Coba Clean Eating, Pola Makan Nenek Moyang dan Nabi

Minggu 26 Mei 2019, 22:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Perancang busana Jenahara selama dua tahun terakhir mengubah pola makannya. Ia ogah menyantap makanan yang terbuat dari tepung terigu, digoreng dengan minyak kelapa sawit, atau mengandung gula pasir. Ia memilih makanan berbahan alami seperti buah, sayuran, dan biji-bijian. Istilahnya makan bersih (eating clean atau clean eating). Pola makan ini juga diterapkan saat puasa.

Pola makan eating clean, menurut praktisi pola makan ini, Inge Tumiwa--Bachrens, adalah cara makan nenek moyang. Manusia pada zaman dulu memakan apa pun ciptaan Tuhan yang tumbuh dengan alami, kaya nutrisi, dan tak banyak diproses. Tumbuhan dibudidayakan tanpa pestisida dan obat penyubur, binatang ternak pun diberi makan rumput atau biji-bijian serta dibiarkan bebas berlarian. “Pola makan ini kembali ke zaman dulu, yang dilakukan semua nenek moyang kita, juga Rasulullah,” kata pelatih bersertifikat dari lembaga pelatihan yang dibentuk pelatih kenamaan, Tony Robbins, beberapa waktu lalu.

Dengan konsumsi makanan paling alami- dan tak banyak diproses, otomatis asupan vitamin, mineral, dan zat-zat penting lain yang dibutuhkan tubuh menjadi lebih tinggi. Selain sebagai sumber energi, makanan digunakan tubuh antara lain untuk mereparasi sel, melawan penyakit, dan menyembuhkan diri sendiri. “Banyak ahli menyebutkan makanan natural tinggi nutrisi bahkan lebih manjur daripada obat-obatan,” ucap Inge, yang mempraktikkan eating clean sejak sepuluh tahun lalu lantaran diberondong banyak penyakit, termasuk kanker tiroid dan adrenal fatigue.

Menurut ahli gizi, Tan Shot Yen, makanan sehat adalah makanan yang sangat minim proses. Ada tiga tahap pemrosesan makanan. Pertama, pengolahan agar makanan bisa dimakan, misalnya mengupas kacang atau memotong ayam. Makanan yang hanya melewati proses ini dianggap sebagai makanan utuh. Kedua, pemrosesan lebih kompleks, seperti memasak, membekukan, dan mengalengkan. Ketiga adalah ultraproses, yakni makanan ditambahi gula, pengawet kimia, rasa, dan sebagainya. “Makan sayur bayam tentu lebih sehat daripada makan mi rasa bayam,” ujarnya.

Cara makan makanan dari sumber alami ini mulai berubah pada masa Revolusi Industri. Pabrik makanan bermunculan, juga teknologi untuk mempercepat pertumbuhan hewan dan tanaman serta memanjangkan umur makanan. Bahan pangan yang diproses dengan bahan kimia menjadi lumrah terhidang di meja.

Yoghurt rasa stroberi yang diklaim sehat, misalnya, kalau kita teliti membaca label kemasan, isinya adalah soya bubuk, bubuk susu, gula, sirop jagung, zat pengental, zat pewarna, zat pengawet, dan zat perasa. Yoghurt tersebut sama sekali tak mengandung buah stroberi. “Susunya pun dari sapi perah yang dicekoki- pakan jagung, hormon, dan antibiotik,” ucap Inge, yang sudah menerbitkan lima seri buku tentang eating clean.

Semua bahan tambahan pangan, seperti penyedap rasa, gula buatan, pengawet, penstabil, pengental, dan pewarna, yang dimasukkan ke makanan akan meracuni tubuh kita dan berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Banyak hasil penelitian menyatakan konsumsi makanan yang diolah secara massal bisa menyebabkan penyakit seperti jantung, diabetes, dan kanker. Juga penyakit yang berhubungan dengan kesehatan mental seperti alzheimer dan depresi.

Baik Tan, maupun Inge menganjurkan pengubahan pola makan agar tubuh tetap sehat atau lebih sehat. Menurut Inge, pola makan bersih ini akan mudah dijalani kalau kita sadar untuk apa kita makan, apa fungsi makanan untuk tubuh, jiwa, otak, saraf, dan pikiran. Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, tak susah mencari bahan pangan alami saat ini. “Di Instagram banyak yang menjual bahan pangan organik,” katanya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih29 April 2024, 17:40 WIB

PKB, Demokrat dan PKS Sepakat Berkoalisi untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Deklarasi koalisi PKB, Demokrat dan PKS untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 ini rencananya digelar pada 4 Mei 2024 mendatang.
PKB, Demokrat dan PKS sepakat untuk berkoalisi di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 April 2024, 17:30 WIB

6 Cara Berkelas Menghadapi Orang Licik Agar Tidak Diremehkan dan Direndahkan

Menghadapi orang licik harus dengan cara berkelas. Ini langkah supaya orang licik tidak sembarangan menipu daya demi keuntungannya sendiri.
Ilustrasi. Cara berkelas menghadapi orang licik. Sumber Foto : Pexels/Yan Krukau
Musik29 April 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Viral di Medsos

Inilah Full Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Sedang Viral di Medsos. Sudah Dengar?
Video Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Viral di Medsos. Foto: YouTube/ORGANICessentials
Sukabumi29 April 2024, 16:41 WIB

Viral Video Aksi Tawuran Bersajam di Palabuhanratu Sukabumi, Satu Pelajar Terkapar

Sebuah video viral di media sosial aksi tawuran antar kelompok pelajar dengan menggunakan senjata tajam, diduga berlokasi di Jalan Patuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Tangkapan layar video tawuran antar pelajar di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ist
Film29 April 2024, 16:30 WIB

Drama Korea Queen of Tears Akhirnya Tamat, Cetak Rating Tertinggi di tvN

Drama Korea "Queen of Tears" yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada tanggal 28 April 2024.
Drama Korea "Queen of Tears" yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada tanggal 28 April 2024. (Sumber : soompi.com)
Sehat29 April 2024, 16:00 WIB

Bantu Kontrol Darah, 9 Manfaat Makan Beras Merah untuk Kesehatan

Serat yang tinggi dalam beras merah membantu mengatur penyerapan glukosa dalam darah, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Hal ini bermanfaat bagi penderita diabetes atau individu yang ingin mencegah diabetes tipe 2.
Ilustrasi - Nasi merah. Bantu Kontrol Darah, Manfaat Makan Beras Merah untuk Kesehatan. (Sumber : Freepik.com/@topntp26)
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 15:35 WIB

Komisi II DPRD Sukabumi Susun Raperda Penyelenggaran Perhubungan

Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi kini tengah fokus menyusun Rapncangan Peraturan Daerah Tentang Penyelenggaraan Perhubungan (Raperda RPP).
Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi menggelar FGD dengan Organda dan Komunitas Angkot untuk bahan penyusunan Raperda Penyelenggaran Perhubungan | Foto : Ist
Life29 April 2024, 15:30 WIB

6 Tips Mengobati Rasa Sakit Hati Akibat Dikecewakan Pasangan, Yuk Dicoba!

Guna menyembuhkan sakit hati dikecewakan pasangan, maka penting kiranya agar setiap diri memiliki keinginan untuk move on yang tinggi.
Ilustrasi. Cara menyembuhkan sakit hati dikecewakan pasangan. Sumber foto : Pexels/ SHVETS production
Inspirasi29 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Kasir di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sebagai Kasir di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA. (Sumber : Freepik/pressfoto)
Sukabumi29 April 2024, 14:43 WIB

Dinas PU Perbaiki Kerusakan Jalan Kompa-Cipanggulaan di Parungkuda Sukabumi

Perbaikan jalan sepanjang 200 meter ini untuk meningkatkan kualitas dan keamanan.
Proses perbaikan kerusakan Jalan Kompa-Cipanggulaan, tepatnya di Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 28 April 2024. | Foto: Istimewa