Belum Berizin, Pabrik Emas Milik WNA yang Diprotes Warga Citepus Sukabumi

Selasa 07 Februari 2023, 13:05 WIB
Tim Satpol PP Kabupaten Sukabumi saat mengecek bangunan milik warga Korea Selatan di Kampung Cibolang RT 02/02 Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis, 2 Februari 2023. | Foto: Istimewa

Tim Satpol PP Kabupaten Sukabumi saat mengecek bangunan milik warga Korea Selatan di Kampung Cibolang RT 02/02 Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis, 2 Februari 2023. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Satpol PP Kabupaten Sukabumi mengecek bangunan milik warga Korea Selatan di Kampung Cibolang RT 02/02 Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Pengecekan ini menyusul protes warga yang menuding bangunan tersebut telah mencemari lingkungan dengan limbah.

Sekretaris Satpol PP Kabupaten Sukabumi Syarifuddin Rahmat mengatakan pihaknya sudah mengecek bangunan yang rencananya akan dijadikan pabrik pengolahan emas tersebut pada Kamis, 2 Februari 2023. Menurut dia, bangunan dengan luas lahan sekitar 2.000 meter persegi itu belum melakukan operasional aktivitas tambang.

"Kami sudah turun dan cek lapangan. Pabrik itu belum operasional dan orang Korea Selatan (pemilik bangunan atau pabrik) terkena pukulan oleh para pekerja bangunannya sendiri yang direkrut dari warga sekitar," kata Syarifuddin kepada sukabumiupdate.com pada Senin, 6 Februari 2023.

Aksi pemukulan berawal saat pekerja yang merupakan tukang bangunan, tidak sengaja menjatuhkan semen dan mengenai wajah pemilik pabrik. Alhasil, warga negara Korea Selatan itu memukul pekerja tersebut. Namun, pekerja yang berjumlah tiga orang melawan. Masalah pemukulan ini sudah diselesaikan dan berakhir damai.

Baca Juga: Ujug-ujug Jadi Pabrik, Bangunan Milik WNA Ini Dikeluhkan Warga Citepus Sukabumi

Syarifuddin menyebut ada sekitar 20 pekerja lokal dari warga sekitar yang saat ini dipekerjakan dalam pembangunan gedung kantor dan rumah atau mes serta tempat pengolahan emas. Satpol PP, kata dia, sejak beberapa waktu kemarin sudah memperingatkan pemilik pabrik untuk menghentikan aktivitas pembangunan sampai perizinannya terbit.

"Rencananya itu pabrik pengolahan emas, tetapi belum ada izinnya. Kemarin tim dari pemerintah daerah sudah turun cek ke lapangan dan mengambil sampel baku mutu air sungainya," ujar Syarifuddin. Sungai yang dimaksud Syarifuddin adalah Sungai Cibolang yang diduga airnya sudah tercemar limbah dari aktivitas bangunan tersebut.

Syarifuddin mengatakan bangunan itu sudah berdiri sejak 2016 dan baru memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kantor. Sementara izin operasional tambang emas di lokasi tersebut belum terbit. Dari informasi, pemilik pabrik yakni warga negara asing (WNA) Korea Selatan sudah menitipkan proses izin tambang ke salah satu notaris.

Syarifuddin juga menyatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim pemerintah daerah soal tes baku mutu air Sungai Cibolang dari Dinas Lingkungan Hidup. Kemudian menurut keterangan kepala desa melalui kepala dusun, kata dia, lebar sungai tidak mengalami perubahan dan berkurang.

Baca Juga: Perusahaan Tambang Batu Kapur di Jampangtengah Sukabumi Didemo Ormas Soal CSR

Sebelumnya, warga Kampung Cibolang RT 02/02 Desa Citepus mengeluhkan bangunan tersebut yang berdiri di dekat Sungai Cibolang. Bangunan yang akan dijadikan pabrik pengolahan emas itu diduga telah mencemari lingkungan khususnya air sungai dengan limbah berbau pekat.

Masyarakat juga protes karena sang pemilik pabrik telah membangun tembok mirip benteng setinggi tiga meter yang berpotensi menjadi pemicu banjir saat turun hujan akibat lebar sungai menjadi sempit. Diketahui, lebar Sungai Cibolang saat ini hanya satu meter, dari yang sebelumnya sekitar 2,5 meter. Padahal sungai ini sering digunakan warga untuk mandi dan mencuci pakaian.

Warga lain menuding tembok dan fondasi bangunan itu diduga mencaplok lahan sempadan sungai. Padahal menurut warga sudah jelas, batas lahan milik pribadi warga asing itu ada pohon kelapa dan patok berwarna biru yang dipasang Badan Pertanahan Nasional (BPN). Awalnya, bangunan ini juga hanya untuk tempat tinggal. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi bangunan berubah menjadi tempat pengolahan emas.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life19 April 2024, 07:00 WIB

10 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah

Yuk Lakukan Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah Ini!
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah. (Sumber : Pexels/JaneTrangDoan)
Food & Travel19 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Daun jambu biji juga mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa orang juga mengonsumsi teh atau ekstrak daun jambu biji untuk mendukung kesehatan secara umum.
Ilustrasi. Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti Langkah-Langkahnya! (Sumber : Instagram/@parboaboa)
Science19 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 April 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Nasional19 April 2024, 03:16 WIB

Diduga Merayu Anggota PPLN, Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP dengan Tuduhan Asusila

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK melaporkan Ketua KPU Hayim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Youtube KPU
Internasional19 April 2024, 02:43 WIB

28 Karyawan Dipecat, Buntut Protes Kontrak Kerja Google dengan Militer Israel

Google memecat sejumlah karyawan setelah diketahui melakukan protes terhadap kondisi tenaga kerja dan kontrak perusahaan dengan militer Israel.
Kantor Google di San Francisco | Foto : Ist
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin