Baca Juga: Aktivitas Sesar Cimandiri, Diduga Jadi Pemicu Gempa Dangkal M4,4 di Banten
“Dan kami sekeluarga memohom maaf yang sebesar-besarnya kepada semua kalangan masyarakat,” lanjutnya.
JA kemudian mengungkapkan bahwa anaknya itu memiliki kepribadian pendiam. Kemudian kesehariannya usai pulang dari sekolah lebih banyak di kamar sehingga tak memiliki banyak teman.
“Dilihat dari pergaulan, kurang pergaulan, suka mengurung di rumah, jadi tidak memiliki banyak teman baik di lingkungan sekitar maupun di sekolah,” tuturnya.
JA menduga anaknya merangkai cerita bohong ini karena sedang bosan.
“Mungkin bosan. Juga sebenarnya tidak ada masalah dalam keluarga, lingkungan, tidak ada konflik. Di sekolah juga tidak ada,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak perempuan berusia 15 tahun mengaku hendak diculik oleh orang tak dikenal (OTK) saat dirinya berangkat ke sekolah pada Kamis (2/2/2023) pagi. Kabar ini kemudian ramai di grup media sosial dan grup aplikasi perpesanan WhatsApp warga Pajampangan.