Pembuluh Darah Kisut Sebabkan Tubuh Lumpuh

Jumat 14 Juli 2017, 02:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pembuluh darah yang abnormal istilah medisnya spinal dural arteriovenous fistula, yakni hubungan abnormal (fistula) antara arteri dan vena yang terletak di dekat penutup sumsum tulang belakang (dura) dapat membuat kondisi seseorang menjadi lumpuh.

Arteri merupakan pembuluh darah yang bertugas membawa darah dari jantung. Sedangkan vena sebaliknya, bertugas membawa darah dari jaringan kembali ke jantung. Awal Mei lalu, lewat sebuah operasi kecil, pembuluh darah itu diputus.

Dalam tubuh normal, setelah dipompa jantung, darah akan mengalir ke pembuluh darah arteri. Dari arteri, darah mengalir lagi ke arteriola, yakni pembuluh darah kecil yang merupakan cabang-cabang arteri. Darah yang berisi nutrisi dan oksigen tersebut terus mengalir mengantarkan makanan ke seluruh tubuh. "Seperti aliran air, dari sungai masuk ke got, lalu masuk lagi ke aliran yang lebih kecil lagi," kata dokter Setyo Widi Nugroho, spesialis bedah saraf.

Nah, setelah beredar ke seluruh tubuh, darah baru mengalir ke kapiler, yakni pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteriola dengan venula. Dari venula, darah melewati pembuluh besar lagi bernama vena untuk dikembalikan ke jantung. "Jadi seharusnya pembuluh darah arteri dan vena tak pernah bertemu langsung," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, ini.

Namun, akibat trauma-seperti benturan, atau kelainan-pembuluh darah arteri dan vena yang tadinya tak berhubungan ini kadang bisa berhadapan. Ini bisa jadi pangkal banyak persoalan. Soalnya, kapasitas tekanan kedua pembuluh ini jelas berbeda. Arteri yang menerima hasil pompaan darah dari jantung terbiasa menerima tekanan aliran darah yang besar. Sedangkan vena, yang biasanya menerima darah dari saluran-saluran kecil, terbiasa menerima tekanan yang rendah.

Dihubungi terpisah, dokter spesialis bedah saraf Asra Al Fauzi sependapat dengan penjelasan Setyo. Menurut dia, perbedaan kapasitas pembuluh arteri dan vena memang bisa mengundang masalah. Salah satunya sumsum tulang belakang jadi membengkak karena menahan tekanan darah yang semula mengalir deras di arteri dan mendadak harus melambat di vena. "Seperti kebanjiran," tuturnya. Efek lainnya, pengiriman cadangan makanan yang dihantarkan dalam darah untuk sumsum tulang belakang juga jadi macet.

Akibat pembengkakan dan kekurangan makanan ini, saraf pusat yang terletak di sekitar sumsum tulang menjadi kacau. Fungsi sensorik dan motoriknya jadi terganggu. Inilah penyebab munculnya kram, perasaan kebas pada kedua kaki, tak bisa buang air besar, impotensi, sampai kelumpuhan.

Di seluruh dunia, kata Setyo, 5 dari 1 juta orang mengalami masalah ini tiap tahun. Berdasarkan angka itu, semestinya ada 1.000-2.000 orang Indonesia menderita penyakit ini per tahun. Namun, nyatanya, yang ditemukan sangat sedikit dibanding jumlah tersebut. "Saya pun baru menangani lima pasien setelah bertahun-tahun," ujarnya.

Menurut Asra, barangkali masalahnya adalah tak semua dokter paham tentang penyakit pembuluh darah abnormal. DSA, alat untuk mendeteksi fistula, juga tak dimiliki semua rumah sakit. Akibatnya, sering terjadi kekeliruan diagnosis. Asra menceritakan, pasiennya yang berasal dari Jakarta juga pernah mengalami kesalahan diagnosis. Bolak-balik ke dokter, bahkan sampai berobat ke Singapura pun, tak ada yang menyimpulkan bahwa penyebab kelumpuhannya adalah fistula. "Setelah di-DSA di sini, baru ketahuan," kata dokter yang berpraktik di RSUP Dr Soetomo, Surabaya, ini.

Padahal, menurut Setyo, sebenarnya spinal dural arteriovenous fistula mudah ditangani. Kunci penyembuhannya adalah menghentikan hubungan kusut arteri-vena di sumsum belakang pasien. Caranya bisa lewat operasi pemutusan atau menyumbat fistula melalui kateterisasi.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life19 Mei 2024, 10:00 WIB

12 Cara Agar Anak Dapat Mendengarkan Anda, Gak Bakal Ngelawan!

Memiliki anak yang patuh dan hormat merupakan dambaan setiap orang tua.
Ilustrasi - Memiliki anak yang patuh dan hormat merupakan dambaan setiap orang tua. (Sumber : Freepik.com/@peoplecreations)
Sehat19 Mei 2024, 09:30 WIB

Cara Mendiagnosis Asam Urat Pada Anak, Apa Saja Faktor Resikonya?

Ada beberapa cara mendiagnosis asam urat pada anak hingga faktor resikonya yang perlu orang tua ketahui.
Ilustrasi. Cara mendiagnosis dan faktor resiko asam urat pada anak. Sumber: pexels.com/@Jason Deines
Sukabumi19 Mei 2024, 09:14 WIB

Varietas Unggulan, Ini Upaya Distan Sukabumi Jaga Kelestarian Tanaman Vanili di Cidolog

Distan Kabupaten Sukabumi berupaya untuk melestarikan tanaman vanili di Cidolog melalui kegiatan pendaftaran varietas unggulan lokal.
Distan Kabupaten Sukabumi gandeng BPPBP Jabar dan BRIN saat observasi tanaman vanili di Poktan Tani Mukti Cidolog. (Sumber : Istimewa)
Sehat19 Mei 2024, 09:00 WIB

6 Jenis Makanan yang Dapat Membantu Mengatasi Radang Sendi

Beberapa jenis makanan dapat membantu radang sendi.
Ilustrasi - Beberapa jenis makanan dapat membantu radang sendi. (Sumber : Freepik.com/@stefamerpik)
Sehat19 Mei 2024, 08:30 WIB

Jangan Abaikan Asam Urat Pada Anak, Ketahui Gejala Hingga Penyebabnya Berikut Ini!

Asam urat tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun anak-anak juga bisa mengalaminya meskipun hal ini sangat jarang terjadi.
Ilustrasi. Asam urat pada anak
 Sumber: pexels.com/@BOOM
Life19 Mei 2024, 08:00 WIB

10 Kebiasaan Pagi Hari yang Membantu Meredakan Nyeri Sendi Asam Urat

Mengadopsi kebiasaan pagi yang sehat tidak hanya membantu meredakan nyeri sendi asam urat, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Ilustrasi.  Kebiasaan Pagi Hari yang Membantu Meredakan Nyeri Sendi Asam Urat (Sumber : Freepik/@stefamerpik)
Food & Travel19 Mei 2024, 07:00 WIB

Mudah dan Simpel, Cara Membuat Infused Water Mengkudu untuk Meredakan Nyeri Sendi

Membuat Infused Water Mengkudu untuk Meredakan Nyeri Sendi Ternyata Simpel. Yuk Coba!
Ilustrasi. Buah mengkudu dikenal karena berbagai khasiatnya yang baik untuk kesehatan, termasuk sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan mendukung sistem kekebalan tubuh. (Sumber : Freepik/@jcomp)
Science19 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Mei 2024, Yuk Cek Langit di Hari Minggu Ini

Prakiraan cuaca Jawa Barat pada 19 Mei 2024 termasuk wilayah Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca Jawa Barat pada 19 Mei 2024 termasuk wilayah Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Sukabumi18 Mei 2024, 21:43 WIB

Tertimpa Bangunan Akibat Longsor, Kronologi Tewasnya Penjaga Ponpes di Sukabumi

Meninggalnya Jaenudin pertama kali diketahui oleh tenaga pengajar dan santri.
Petugas di lokasi longsor Ponpes Yaspida, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/5/2024). | Foto: Istimewa
Nasional18 Mei 2024, 21:07 WIB

Sempat Dirawat, Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Kabar meninggalnya Prof Salim Said dikonfirmasi oleh istrinya, Herawaty.
Salim Said meninggal dunia. | Foto: Istimewa/Ranahriau.com