lokasi mengatakan terkait rencana peralihan pada objek operasional perusahaannya itu karena peternakan ayam pedaging sebelumnya terus mengalami kerugian dalam beberapa tahun kebelakang.

"Sudah 33 tahun saya di situ. Kebanyakan kan sekarang dua tahun terakhir rugi ya, itu juga sebetulnya saya kontrakin, ada 6 kandang," kata Sugiarto kepada sukabumiupdate.com, Jumat (12/1/2024).

Baca Juga: Pimpin Rapat SKPD, Kusmana Soroti 5 Isu Pembangunan di Kota Sukabumi

Ditanya terkait galian tambang. Sugiarto mengatakan masih mengkaji terkait kandungan apa saja yang ada di dalamnya dan masih dalam tahap perencanaan.

"Ada sih maksud (tambang pasir) cuman kan mesti dilihat dulu kandungannya, jadi kita masih survei kandungan berapa banyak. Masih rencana," jawabnya.

Sementara itu, anggota Trantib Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Nyalindung Saefulloh membenarkan bahwa sebelumnya lokasi galian tersebut beroperasi sebagai peternakan ayam pedaging.

"Kalau dulunya memang peternakan ayam cuma sudah berhenti. Yang saya tahu, tahun-tahun ini sudah tidak operasi. Dari 2023. Kemudian setelah itu dia mengadakan cut and fill, perataan tanah," ujar Saefulloh.

Adapun terkait perizinan lokasi galian tersebut, pihaknya menyebut masih dalam tahap rekomendasi yang dikeluarkan oleh Desa dan Kecamatan.

"Dasar dari desa itu rekomendasi. Belum ke izin. Keluar lah rekomendasi dari kita (kecamatan), setelah itu dia menempuh perizinan ke sana (Pemda) ternyata tidak boleh perorangan harus atas nama perusahaan (PT). Nah beralih lah ke PT itu. Hari ini dia konfirmasi ke desa, mau dibuatkan PT Batu Neglasari," kata dia.

Kemudian, terkait adanya aktivitas cut and fill di lokasi tambang, Saefulloh menyebut aktivitas itu dilakukan atas dasar adanya surat tidak keberatan dari warga sekitar.

"Nah itu berdasarkan hasil surat tidak keberatan dari tetangga sekitar, setelah itu bikinlah surat keterangan domisili perusahaan. Di sana akan membuat perusahaan semacam galian tambang, itu pun kalau menurut saya tidak nampak, galian tambangnya itu belum nampak, mungkin dia upaya dari cut and fill dulu," pungkasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin