Warga Tanam Pisang di Jalan Cipatuguran Sukabumi, Protes 2 Tahun Rusak Parah

Rabu 03 Januari 2024, 22:16 WIB
Kondisi jalan rusak di ruas jalan Cipatuguran kampung Benteng, Desa Jayanti, Palabuhanratu Sukabumi yang ditanami pohon pisang, Rabu (3/1/2024). (Sumber : SU/Ilyas)

Kondisi jalan rusak di ruas jalan Cipatuguran kampung Benteng, Desa Jayanti, Palabuhanratu Sukabumi yang ditanami pohon pisang, Rabu (3/1/2024). (Sumber : SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Protes jalan rusak tidak kunjung diperbaiki, warga menanami dua pohon pisang di jalan Cipatuguran, kampung Benteng, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Dua pohon pisang berusia dewasa itu ditanam di tengah jalan berlubang yang menjadi akses utama mobilitas warga setempat serta akses ke Pantai Batu Bintang dan Goa Lalay tersebut.
Tak hanya itu, jalan tersebut juga merupakan lintasan utama kendaraan besar yang datang dari arah jalan Nasional Sukabumi-Palabuhanratu maupun dari jembatan Bagbagan ke arah PLTU.

"Dipasang pohon pisang itu kemarin Selasa (2/1/2024). Rusaknya ini sudah lama hampir 2 tahun," ujar warga sekitar sekaligus tokoh masyarakat, Haji Ela (70 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Rabu (3/1/2024).

Ela mengungkapkan bahwa masyarakat sendiri sering melakukan pelaporan terkait jalan rusak ini, namun tak kunjung ditanggapi oleh pihak terkait.

"Ini (jalan) tanggung jawab PLTU (Palabuhanratu), dulu kan pernah saya ngerjain ini (jalan), jadi tahu jalan ini bukan jalan PU tapi jalan PLTU. Memang Dulu itu jalan Kabupaten cuman diserahkan ke PLTU jalan ini," ungkapnya.

"Jadi masyarakat sering laporan, jalan rusak ke sana (PLTU), tapi tidak ditangani oleh PLTU. Ini rusaknya 1,5 kilometer yang hancurnya," jelasnya.

Baca Juga: Jalan Cipatuguran Sukabumi Rusak, Warga Jayanti: Banyak Dilintasi Kendaraan PLTU

Menurut Ela, warga sekitar pernah dijanjikan PLTU akan ada perbaikan jalan dengan menggunakan beton, namun janji tersebut tak kunjung direalisasikan.

"Janjinya itu mereka mau dibeton. Saya mah minta baik aja, tapi sampai sekarang belum ada, janji dibangun itu tahun 2022," kata Ela.

Ela menceritakan bahwa jika pada saat musim penghujan, jalan tersebut banyak kubangan-kubangan air. Akan tetapi jika musim kemarau, jalan tersebut berasap atau berdebu.

"Kalau hujan yah gitu banyak kobangan air, kalau kemarau abunya ngebul (berdebu) terus, sampai saya nyampe nyiram di depan (jalan)," terangnya.

"Ini jalan hidup (sering dilalui kendaraan), lihat ke sini lah hari Sabtu, Minggu, Senin, padat jalan ini itu, kadang macet, ini jalan alternatif ke pantai, kadang kalau macet di sana jalan (raya nasional Palabuhanratu Sukabumi) lewat ke sini," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist
Musik04 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya

Simak Lirik dan Terjemahan Too Much Of A Good Thing Berikut, Lagu Niki Zefanya yang Baru Dirilis pada Jumat, 3 Mei 2024.
Official Music Video Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya (Sumber : YouTube/NIKI)
Sukabumi04 Mei 2024, 16:10 WIB

Motif Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi, Diduga Tolak Hubungan Sesama Jenis

Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang asisten rumah tangga bernama Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun) di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
A (20 tahun) pelaku pembunuhan pembantu di Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari