Pedoman Makan Nasi Padang yang Baik dan Benar

Sabtu 11 Januari 2020, 03:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Siapa yang tak kalap jika sudah dihadapkan dengan aneka menu masakan Minangkabau? Biasa disebut dengan istilah Nasi Padang atau Nasi Kapau, makanan ala masyarakat Urang Awak tersebut menjadi favorit tak hanya bagi warga Sumatera Barat, tetapi juga banyak masyarakat Nusantara lainnya.

Satu hal yang mengganggu dari Nasi Padang adalah, makanan yang disajikan tergolong tinggi lemak dan kurang serat. Coba tengok setiap menunya, ada banyak olahan santan, daging merah, plus jeroan, namun sedikit olahan sayur hijau.

Nah, lewat tesis bertajuk 'Efek Promosi Panduan Gizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal terhadap Praktik Diet, Asupan Gizi, Status Gizi, dan Profil Lipid Wanita Etnis Minangkabau Dyslipidemia', peneliti Gusnedi, S.TP, MPH, mencoba membuat pedoman dan aturan cara mengonsumsi nasi Padang yang baik dan benar.

Tujuannya satu, makan enak tapi juga mudah-mudahan tetap sehat. Lalu, bagaimana cara mengontrol mengonsumsi masakan nasi Padang?

Kata Gusnedi, kamu bisa makan nasi Padang dengan nyaman asal pilih salah satu dari dua 'menu paling bermasalah', yaitu hanya memilih menu olahan santan saja, atau menu yang digoreng saja.

Tapi, ia secara spesifik mendorong kita lebih memilih yang santan. Alasannya, tak lain dan tak bukan karena ciri khas olahan suku Minang memang cenderung bersantan seperti gulai.

"Makanan yang harus dibatasi adalah makanan yang digoreng, karena pola makan orang Minang itu digulai dan digoreng. Saya sarankan, jangan pilih digoreng karena kualitas minyak kelapa sawit yang digunakan sangat rendah dan memberikan dampak jelek (bagi kesehatan)," katanya.

Minyak sawit yang dipanaskan, lanjutnya, dapat merusak asam lemak dan menghasilkan lemak jenuh yang dapat memperparah kadar kolesterol dalam tubuh.

Sementara olahan santan diklaim dapat memicu orang mengonsumsi banyak sayuran yang kaya serat. "Dalam olahan santan, ada bumbu rempah-rempah yang punya antioksidan dan faktor protektif. Tapi kalau konsumsi terlalu sering juga tidak boleh," lanjutnya.

Lalu berapa sering baiknya mengonsumsi nasi Padang (bila ada batas sering)?

Kata Gusnedi, mengonsumsi nasi Padang (atau masakan lain) yang diolah dengan minyak atau santan tak boleh lebih dari 14 kali dalam seminggu. "Itu artinya, sehari tak boleh lebih dari dua kali," katanya.

Bila kamu masih bingung dengan seberapa banyak olahan minyak dan santan per orang per hari, sebagai gambaran, satu olahan ikan goreng bisa mengandung minyak jenuh sampai satu dan dua sendok makan.

Sementara porsi santan bisa sampai 30 ml bahkan lebih. Jangan lupa juga untuk memasukkan menu sayur dan buah dalam menu diet agar lebih seimbang. Dan yang tak kalah penting, harus banyak gerak!

Gimana, sudah siap-siap mau pesan gulai tunjang untuk makan siang atau makan malam nanti?

 

Sumber : suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin